02

559 106 8
                                    

Sejuknya angin sore menyapu wajah izana dan violet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejuknya angin sore menyapu wajah izana dan violet.

Seperti katanya tadi mereka jalan-jalan sore menelusuri kota. Dan melihat-lihat jajanan yang dipinggir jalan

"Makan bakso beranak yuk" violet membuka suara

Ia mengajak izana makan bakso beranak karena emang lagi kepengen, cuma yah gitu gak ada duit, mumpung di traktir izana.

"Gak dulu" ujar izana

"Lah kenapa?" Violet bingung

"Gua belum siap jadi ayah" ujar izana murung,

"Bego!" Marah violet
"Jadi gak makan nih? Yee mending gua tadi tiduran dirumah sambil main wifi" kesal violet.

"Anjir bercanda" ucap izana

Izana segera memberhentikan motornya di parkiran tempat jualan bakso beranak.

Violet langsung senang, karena izana menuruti permintaannya. Tetapi ada rasa gak enak juga.

"Gapapa nih?" Tanya violet sembari turun dari motor

"Soalnya kan lu yang traktir, Masa gua seenaknya request" sambung violet

"Santay aja mah gua, lagian kan gua yang ngajak elu" izana mengelus kepala violet

Violet tersenyum

"Makasih" ujar violet

Mereka berdua pun segera mencari tempat duduk untuk makan bakso beranak

Setelah dapat tempat duduk, izana segera memesan bakso beranaknya.

Izana kembali, dia melihat violet yang sedang asik bermain hp.

"Jangan main hp terus, liat noh didepan lu ada manusia ganteng" ucap izana dicampur dengan rasa sombong.

"Apasih hahaha" violet tertawa

Izana juga ikut tertawa.

Pesanan datang, mereka pun segera memakan bakso beranak.

Selesai memakan bakso beranak, izana membayar pesanannya dan segera pergi berjalan menuju motor diparkiran

"Tadi lu dapat anaknya berapa?" Tanya izana sembari mengeluarkan motor.

"Lima" jawab violet

Dia segera naik ke joke motor belakang.

"Berarti itu nanti jumlah anak kita" ujar izana

Dia segera menjalankan motornya pulang kerumah

"Anjir banyak amat, gua mah maunya tiga" ujar violet

"Yaudah ntar anak kita tiga deh" kekeh izana

"Lu kenapa sih? Ngikut mulu perasaan, atau lu emang mau kembaran anaknya sama anak gua" ucap violet

Tetangga || Izana KurokawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang