"Nyet ayok sih clubbing, gagal mulu perasaan" Ucap Karen
"Sorry, Gue ga bisa" Kata Nath
Mana mungkin dia meninggalkan princess nya itu, walau Melody memang sudah sembuh tapi dia tidak mau kecolongan lagi.
"Ga asik lo Nath"
Karen kesal sekali pada Nath, manusia itu selalu begitu. Sekali saja Melody sakit atau terluka. Nath akan menjadi manusia terisolir seketika."Gue balik" Ucap Nath dan langsung melangkah pergi menjemput Melody dikelas gadis itu
Dirumah, setelah makan malam.
Melody tengah berbaring manja dengan paha Nath menjadi bantalnya. Nath sendiri sibuk membaca buku
"Kaka? Tadi bunda telpon, katanya maaf gabisa pulang bulan ini ayah sibuk" Adu Melody Pada Nath
Nath langsung menaruh buku bacaan nya dan mencium kening, pipi kanan dan kiri Melody namun berhenti pada bagian bibir. Dia hanya diam menatap bibir indah itu
"Boleh? Ucap Nath meminta persetujuan pemilik bibir ranum itu
"Tapi emang gapapa ya ka? Kan kita udah gede harus ada batas, beda sama waktu kecil" sanggah Melody dengan polos
Tentu saja setiap sentuhan Nath diterima baik oleh tubuhnya, rasa aman dan nyaman tercipta seketika. Tapi, dari lembaran buku yang tidak sengaja dia baca kemarin. Itu salah, karena mereka telah beranjak dewasa dan ada batasan-batasan antar lelaki dan perempuan walaupun bersaudara.
"Ga pernah ada batas antara kamu sama kakak, ga akan pernah ada Melody"
Ah itu pertanda bahwa kemarahan Nath akan segera tiba, dengan memanggil namanya itu adalah sebuah sinyal untuk dia berhenti bicara yang tidak disukai oleh pendengaran Nath.
Hening untuk beberapa saat.
"Boleh? Ucap Nath sekali lagi meminta izin
Melody hanya diam, dia sibuk dengan pemikirannya sendiri dan mengabaikan ucapan Nath
Nath tidak tinggal diam, dia menarik Melody keatas dan menaruh kepala Melody di pinggiran sofa. Kemudian tubuh Nath berada di atas tubuh adiknya dengan jarak 2 jengkal, tidak menempel tentunya. Nath mulai menciumi wajah adiknya itu di mulai dari kening, mata, dan hidung. Dia pun menaruh kepala nya di ceruk leher Melody dan menghirup aroma gadis itu. Candu sekali batin Nath.
"Jangan pernah ada orang yang kamu biarin nyentuh bibir suci ini ya sayang, kamu harus jaga" Perintah Nath
"Iya pasti, soalnya mau Melody hadiahin buat suami aku nanti" Jawab Melody
"Siapa suaminya? dari kemarin ngomongin suami mulu. Tanya Nath, walau sebenarnya Ia ingin sekali namanya yang keluar dari bibir adiknya itu
"Ya belom tau lah, pacar aja gapunya, gebetan gagal terus" kesal Melody, heran sekali ada apa dengan semua pria yang mendadak hilang minat padanya saat baru saja memulai PDKT.
"Mereka ga pantes buat kamu, mereka orang-orang ga bener"
"Itu kan menurut kakak, tapi mereka baik banget kalo ke aku"
"Mereka baik karena ada maunya sayang"
"Tapi, tapi..
"Kakak ga suka dibantah" putus Nath
Melody pun diam dan tak melanjuti bantahan nya terhadap ucapan Nath.
"Udah ah mau tidur, sana ke kamar kaka aja kayak ga punya kamar aja tidur dikamar aku mulu" lanjut Melody dan mulai beranjak pergi ke kasur nya
"Ohh gitu ya sekarang, udah bisa ngusir-ngusir kakak. Yaudah nanti kalo takut gabisa tidur, kekamar ya tidur sama kakak" Ucap Nath yang juga turut bangun namun tetap berada di sofa
"Dih orang kakak yang penakut, aku mah berani, wlee" Ucap Melody dengan nada mencibir
"Oh gitu, itu ada apaan dijendela. Ihh takutt" ucap Nath menakut-nakuti adiknya dan berlari meninggalkan Melody pergi ke kamarnya
"Ah kakak, takut" Melody mengejar Nath, padahal sebenarnya dia sama sekali belum melihat jendela itu
Dan tentu jika sudah begitu mereka akan tidur bersama seperti malam-malam sebelumnya.
"Hahaha, penakut teriak penakut" ejek Nath yang tentunya sangat senang adiknya mengikutinya ke kamar
Melody hanya diam bersembunyi dibalik selimut dan memepetkan tubuh di pojok dinding diatas ranjang Nath
"Sini sini peluk, maaf ya sayang jadi takut" ucap Nath menarik selimut Melody dan memeluk adiknya itu
"Kakak kan tau aku takutan, kenapa masih suka nakut-nakutin sih. Nyebelin banget jadi manusia"
"Aduh aduh sicantik marah, bisa luntur ini imut nya" goda Nath
"Hukumannya peluk aku sampe pagi, terus besok harus gendong ya. Aku capek, pegel kebanyakan jalan"
"Siap princess, Anything for you" sekali lagi dicium nya kening Melody.
"Sampe kapanpun, cuman kamu yang ada dihati kakak. Dari hari pertama kamu liat dunia, hari itu kakak udah bilang, You are mine Melody.
"Selamat tidur cantik" dipeluknya tubuh itu. Ah Melody, adiknya, kesayangannya, jiwanya, hidupnya.
Untuk Nath rupa indah Melody harus menjadi objek terakhir yang Ia lihat sebelum pergi ke dunia mimpi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mai Brader.
Fiksyen Peminatwhen ur brother loved u too much. It will be worst or better? "Kamu jangan kemana-mana. Kamu itu punya kaka, harus selalu disamping kaka." Untuk Nath Melody segalanya.