part 4 : bertemu kembali ¹

61 9 0
                                    

Jaemin kini telah berada di apartemen milik haechan, setelah ia berbincang-bincang dengan lucas tadi siang, ia bisa menyimpulkan kemungkinan besar pelaku yang menerornya nya akhir-akhir ini ada hubungan nya dengan target misi yang atasan nya berikan.

Karena itu jaemin memutuskan untuk datang ke haechan, dan mengumpulkan team nya untuk berdiskusi soal masalah ini.

"Ya na jaemin, apa yang membuat mu datang ke apartemen ku?", Tanya haechan.

"Aku ingin meminta bantuan pada kalian", jawab jaemin.

"Ada apa?, Apa yang kamu butuhkan, kami siap membantu mu na", ucap renjun disusul anggukan haechan dan chenle.

"Ini soal teror yang aku katakan tadi siang, setelah aku bertemu dengan lucas dan berbincang-bincang sedikit tentang masalah ini, aku bisa menyimpulkan bahwa dalang di balik teror ini ada hubungan nya dengan target misi kita", jelas jaemin.

"Maksud mu semua ini ada hubungan nya dengan misi yang pak jae berikan?", Tanya haechan.

Jaemin mengangguk.

"Aku jadi semakin curiga dengan misi ini", timpal renjun.

"Apakah kita akan membatalkan misi yang pak jae berikan Hyung?", Tanya chenle.

"Tidak, kita akan terus ikut ke dalam permainan ini", jawab jaemin.

"Kau yakin bisa melawan atasan mu itu?, Berdasarkan pemikiran dan informasi yang ku dapat tentang pak jae, pak jae itu orang yang sangat tertutup, bahkan tidak ada yang tau latar keluarga nya seperti apa, mungkin orang yang paling dekat pak jae hanya taeyong hyung", jelas haechan.

"Aku yakin, karena itu aku meminta bantuan kalian, apa kalian ingin bergabung dengan ku?", Tanya jaemin.

Haechan,renjun,dan chenle diam sesaat.

"Iya kami akan membantu mu", jawab serentak ketiga nya.

Jaemin tersenyum manis, "baiklah, pertama-tama aku ingin chenle mendapatkan informasi tentang 'mr.lee' yang menjadi target kita".

Chenle mengangguk, "siap hyung, percaya kan saja itu padaku", segera chenle bangkit dari duduk nya, lalu masuk ke kamar haechan tanpa izin.

"Haechan hyung, aku pinjam komputer dan laptop mu sebentar", teriak nya dari dalam kamar.

"Baiklah, jangan sampai rusak, kalo sampai rusak aku akan meminta ganti rugi 10× lipat", jawab haechan dengan berteriak juga.

Jaemin tertawa, sedangkan renjun hanya geleng-geleng melihat tingkah laku kedua sahabat nya itu.

"Lalu untuk ku,dan renjun apa?", Tanya haechan.

"Kau dan aku hari ini akan pergi ke kantor bersama untuk mengambil berkas-berkas, dan kau renjun, apakah kau bisa memesan keperluan kita ke tunangan mu itu?", Tanya jaemin.

Renjun tersenyum malu akibat jaemin menyebut tunangan nya itu.

"Calon tunangan lebih tepat nya, kau bahkan belum di lamar oleh guanlin", tambah haechan.

Seketika renjun berganti ekspresi menjadi datar, "sialan kau haechan, apa kau tidak bisa melihat sahabat mu bahagia sedikit?, Lagi juga setelah misi ini selesai ku pastikan aku akan bertunangan dengan dia!", Ucap renjun tak mau kalah.

"Yak, aku doakan yang terbaik, semoga tunangan mu itu tidak sakit kuping setiap pagi", ucap haechan sambil berlalu ke kamar mandi.

"HAECHAN KAU KALO INGIN BERANTEM DENGAN KU AYO!", Teriak renjun dengan menaikan lengan baju nya, dengan cepat haechan berlari ke kamar mandi lalu mengunci nya, sebelum ia kena amuk renjun.

Sedangkan jaemin hanya tertawa kecil melihat kedua sahabat nya itu, ah ngomong-ngomong dengan tunangan ia jadi rindu dengan sesosok teman masa kecil nya.

"Aku merindukan mu jen", batin jaemin.

-

  Kini jaemin dan haechan sudah berada di kantor, dengan cepat jaemin mengambil berkas-berkas yang ia perlukan, lalu menaruh nya di dalam tas.

"Kalian sedang apa?, Bukan nya hari ini kantor sedang libur?", Ucap seseorang di ambang pintu, yang membuat kegiatan jaemin berhenti.

Haechan menoleh, "eh taeyong hyung, kami sedang mengambil berkas-berkas yang tertinggal di kantor", jawab haechan.

"Ohh kalian team alpha yang di utus jae untuk penangkapan ya?", Ucap taeyong.

Haechan mengangguk sedangkan jaemin masih melanjutkan acara memasuki berkas nya.

"Kau tuan na kan?", Tanya taeyong.

Jaemin yang merasa terpanggil menoleh lalu bergumam sebagai jawaban.

Haechan menyenggol pinggang jaemin pelan, lalu tertawa canggung.

"Ah maaf taeyong hyung, jaemin memang seperti ini, orang yang sangat irit kata", ucap haechan tersenyum kaku.

"Tidak apa-apa, itu wajar karena kami baru saling mengenal, ya sudah aku keluar dulu ya, kalian hati-hati", ucap taeyong.

"Baik taeyong hyung, hati-hati juga di jalan", jawab haechan.

Ketika taeyong sudah keluar dari ruangan, "yak na, kau tidak boleh seperti itu pada taeyong hyung, dia orang yang baik", ucap haechan.

"Untuk saat ini kita harus hati-hati saat bertemu dengan orang lain, terlebih jika orang itu memiliki hubungan khusus dengan pak jae, ingat dia orang terdekat pak jae, dan kita semua tidak tau apa hubungan nya dengan pak jae", jawab jaemin.

Haechan diam, benar juga dia harus waspada.

"Sudah ayo, abis ini kita mampir ke mall dulu, aku ingin membeli beberapa novel untuk stok dirumah", ucap jaemin.

Haechan bersorak gembira, "baiklah sekalian aku ingin makan di toko yang baru buka itu", jawab nya semangat.

Jaemin hanya terkekeh, lalu ia pergi melangkah kan kaki nya keluar bersama haechan.

Selang beberapa lama ada seseorang yang keluar di balik tembok, ia mengambil hp di saku nya lalu menelpon seseorang.

"Seperti nya mereka sudah mulai mencurigai mu bos", ucap orang tersebut.

"..."

"Baiklah bos".

Sambungan di matikan, lalu orang itu melangkah kan kaki nya pergi entah kemana.

-
Jangan lupa voment yaww
-

Ini aku double up, jadi aku bikin dua bagian, sesuai janji aku kali ini bakal ada moment nomin xixi

Stay here gyus..

12 - September - 2021
Tertanda (gia)

Blood Love - Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang