"Sejak kapan kamu pacaran sama andra?"
Kalimat ini bak teror yang terus menerus langit lontarkan pada rain Sejak pulang sekolah tadi hingga sekarang. Jujur saja rain merasa risih dan sedikit kesal dengan langit, apa ia tidak sadar bahwa hubungan mereka sedang tidak baik-baik saja?. Seharusnya ia merasa canggung jika menanyakan perihal privasi rain, tapi langit malah terus menerus menuntut jawaban dari rain.
Rain sudah berusaha mati-matian agar tidak tersulut emosi dan merespon dengan mengabaikan semua perkataan langit namun justru hal tersebut malah membuat langit semakin penasaran dengan fakta yang sebenarnya."Lo sama andra backstreet ya?. Langit mulai berspekulasi dan berpendapat sendiri.
" aku rasa kamu gak punya hak untuk tau tentang privasi aku" balas rain tak terima dengan tuduhan yang dilontarkan oleh langit.
"Apa perlu gue tanya langsung ke andra kenapa lu sama dia backstreet dan Kenapa hubungan kalian harus disembunyiin?. Asal kamu tahu rain cowok yang suka nyembunyiin hubungan itu kebanyakan gak setia, bisa aja dia minta backstreet karna gak mau ketahuan sama pacarnya yang lain. Andra pasti punya banyak gebetan di sekolah dia cuman main-main sama lu. Atau jangan- jangan lu juga cuma dijadiin selingkuhannya lagi?"
Langit memang tidak punya perasaan Perkataannya benar-benar menyulut emosi rain. Apa ia tidak sadar jika secara tidak langsung yang ia jelek-jelekkan bukan hanya andra tapi juga rain. Apakah maksud langit rain adalah seorang cewek bodoh yang tega merebut milik orang lain dan menghancurkan hubungan mereka.
"Aku sebenarnya malas banget nanggepin omongan kamu dari tadi. Tapi karna kamu makin keterlaluan biar aku perjelas aja semuanya".
"Pertama kamu gak ada hak buat ngusik hubungan aku sama ka andra. Kedua aku gak pernah backstreet sama ka andra. Dan Ketiga ka andra bukan loser yang suka mainin hati cewek. Gimana mau selingkuh kalo buat aku nangis aja dia gak pernah. Yang ada malah ka andra selalu jadi penolong saat aku punya masalah"
Langit tertawa remeh mendengar jawaban yang diberikan oleh rain. " hahaha wah ternyata lo beneran sukak sama andra, lu smpe ngebelah dia di depan gue"
"Gak penting banget aku nanggepin kamu"
Rain berniat keluar dari kamarnya, ia rasa menanggapi perkataan langit hanya akan memperbesar masalah. Lagi pula jika ia meminta langit keluar dari kamarnya pun sudah pasti tidak akan dituruti jadi lebih baik rain yang keluar untuk menghindari langit.Langit semakin emosi melihat rain yang membalas enteng perkataannya, malahan rain bangkit dari tempat tidurnya dan hendak pergi dari kamar.
"Gue serius rain, gue mau lu jelasin hubungan lu sama andra"
Langit menghalangi pergerakan rain, menampilkan tatapan tegas dengan aura yang sedikit menakutkan."Gue juga serius langit, gue gak suka privasi gue diganggu sama orang lain"
Meski membalas ucapan langit tapi rain tak berani membalas tatapan mata langit. Ia sedikit takut saat ini."Gue bukan orang lain, gue sodara lu !!!!!"
Kamu bukan sodara aku langit. Perkataan langit membuat rain ingin menangis, matanya berkaca-kaca raut wajahnya berubah sedih dan suaranya mulai melemah
"Gak ada sodara yang tega ngerusak sodaranya sendiri, harusnya kamu tau itu"."Rain"
"Kayaknya kita gak bisa tinggal serumah" langit panik mendengar ucapan rain.
"maksud kamu apa rain"
Rain mengambil kunci mobil, kunci rumah handphone dan chargeran serta dompetnya.
"Gue muak kalo harus serumah sama lo dan bersikap seakan gak terjadi apapun diantara kita, gue kayak orang yang gak punya harga diri"
"Gak usah ngomong aneh-aneh, dan taruh kembali kunci mobil itu"
"Gue bakal telfon papa sama mama dan kasih tau kalo gue mau nginep di rumah gue""Rain, gak usah keras kepala taro kembali kunci mobil itu sekarang" rain tak menanggapi perkataan langit.
Ia keluar dari kamar menuju ruang tengah untuk menonton anime kesukaannya.
Kalimat yang ia lontarkan memang tidak mungkin untuk dilakukan, sudah pasti mama dan papa rain tidak akan mengijinkannya menginap sendiri
**********
Pukul 4 sore rain baru saja tersadar dari tidurnya, ternyata rain ketiduran di sofa bagian lehernya menjadi tegang dan sedikit sakit akibat posisi tidur yang salah,
Biasanya langit akan membangunkan atau memindahkannya ke kamar bila ketiduran tapi sekarang sudah tidak mungkin lagi hal itu terjadi.
"Udah bangun?"
Rain mengabaikan kalimat itu
"Cepetan mandi, siap-siap terus ikut gue pergi"
Rain tetap saja mengabaikan langit
"Kalo lu gak mau jawab aja, kenapa pake segala diemin gue. Lu masih marah karna tadi siang gue ngomongin pacar kesayangan lo".!Sedikit berbalik rain menjawab "lo gapunya hak ngomongin pacar gue" !!
Mematung, tak bisa mengeluarkan kata apapun. Langit kesal dan juga kecewa mendengar jawaban yang rain lontarkan.
Langit akhirnya memilih pergi meninggalkan rain sendiri dirumah.
Finally bisa up lagi di tengah kesibuja yang bener" menyita waktu🥺🥺
Semoga kalian tetap setia ngedukung dan nungguin cerita dari aku
Aku bakal lebih serinh up, mumpung lagi libur🙏🏼
Than you guyss🙏🏼🙏🏼
Enjoyyyyy
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVEMBER RAIN
Teen FictionBacalah dan kamu akan tau tentang banyak hal Tentang HIDUP, MANUSIA, RELASI, TOKOH UTAMA, PEMBERI HARAPAN, DAN TUJUAN TAKDIR MEMILIH MU MENJADI RUMAH.