secret

924 124 29
                                    

sebulan sudah sunoo dan ni-ki kembali ke kota dan bekerja kembali, sunoo juga masih menjalin kasih dengan sunghoon.

selepas dari kampung hubungan sunoo dengan ni-ki sendiri sulit untuk diartikan, kadang sunoo berprofesi menjadi sekertaris di siang hari dan menjadi teman sleep call di malam hari.

jiakhh... sleepcall mulu kaya bakal jadian aja

seperti malam ini, sunoo yang lelah seharian menemani sunghoon baru sempat untuk mandi dan merebahkan diri di kasur single size dikamar kos sederhana nya.

mendung tanpo udan... (ceritanya ini suara nada dering hp dek sun)

"sek sebentar" sunoo bermonolog dan bangun untuk meraih ponsel nya yang dicas di pojok kamar.

tempat tidur sunoo ini ditengah, dan posisi cas ponsel agak ke kiri sisi tempat tidurnya, jadi kalau mau bermain ponsel sambil rebahan akan sedikit perjuangan untuk memepetkan diri ke sisi pinggir tempat tidur.

"halo yang"

"ada apa mas nik?"

"kok chat aku gak di bales sih yang :("

"maaf mas saya seharian nemenin mas sunghoon" sunoo sambil memainkan kabel cas nya

"ck..."

"ada apa mas ni-ki ? ada pekerjaan yang belum beres dari kantor ya ?"

"gak ada,udah lah saya tutup dulu"

tutttt

"kok mati sih" sunoo menatap layar hp nya.

sementara itu di tempat ni-ki.

"hfff, gila nih orang polos banget" ni-ki merentangkan tangan dan berbaring di tempat tidur jay

"awas ya kasur gue kotor anak muda, gue suruh lo nyuci langsung tanpa bantuan mesin cuci"

"iyaaaa, gak liat apa gue frustasi bang, mending makan tuh bakso bang jeki abisin aja semua"

"lagian lo abis dari mana sih cil ? balik-balik bawa bakso, bukan nya selera lo pasta"

"first, stop panggil gue bocil atau anak muda atau apapun itu"

"lo tuh bocil dimata gue, lo tau sendiri gue anak tunggal jadi lo adek gue"

jay memang terlampau menyayangi ni-ki walau mereka tak jarang sering bertengkar karena masalah sekecil apapun, bernafas pun bisa jadi topik permasalahan kalau mereka sedang bosan.

mereka memang dari kecil selalu bersama, jay dan ni-ki ini sudah bagaikan kakak dan adik.

bahkan saat ni-ki dikirim papi nya untuk sekolah di amerika, jay menangis tak henti-henti dibandara.

"gue tuh niat hati mau ke kos mas sunoo sambil bawain bakso, pas gue sampe didepan kos nya nihh gue telfon malah jawabannya bikin unmood"

"lagian lo bocil suka yang dewasa, mana mau sunoo sama bocah labil kek lu" jay masih berkutat di kursi gaming dengan game nya.

"awas aja kalo gue nanti sampe bisa ngawinin sunoo, lo wajib next ngawinin jungwon ya"

"yahhh mati kan gue, lo sih bawa topik tidak mengenakkan"

"lo udah apain aja jungwon ?"

"maksut lo ?" jay melangkah mengambil mangkok dari dapur.

kembalinya dari dapur jay melempar ni-ki dengan bantal dari sisi kasur nya dengan brutal.

"istifar nik foto sunoo jangan lo bikin bahan coli"

"apaan sih bang, gue cuma liatin aja"

"oh..." jay dengan wajah datarnya membuka bungkus bakso.

"nih si ustad upload foto sama sayang gue,mereka ternyata ke pantai"

"sunghoon ? sama sunoo ?" jay menoleh pada ni-ki untuk memastikan ucapan ni-ki barusan.

"iya kenapa ?"

"bwknyah dia di jodohin sama anak pak itu yha"

"ngomong apa sih lo ? telen dulu tuh bakso"

jay menelan baksonya, abis dikunyah tentu aja jangan khawatir.

"itu lo anak pak chanyeol dosen gue dulu di kampus, si karina"

"tau dari mana ?"

"gue close friend nya si karina, kan keluarga karina religius tuh cocok kali punya mantu si sunghoon"

"emang isi close friend nya apa ?" ni-ki menaruh rasa curiga.

khawatir jika sunoo nya akan patah hati.

"gak ada sih, cuma foto tangan mereka gandengan aja terus si karina ngetag sunghoon pake caption (one step closer, private sebelum halal)"

"oh..."

"terus gue denger juga ternyata mereka di jodohin"

"dari siapa lo denger ?"

"banyak tanya lo cil" jay melanjutkan acara makan bakso nya.

ni-ki memilih menghubungi sunoo lagi.

"iya mas nik ada apa ?"

"mau ketemu ? aku abis ini ke kos kamu"

"ada apa ya ?"

"plis aku butuh kamu"

sunoo terdiam sejenak.

"iya mas,saya juga belum mau tidur kok"

"ok,wait"

ni-ki segera beranjak dari tempat tidur jay.

"nik"

"iya?"

"elo yakin ? i mean, sunghoon aja gabisa atasin"

"gue gak kaya elo dan sunghoon"

"gue tau, tapi lo penerus papi lo nik apa nanti kata masyarakat"

"bang makasih udah perhatiin gue,tapi gue punya cara sendiri buat lindungin sunoo"

mau bikin lanjutan dari sekertaris papi yaitu sunki bahagia di amerika, kurang beberapa chapter lagi menuju end yeayy

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sekertaris Papi | SUNKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang