Met malam mingguan buat kita semua. Semoga kita semua selalu sehat, aamiin🤲.
Btw, jangan lupa tinggalkan jejak yah. Selamat bermalam minggu dengan babang Will dan neng Georgiana. 😍
Happy reading
💗💗
William ingat kalau ia sudah menyanggupi untuk berhenti bersenang-senang dengan wanita yang ditemuinya dan fokus pada pencariannya dalam menemukan calon istri pada kedua orang tuanya. Sayangnya, dalam pelaksaannya tidaklah semudah yang ia kira sebelumnya, atau mungkin memang dirinya yang tidak benar-benar ingin mengakhiri petualangannya.
Godaan yang datang silih berganti membuat William luluh. Ia menerima isyarat dari seorang wanita berambut pirang yang sejak tadi berusaha menarik perhatiannya. Dan sekarang disinilah ia berada. Di sudut taman tempat pesta dansa yang dihadirinya tengah berlangsung bersama wanita itu.
Ketika seorang wanita dan pria yang sudah sama-sama tertarik, berduaan di tempat yang sepi dan gelap, apa yang terjadi selanjutnya tentu sangat bisa di prediksi siapa pun.
William bukan tidak sanggup menahan godaan. Ia hanya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ditawarkan padanya. Wanita itu menginginkannya dan William berbaik hati memenuhi fantasi wanita itu terhadap dirinya.
Wanita itu menahan desahannya dengan menutup mulut menggunakan telapak tangan ketika William melesak masuk ke dalam tubuhnya. Tubuhnya yang membelakangi William bersandar pada sebatang pohon besar itu terguncang ketika William mulai memompa dirinya. Melesakkan diri ke dalam tubuh wanita itu tanpa perlu menahan diri lebih lama lagi. Tidak cukup banyak waktu untuk menahan diri dan William tidak ingin melakukannya.
Setelah cukup lama bekerja keras dan beberapa kali membuat wanita itu mencapai puncaknya, William merasakan puncak yang hendak digapainya mendekat. Ia menarik diri dan menumpahkan cairan miliknya di bokong indah wanita itu. Helaan napas penuh kelegaan menyertai cairan kenikmatan miliknya yang keluar membasahi bokong wanita itu.
William kembali merapikan penampilannya lalu membersihkan bokong mulus wanita itu dari cairannya dan menurunkan kembali gaun yang sebelumnya ia naikkan. Ia membungkuk, berbisik sensual di telinga wanita itu. "Terima kasih, My Lady. Malam yang sangat indah."
Wanita itu membalik tubuhnya. Menatap William dengan tatapan penuh kepuasan dan juga pengharapan. "Justru aku yang berterima kasih atas kenikmatan yang baru saja kau berikan padaku, My Lord."
Jemari wanita itu terangkat. Membuat gerakan abstrak di dada bidang William yang keras dan kokoh. Mencoba kembali membuat William terangsang dengan sentuhan sensualnya.
Jika bisa memilih, wanita itu sangat ingin merasakan keliatan kulit William langsung tanpa penghalang. Berbaring di atas ranjang besar yang empuk tanpa mengenakan sehelai benang pun. Membiarkan tubuh telanjang mereka menyatu, melekat seperti lem. Tapi keadaan jelas tidak memungkinkan dan ia cukup beruntung karena bisa merasakan William yang begitu perkasa di dalam dirinya.
"Aku tidak keberatan jika kau menginginkanku lagi, My Lord," bisiknya dengan suara sensual yang senjaga digunakannya untuk menarik William. Ia sudah mencobanya beberapa saat lalu dan itu berhasil karena William tertarik padanya. Tapi wanita itu harus menahan kekecewaannya ketika William tidak merespon apa yang diinginkannya kali ini.
"Terima kasih banyak atas tawaranmu, My Lady. Aku pasti akan mencarimu jika aku membutuhkanmu lagi," William meraih jari lentik itu, membawanya ke mulut dan menempelkan bibirnya di punggung tangan selembut sutra milik wanita itu. "Sekali lagi terima kasih untuk malam ini. Senang bertemu denganmu. Sayangnya kita harus berpisah sebelum ada orang yang menemukan kita disini."