part 1 : telat

134 16 0
                                    

Kini sedang ada pemuda yang tengah asik bergulat dengan mimpi nya, lalu dengan terpaksa ia membuka kedua matanya akibat notifikasi dari hp nya yang tak kunjung berhenti, ia berdecak kesal, apa-apa an ini masih pagi sudah menghancurkan tidur indah nya,batin nya.

Ya, dia na jaemin, pemuda yang masih dengan keadaan setengah sadar membuka hp nya lalu meng- klik ikon berwarna hijau yang sedari tadi mengganggu tidur nyenyak nya.

Team alpha
(Haechan,Renjun,Chenle)

Haechan :
Yak!, Na jaemin kau kemana, ini sudah jam berapa ha?!, Kenapa kau tidak aktif.

Renjun :
Palingan juga si bodoh itu tengah bergulat dengan mimpi nya.

Haechan :
Tapi hari ini kita sedang ada meeting penting astaga!

Chenle :
Lalu kita harus apa hyung?

Renjun :
Mau tidak mau menunggu sampai jaemin bangun.

Haechan :
Yak!!, Kenapa harus seperti ini, siap-siap kalian nanti kena sembur pak jae setelah sampai kantor.

Na jaemin :
OY!, KALIAN BERISIK SEKALI, MENGGANGGU TIDUR TENANG KU SAJA!

Haechan :
NA JAEMIN TOLONG LIAT INI SUDAH JAM BERAPA, MAU SAMPAI KAPAN KAU TIDUR?, KAU TIDAK INGAT KALO HARI INI KITA ADA MEETING DENGAN PAK JAE HA?!

Na jaemin :
Astaga!, Kenapa kau tidak membangunkan ku dari tadi?!, Ck kita jadi telat.

Renjun :
Siapa suruh kamu tidur seperti orang mati ha?!, Sudah ayo cepat dari pada makin telat.

Chenle :
Sabar hyung, jangan emosi tidak baik untuk umur mu.

Renjun :
Hey bocah, jadi maksud mu aku sudah tua begitu hm?

Chenle :
Bercanda hyung.

Haechan :
Ck, sudah jangan bertengkar, ayo bersiap aku jemput kalian nanti.

Na jaemin :
Kalian duluan saja, soal pak jae biar aku yang urus.

Haechan :
Okay, jangan sampe kau tertidur di kamar mandi.

Renjun :
Oke.

Chenle :
Siap hyung.

-

Kini jaemin sudah berdiri di depan perusahaan yang besar dan luas, jung company, siapa yang tak kenal dengan nama perusahaan yang sudah men-dunia ini.

Tanpa ragu jaemin memasuki kantor tersebut lalu segera menuju salah satu ruangan yang sudah di jadikan tempat meeting kemarin.

Cklek

Jaemin membuka pintu, dengan di hadiahi tatapan dari para karyawan yang tengah ikut meeting.

Tanpa takut jaemin melangkah kan kaki nya menuju tempat bos nya, lebih tepatnya ke tempat jaehyun, "maaf pak saya telat, karena tadi ada beberapa kendala saat di jalan", ujar jaemin saat tepat berada di depan jaehyun.

"Separah dan sepenting apa kendala itu sampai membuat mu telat?", Tanya jaehyun dingin dan tegas, ciri khas seorang pemimpin.

Jaemin diam tak menjawab, ia akui ia salah, "apakah pantas seorang pembunuh bayaran elite telat dalam meeting penting seperti ini?", Tanya jaehyun lagi.

Kali ini jaemin tidak tinggal diam, ia membuka mulut nya, "maaf saya akui saya salah,saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, jadi apakah bisa lanjutkan meeting nya?", sambil menatap jaehyun dengan sama dingin nya.

"Apakah sopan kau berbicara seperti itu pada pemimpin mu?", Ujar jaehyun.

Kini tatapan jaemin sudah bertambah tajam,oh ayolah jaemin sedang dalam keadaan hati yang buruk.

"Sekali lagi saya-", ucapan jaehyun terpotong oleh perkataan jaemin, "jadi apa yang harus saya lakukan wahai pak ceo terhormat jung jaehyun?, Apakah saya harus mencium kaki anda agar saya bisa di maafkan?, Lagi saya hanya telat 10 menit, bahkan meeting pun baru saja dimulai pada pembukaan?, Dan jangan lupa saya bukan lah salah satu dari karyawan anda, saya disini karena anda yang meminta bantuan kepada saya, karena anda yang membutuhkan bantuan saya, jadi atas dasar hak apa anda memarahi saya?", ucap jaemin dengan penekanan di setiap katanya.

Atmosfer di ruangan itu langsung berubah 90°, suasana menjadi hening sangat hening.

"Ekhem", taeyong selaku sekretaris jaehyun berdehem mencairkan suasana yang ada, "ya, tuan na silahkan duduk, meeting akan segera di mulai".

Jaemin memutuskan kontak mata nya pada jaehyun, lalu mengangguk disusul langkah cepat ke arah ketiga sahabat nya yang sedang duduk disana.

"Yak, na jaemin kau tidak pernah berubah dari dulu, selalu tidak takut pada apapun", ujar haechan saat jaemin duduk di sebelah nya.

Jaemin hanya terkekeh.

"Kau kaya tidak tau jaemin saja chan, bahkan pada kematian pun dia tidak takut, mungkin dia lebih takut kalo tidak di beri kopi sehari", timpal renjun di sambut kekehan dari haechan dan jaemin.

Chenle?, Dia hanya menyimak obrolan para hyung nya.

-
Jangan lupa voment yaww
Thx<3
-

Maaf kalo ada kata-kata yang salah penempatan nya, kalo ada yang mau di kritik or di lurusin silahkan, dengan senang hati aku baca.

6 - September - 2021
Tertanda (gia)

Blood Love - Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang