tiga

2 3 2
                                    

"Kalau bisa baca pikirannya, emm... aku mau memastikan apakah ada aku di dalamnya?" -Aretha Keana A.

-.-.-.-.-.-.-.-

Happy reading💜

🌼🌼

"Oh iya. Lo jangan jadi temen gue deh."

Aretha tak menghiraukan, ia fokus pada drama yang ia tonton.

"Jadi pacar gue aja." lanjut Natha.

Aretha menoleh lalu bangkit dari duduk.

"Mau kemana?" tanya Natha.

"Mau ngambil hp."

"Ngapain?"

"Mau nelpon petugas kebun binatang, buayanya lepas satu nih." teriak Aretha dari dalam rumah.

"Hahahahaha." Natha menyusul Aretha.

---------

Minggu pagi ini Aretha sedang berada di rumah tante Yara yang jaraknya hanya 20 langkah dari rumahnya, ia sedang membuat donat dengan tante Yara. Tante Yara adalah sahabat Papanya Aretha sejak SMP. Sejak Bundanya meninggal, Aretha diasuh oleh tante Yara. Tante Yara punya anak laki-laki seumuran dengan Aretha, yang bernama Gentala Archadia. Gentala dan Aretha sangat dekat sejak kecil dan tak terpisahkan, namun semenjak dua tahun yang lalu Gentala menjauh dan berubah, Aretha sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi itu tidak berhasil mengembalikan Gentala nya, namun Aretha tak akan menyerah.

"Jangan bengong, Tha. Nanti gosong donatnya." ujar tante Yara.

Aretha tersenyum, "Ngga bengong, tante. Cuma lagi mikir aja."

"Masih dipikirin juga? Udah bilang Papa belum?" tanya tante Yara.

"Takut, tante." cicit Aretha.

"Sebelum terlambat, Tha."
Aretha hanya tersenyum menanggapinya.

"Gentala sehat kan, tante?" Aretha mengalihkan topik.

"Fisiknya sih sehat..... gak tau kalau hati dan pikirannya."

"Hm, Gentala sekarang tertutup banget, jadi pengen deh baca pikirannya."

"Kalau bisa baca pikirannya, memang kamu mau apa, Aretha?"

"Kalau bisa baca pikirannya, emm... aku mau memastikan apakah ada aku di dalamnya?" Aretha dan tante Yara saling melirik kemudian tertawa bersama. Sereceh itu lah mereka.

Aretha dan tante sedang mengobrol di ruang tamu sambil menikmati donat yang mereka buat.

Mendengar suara langkah kaki, Aretha menoleh lalu bertatap dengan Gentala yang baru saja turun dari tangga, tatapannya yang kini sudah berubah, sudah tak ada lagi kehangatan dalam tatapan itu, Aretha rindu tatapannya dulu. Gentala memutus kontak mata mereka terlebih dahulu.

"Bu, Gentala pergi." pamit Gentala pada Ibunya, dan sama sekali tak menghiraukan Aretha.

"Hati-hati ya." jawab tante Yara.

Aretha menatap kepergiannya lalu tersenyum.
Gentala nya sudah hilang.

tbc

Jangan lupa vote dan komen:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

amaranthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang