Prolog

490 27 0
                                    

sinar mentari pagi yang menyinar itu masuk ke dalam bilik seorang lelaki yang berkulit seputih salju.Mukanya bersinar tatkala cahaya matahari itu mengenai mukanya.Dia yang merasa terganggu dengan sinaran matahari itupun langsung membuka matanya.

"ugh..'

Dia bangun dan langsung menggosok matanya.Tak lama kemudian dia mendengar seperti bunyi bising dari arah luar.

"Yahh berhenti kau mahu dia mengamuk kerana telah menganggu dia tidur?"

"AH aku tidak kira aku harus beritahu dia pasal hal ini"

"sudah gila mungkin ini orang"

BUKK

jihoon melihat ke arah pintu yang sudah di tolak kuat oleh seungkwan itu dan jisoo yang cuba untuk menghalang dia.

"HYUNG!"

"kalian kenapa?"ujar jihoon yang sedang menatap ke arah mereka datar.

"maaf hyung dah halang tapi dia yang degil"kata jisoo sambil memuncungkan mulutnya gemas.

"hyung aku ada berita buruk"

"tidak buruk tapi lebih dari itu"

kata-kata mereka berdua membuatkan jihoon menatap mereka dua sambil menaikkan keningnya tanda meminta keterangan.

•••

"KITA AKAN PERGI DARI SINI?DAN TINGGAL DENGAN MEREKA?"

jerit jeonghan terkejut yang membuatkan minghao dan wonwoo yang berada di sebelahnya menutup telinga.

"iya hyung lagi satu perlukah kau menjerit?"tanya minghao sambil melihat jeonghan dengan tatapan yang susah untuk diartikan.

"hyung hanya terkejut hehe"kata jeonghan dengan wajah tidak bersalahnya.Wonwoo menatapnya datar.

"kau bising hyung"kata wonwoo yang membuat jeonghan memuncungkan mulutnya tanda tidak puas hat.

"Alolo meong cantik marah?"kata jeonghan mengejek yang membuatkan wonwoo marah lalu membaling bantal yang berada di sebelahnya ke arah jeonghan geram.

"AKU BUKAN KUCING"kata wonwoo lalu bangun dan pergi ke arah jeonghan seperti mahu mencakar muka cantik lelaki itu yang sedang ketawa puas dapat mengerjakan wonwoo.

"gaya kau saja sudah seperti seekor kucing yang sedang mengamuk"kata minghao lalu mendapat jelingan dari wonwoo yang menatapnya tajam.

"DIAM KAU"dan selepas itu terus minghao yang menjadi mangsa cakaran wonwoo.

"AHH AMPUN"

"TIADA MAAF BAGIMU BETA MURKA"

•••

"HANSOL JAGA JAGA"

kata seokmin tegas saat melihat hujung bilah pedang itu hampir memotong kepala lelaki berwajah mat salleh itu.

"soonyoung kau mahu membunuh aku?"kata hansol seraya menatap lelaki bermata sipit itu datar.Manakala yang di tatap hanya tersengih.

"maaf aku tidak sengaja"ujar soonyoung yang membuat mereka berdua mengulingkan mata ke atas.

"maaf mu tidak di terima"kata hansol yang membuatkan soonyoung menatapnya sambil tersenyum miring dan tertawa kecil.

"aku hanya bergurau tenanglah aku tak akan pernah mengakiti kalian"ujar soonyoung yang membuat mereka berdua tersenyum.

"sudah aku datang ke sini untuk memberitahu sesuatu yang penting"ujar seokmin yang berjaya membuat mereka berdua menatap ke arah muka serius seokmin.

"adakah penting? muka kau nampak serius sekali"tanya soonyoung sambil menatap seokmin menunggu.

"ya sangat penting"jawab seokmin.jawapan itu membuatkan mereka berdua memandang ke arah seokmin tertanya-tanya.

"Apa dia?"tanya mereka berdua yang membuatkan seokmin menarik nafas dalam lalu menjawab.

"masanya sudah tiba kita harus melaksanakan tugas itu"

•••

"chan sayang ke mari"panggil sang ratu lembut sambil kepada putera tunggal kesayangannya itu penuh kasih sayang.Chan yang sedang melihat keluar jendela itupun mengalih kan pandangannya untuk melihat ke arah sang ibu dan pergi untuk duduk bersebelahan dengan sang ratu.

"iya ibu mengapa?"tanya chan lembut yang membuatkan sang ratu tersenyum sambil mengusap rambut hitam pekat milik anaknya itu lembut.

"sudah tiba masanya sayang"ujar sang ibu dengan wajah risau sambil menatap dalam anaknya.Chan terdiam sebenetr kemudian dia menganguk mengerti dan tersenyum menatap ke arah ibunya.

"ibu risau?"tanya chan yang membuatkan sang ratu mengganguk.

"tentu saja ibu risau sayang"ujar sang ratu yang membuatkan chan terus memeluk ibunya itu.

"ibu tidak perlu risau chan kan kuat"ujar chan yang membuatkan sang ratu tertawa lembut.

"kamu pasti akan mendapatkan banyak rakan nanti"ujar sang ratu yang membuatkan can mendongak dan melihat ke arah ibunya.

"rakan?"

•••

Seungcheol,mingyu dan jun memandang raja yang berada di depan mereka ini penuh patuh sambil membungkuk hotrmat dan menunggu sang raja untuk berbicara dengan mereka.

"ayahanda mengapa memanggil kami ke sini?"ujar seungcheol tertanya-tanya sambil menatap wajah sang raja serius.

"iyer ayahanda mengapa memanggil kami ke sini?"ujar mingyu yang turut tertanya-tanya.Sang raja pun memandang ke arah mereka berharap sambil tersenyum.

"sudah tiba masanya"kata-kata sang raja membuatkan mereka diam tidak memahami.

"maksud ayahanda apa aku tidak mengerti?"tanya jun sambil menatap ke arah sang raja bingung.raja itupun kemudian berjalan mendekati jun dan mengusap rambut hitam itu lembut.kemudian dia berkata sambil tersenyum.

"masanya sudah tiba"

mereka bertiga terdiam seperti mengerti akan apa yang raja katakan mereka kemudian mengganguk perlahan.

"gunakan kuasa kalian dengan baik dan banggakan ayahanda putera-putera tampanku"kata sang raja yang membuatkan mereka mengangguk dengan tatapan yang tajam.

"baiklah ayahanda"




Tbc

Haluu i'm back :3

ALASTIA || The Last HopeWhere stories live. Discover now