°1°

13 5 0
                                    


  Aretha, gadis yang selalu ditemani satu buku di tangannya, menurutnya teman terbaik adalah buku bukunya. Aretha berjalan menuju kelasnya dengan muka datar, tiba tiba saja ada seorang laki laki yang memanggilnya.

"Lo, Aretha bukan?" Sepertinya dia belum kenal gue.

"Iya." Gue tipe orang yang gak suka basa basi karena hanya membuang waktu gue saja.

"Kenalin gue  Bagaskara kelas X11 IPA."

"Ada keperluan apa lo manggil gue." Tanya gue perasaan gue gak ada urusan sama ini orang.

"Gak papa kok Retha." Katanya sambil tersenyum tipis, kalau dilihat lihat senyumnya manis juga. Jangan kalian kira gue gak pernah deket sama cowok  gue juga perempuan normal.

"Ya udah." Gue pun berjalan meninggalkan dia sebelum dia bertanya tanya tentang gue, gue paling gak suka sama orang yang suka ngurusi hidup orang.

--------

"Thania, gue suka sama lo." Laki laki itu dengan entah mendapatkan keberanian dari mana dia mengungkapkan perasaannya kepada seorang Thania yang merupakan cewek paling cantik di  SMA Garuda.

"Bagaskara, hello lo siapa berani beraninya nembak gue?"

Laki laki itu adalah Bagaskara, jika kalian pikir Bagaskara cowok terkenal di SMA Garuda kalian salah besar, dia merupakan cowok biasa tidak banyak orang tau tentangnya.

"Kalau lo ingin gue terima cinta lo, lo harus terima tantangan dari gue, itupun kalau lo mau?"

"Apapun akan gue lakuin buat lo." Bagaskara tipikal orang kalau cinta sama seseorang dia pun mau melakukan apapun untuk orang tersebut.

"Gue, tantang lo buat Aretha jatuh cinta sama lo, gimana ini sih juga buat nge buktiin  lo beneran cinta sama gue atau gak."

"Oke, gue akan nerima tantangan lo."
Bagaskara tanpa pikir panjang lagi menerima tantangan tersebut dia pikir Aretha cewek yang mudah di luluhin karena dia kan tampan cewek siapa yang gak mau sama dia.

"Oke gue tunggu kabar baik nya sayang."

Setelah kepergian Thania, Bagaskara melangkahkan kakinya menuju kelasnya sesampainya di  kelas dia pun langsung menghampiri Reyhan sahabatnya.

"Rey." Reyhan yang sedang bermain game online di hp nya segera melihat sahabatnya itu.

"Dalem."

"Gue tadi nembak Thania." Bagaskara pun menjelaskan kejadian tadi.

"Bagas, lo kenapa nerima tantangannya si Thania, lo goblok tau gak." Reyhan pun rasanya ingin memukul wayah orang di depan nya ini.

"Lo, tau kan ini cara satu satunya agar gue bisa mendapatkan Thania."

"Lo mikirin  perasaan cewek yang  mau lo permainkan gak?" Reyhan pun sudah geram dengan sahabatnya ini, bisa bisanya dia mempermainkan perasaan cewek untuk mendapatkan cewek lain.

"Kok, lo gak dukung gue Rey?" Bagaskara pun heran bukanya sahabat nya mendukungnya.

"Bagaskara, otak lo dimana jelas jelas lo salah ngapain gue dukung lo."

"Oke, gue gak butuh persetujuan dari lo, sudahlah daripada kita bertengkar kayak gini yok ikut gue ke kantin  gue yang bayarin." Daripada gue dan Reyhan bertengkar mending gue  jalanin semuanya sendiri saja.

"Yok, gass."

  -----

Aretha gadis itu sedang asik membaca buku di bangkunya, tiba tiba kaget dengan kehadiran cewek paling berisik di dunianya.

"Aretha, lo tau gak tadi kak Rayhan nyapa gue." ucapnya dengan senyum senyum sendiri.

"Iya, Mila." Dia adalah Mila sahabat gue, setelah buku buku gue, kehadirannya sangat berharga bagi gue.

"Retha, lo itu kenapa dingin banget sih, gue kan lagi seneng."

"Mila, gue tau lo lagi seneng tapi apa perlu  gue jungkir balik." Gue merasa kesal dengan sahabat gue yang satu ini, seneng sedikit udah bikin heboh sekampung.

"Retha, gak gitu maksud gue, ah sudahlah memang punya sahabat kayak lo itu harus stok  sabar lebih banyak." Mila pun rasanya ingin melayangkan tinjuan di muka cantik sahabatnya ini.

"Udah, marahnya sekarang yok ke kantin dulu, mumpung masih ada waktu." Gue pun langsung menarik tangan Mila dan mengajaknya menuju kantin.

Kami pun berjalan bersama dengan Mila yang sudah ngomel ngomel sendiri, tiba tiba ada suara yang memanggil nama gue.

"Aretha." Panggil laki laki itu dengan tersenyum.

"Retha, itu ada yang manggil nama lo."
Mila pun mencoba untuk memberitahu gue, dia pikir gue gak mendengar panggilan itu.

"Biarin aja, gue gak kenal sama itu orang." Mila pun mengangguk-angguk kan kepalanya, dia sudah paham dengan sifat gue.

"Yok, kita lanjut ke kantin."







Thank for reading teman teman. Semoga kalian suka ya, jangan lupa follow akun aku. Jangan lupa kasih vote kalau kalian sayang sama cerita ini.
Huhuhu.....

Maaf ya kalah author nya banyak permintaan

A R E T H A ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang