06

340 68 13
                                    

Hari sudah semakin gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari sudah semakin gelap. Baru saja violet dikabari oleh ayahnya izana bahwa izana nya belum pulang kerumah.

Violet berpikir, masa iya sih dia belum pulang gara-gara masalah tadi siang.

Huft~ violet menghela nafas, mau gak mau dia pergi keluar mencari izana. Dia mengambil hoodie nya, setelah itu dia pergi keluar.

Sang ayah yang melihatnya keluar langsung bertanya "mau kemana nich??"

"Keluar"

Dia hanya mengangguk mendengar jawaban sang anak.

Violet berjalan menelusuri lembah serta bukit.

Sebelum mencari keberadaan izana, violet sudah bilang ke keluarga izana bahwa dia saja yang mencarinya.

Kasian saudara izana yang gak ngerti b.indo hanya planga plongo.

Dan di iyain oleh keluarga izana.

"Hadehh izana izana, kemanakah dirimu" violet berbicara sendiri

Violet Sudah mencari kesemua tempat yang pernah mereka kunjungi, tetapi izana belum ketemu

Mana hari mau malam lagi.

Lagi asik berjalan, tiba-tiba saja muncul satu tempat yang belum dikunjungi violet.

Tanpa babibu violet langsung berlari menuju tempat tersebut.

Dengan kecepatan boboiboy petir dia pun sampai hanya dalam 1 menit ke tempat yang dia tuju. Yaitu sekolah.

Violet melihat satpam yang lagi ngopi di tempat pos jaga, atau apalah itu saya gak tau.

Ia pun menghampiri satpam tersebut.

"Pak"

"Aoaa?"

"Minta kunci gudang dong, barang saya ada ketinggalan soalnya"

Tanpa rasa curiga pak satpam pun memberi kunci tersebut pada violet.

Violet menerima kunci tersebut dan segera berjalan menuju gudang.

Ntah mengapa violet yakin kalo 100% izana ada disana.

Sesampainya di depan gudang violet sedikit mendengar suara tangis, karena kepo, violet pun nguping.

"Hiks hikss, satpam bangsat gua malah dikunci digudang, ASUUU!!!!"

Violet cekikikan, siapapun pasti tau bahwa suara ini adalah suara izana.

Ntah mengapa tiba-tiba saja terbesit ide aneh di kepala violet.

"Hihihihihihi" violet meniru suara hantu cewe.

Izana yang mendengar itu langsung saja berteriak kencang.

"MAKK!!!!!!!! TOLONGGG!!!"

izana menggedor-gedor pintu gudang.

Violet ingin tertawa kencang, tetapi ia tahan.

Karena kasihan dia pun membuka pintu gudangnya agar izana bisa keluar.

Cklek

Pintu terbuka, izana pun terdiam sesaat. Setelah itu dia berlari ke arah violet dan memeluknya.

"Takut bgt gua bangst" izana mengeratkan pelukannya pada violet.

Violet tentu saja membalas pelukan izana, "tenang... tenang... udah gapapa kok" violet menepuk punggung izana pelang.

Asik menepuk punggung izana, tiba-tiba saja violet teringat sesuatu.

Ini scane nya ga kebalik??????

Tapi yah violet masa bodo.

Setelah itu mereka pun pulang kerumah masing masing.

Izana langsung saja berlari kearah keluarganya yang terlihat berbahagia akan kepulangan izana.

Bukannya mendapatkan pelukan hangat, izana justru mendapat tamparan manjahh dari sang ayah.

"Betuah punya budak..... mandi sana!!!!"

Izana langsung nurut perintah sang ayah.

Sebelum masuk kerumah, izana menyempatkan diri untuk melambai pada violet yang melihat nya dari depan pintu.



●●●

Selesai mandi izana pergi kedapur untuk mengambil makan. Laper soalnya dia.

Setelah mengambil makannya izana pergi berjalan ke ruang keluarga, disana ada ayah, emma, shin dan mikey.

Mereka sangat fokus melihat kearah tv, sehingga mereka tidak sadar bahwa izana datang dan duduk di samping shin.



"Njir ikatan cinta" ujar izana

"Emang kenapa kalo ikatan cinta??" Sang ayah bertanya pada izana.

"Biasanya yg nonton emak2, nih ayah kok ikut nonton sih?" Setelah berkata itu, izana memakan makanan nya.

"Emng kenapa?? Ada masalah kak kawan?? Sini by one"

Izana hanya geleng-geleng melihat sang ayah yang udah dipastikan terkena pergaulan bebas.


"Eww kau makan menggunakan tangan??" Mikey merasa jijik melihat cara makan izana yang tidak menggunakan sendok ataupun sumpit.

"Emang kenapa?? Lagian di indo gak afdol kalo ga makan pake tangan"

"Jorok!!"

"Sok bersih lu bocil ep ep"

Shin hanya tertawa melihat pertengkaran kecil dari kedua adik lakik-lakik nya.

Berbeda dengan emma yang saat ini fokus pada sinetron ikatan cinta.

Izana yang melihat emma sedikit bingung.

"Emang ngerti bahassnya, fokus banget soalnya" tanya izana pada emma.

"Gak sih, tapi seru aja liat mereka bertengkar"

"Bjir"









Izana pergi kedapur, karena makanan yang dia makan sudah habis.

Setelah meletakan piring ke wastafel, izana langsung saja melesat ke kamarnya.

"Huft capek nya"

Izana tiduran di tempat tidur.

Ntah mengapa dia teringat dengan kejadian tadi.

Kejadian saat izana memeluk violet, wajah izana memerah.

Perasaan salting memenuhi dirinya, dia bangkit dari tidurnya dan mulai melompat-lompat gak jelas.

Untung gaada yang liat.

"Hahaha violet istri gua" oke. Izana mulai gila.

Udah lebih dari 10 menit izana melompat-lompat gak jelas.

Oke kita beri tepuk tangan kepada izana yang kurang kerjaan ini.

Karena capek lompat terus, akhirnya izana memutuskan untuk kembali tiduran.

"Ginikah rasanya jatuh cinta??" Izana mulai meracau ga jelas.

"Apa besok gua lamar aja dia??"

"Gak.. gak.. gak.."

"Terlalu cepat, masih SMA juga"

Izana mulai bicara-bicara sendiri.

Karena besok sekolah, izana memutuskan untuk tidur.

Tetapi sebelum tidur dia berdo'a dulu agar diberi mimpi yang indah.


__×__

Tetangga || Izana KurokawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang