LANGIT MALAM DI BULAN NOVEMBER
"Gue pengen ngilang, gue pengen pergi jauh, gue mau kabur aja, pliss ijinin gue buat lari dari masalah ini" ucap langit, tatapan matanya lebih tegas dari pada kalimat yang baru ia ucapkan. Tatapan mata yang ia tunjukan seperti meminta untuk dibebaskan, dan itu sungguh menyakiti hati rain
"Kamu gak bisa, dan ngak akan pernah bisa" bantah rain memalingkan wajahnya dari hadapan langit
"Aku bisa, aku sanggup buat ninggalin kamu" rain terdiam,mendengar langit melanjutkan ucapannya
"Yang kita lakuin hanya sebuah kesalahan rain. kamu dan aku hanya terlalu menikmati suasana saat itu. Anggap ini sebagai kenakalan remaja biasa. Semua orang pasti ngelakuin hal sama seperti yang kita lakuin. Plis rain jangan ngerusak hidup aku"
Saat itu juga rain dengan spontan melayangkan tangannya tepat mengenai pipi langit."Lo egois" teriak rain "lo yang udah ngerusak gue, lo ngebujuk gue dan sekarang lo nyalahin gue, lo harusnya sadar langit"
"Gue sadar, gue sadar banget kalo gue salah tapi gue gak bisa nerima KESIALAN ini"
"Kesialan ??, seumur hidup aku berharap kamu gak pernah ngucapin hal itu". Rain berbalik tak ingin menampilkan kesedihan di matanya
Bahkan untuk kali terakir ia ingin terlihan baik-baik saja.
Langit tersadar emosi membuatnya meluapkan amarah yang tak terkendali. Sementara itu Hujan yang turun dari langit mulai membasahi mereka berdua. Semakin lama hujan semakin deras. Langit dan rain terhanyut oleh pikiran mereka masing-masing tanpa memperdulikan hujan yang turun semakin deras."Thanks hujan lo emang paling tau kalo gue lagi pengen nangis" ucap rain dalam hatinya.
2 jam berlalu.................
Setelah lama terdiam Rain mulai memantapkan hatinya, keputusannya sudah sngat bulat. Biar bagaimanapun ia sudah tak mungkin lagi percaya pada langit. Ia akan menanggung semuanya sendirian. Akhirnya ia pun berbalik, menatap kearah langit, menampilkan senyum paling bahagia dan megucapakan kalimat berikut"Memang benar sesuatu yang dipaksakan gak akan pernah berakhir bahagia" Rain kembali tersenyum namun langkah kakinya mulai mundur selangkah
"Aku gak pernah nyesal sama malam ini langit, tapi akan selalu ada luka tiap kali hujan turun di malam bulan november". Ia kembali mundur selangkah
"Kalo dulu hal yang paling aku suka adalah langit, mulai sekarang semuanya akan berubah. Dimata aku langit gak lagi spesial. langit yang mendung, dingin, dan gelap gulita sangat menakutkan. Aku gak bakalan ngerasain cerahnya langit, tenang, dan hangat karna ingatan akan langit yang gelap gulita begitu membekas". Rain melangkah mundur untuk yang ketiga kalinya
"Aku pikir kamu bakal tanggungjawab. Aku pikir kamu bakal ngelakuin usaha yang sama kayak yang aku lakuin ke kamu"
"Aku hanya terlalu naif sampe lupa bahwa langit yang mendung, dingin dan gelap gulita selalu jadi menjadi alasan hujan jatuh berkali-kali" kali ini bukan hanya mengambil langkah mundur tapi rain memilih berlari meninggalkan langit.
Malam ini, hujan di bulan november benar-benar membuat senyum mempesona rain menghilang. Senyum bayi kecil yang lahir di malam hujan bulan november lenyap begitu saja
Rain pergi, pergi jauh dan tak pernah kembali. Rain benar-benar menghilang.
#november rain
Sekian dulu yahh teman" nnti bakalan aku lanjutin lagi, karna ini cerita pertama aku, aku butuh saran dari kalian, kira" ceritanya udah bisa bikin kalian baper atau belum ?
Teruss dukung aku yahh teman" follow akun aku, comen dan kasih tanda bintang
Terimakasih🙏🏼🙏🏼❤❤❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVEMBER RAIN
Teen FictionBacalah dan kamu akan tau tentang banyak hal Tentang HIDUP, MANUSIA, RELASI, TOKOH UTAMA, PEMBERI HARAPAN, DAN TUJUAN TAKDIR MEMILIH MU MENJADI RUMAH.