Sekertaris Papi | SUNKI

imajinasi mas ni-ki

ini adalah hari terakhir sunoo dan ni-ki berada di kampung, besok pagi mereka akan segera kembali dan bekerja seperti biasa.

saat ini dua insan yang terlihat canggung sedang berada di ruang tengah, dimana terdapat sofa dan tv yang menyala.

tidak ada orang dirumah, ibu pergi kerumah tetangga entah kemana, dan adik sunoo pergi mengurus keperluan sekolah.

"ehm..." sunoo membenarkan duduknya,dan berdehem untuk memecah keheningan.

ni-ki yang menatap aneh gelagat sunoo memilih untuk mendekat, mengikis jarak antara mereka.

"mas sunoo, gapapa kalo saya duduk kaya gini" ni-ki merapatkan jarak antara mereka.

sunoo yang merasa canggung agak kebingungan harus bereaksi seperti apa, mereka benar-benar tak berjarak, ni-ki juga sengaja mengendus telinga sunoo.

"mas sunoo tau gak, semenjak pertama liat mas sunoo saya gabisa menahan diri"

ucap ni-ki masih berusaha mengendus belakang telinga sunoo.

sunoo mematung mendengar ucapan ni-ki.

apa ? mas ni-ki menahan diri ? untuk ?

sunoo sejujurnya tahu betul maksut ni-ki, tapi dia hanya terlalu naif.

terlalu naif untuk mengakui tension diantara mereka, terlalu takut untuk jatuh cinta lebih dalam pada ni-ki.

"mas sunoo tau kan kalo saya suka mas sunoo ? tapi apa mas sunoo tau saya menahan diri ?"

sunoo yang sedari tadi hanya bungkam menoleh, menatap mata ni-ki untuk mencari jawaban.

ni-ki yang awalnya candu pada aroma tubuh sunoo memundurkan wajahnya untuk menatap balik sunoo.

"saya gak akan melakukan apapun, sampai mas sunoo benar milik saya"

seketika hati sunoo sakit, mengingat sunghoon disana, kekasihnya yang berusaha memperjuangkan nya.

pantaskah sunoo mencintai dua orang sekaligus ? sunoo merasa hina, disisi lain sunghoon adalah lelaki baik, tapi hatinya menginginkan ni-ki.

"saya ... saya mau kedapur" sunoo mencoba kabur dari percakapan ini.

tapi ni-ki lebih dulu meraih tangan sunoo dan menjatuhkan sunoo ke pangkuan ni-ki.

kedua tangan sunoo bertumpu pada pundak si dominan sambil ni-ki yang mengelus pinggang ramping sunoo.

ni-ki mendekatkan wajahnya ke telinga sunoo.

"saya minta maaf kalo mas sunoo selalu jadi imajinasi saya"

sunoo lemah.

lalu ni-ki dengan tiba-tiba bangkit.

"aaauuu..." sunoo tersungkur dilantai.

"wahhaahahh, muka mas sunoo serius banget"

"sakit... huaaa"

"utututu kasian sini yuk berdiri bayi kecil" ni-ki membantu sunoo berdiri.

tapi sunoo tidak mau tentu, setelah di permainkan hatinya enak saja.

sunoo memilih mencubit niple ni-ki secepat kilat dan kabur ke kamar nya.

"auuu... mas sunoo sakit"

"hahahhh sukurin" sunoo terbahak dibalik pintu kamarnya.

malam tiba, sunoo masih memikirkan ucapan ni-ki hari ini

imajinasi ? apa maksutnya ?

"mas ni-ki..." sunoo yang tertidur di sofa memanggil ni-ki

ya, selama dikampung ni-ki menguasai tempat tidurnya, alhasil sunoo harus tidur di sofa.

sial memang, sicantik ini harus tidur ditempat sempit sementara bosnya ini mencuri tempat tidur favoritnya.

"hmm..." ni-ki masih bersandar pada tembok yang mepet tempat tidur sambil mengotak-atik pekerjaan kantor.

"maksut mas ni-ki imajinasi apa ?"

ni-ki sontak menoleh dengan menampilkan wajah heran.

sunoo tidak tau maksutnya ? atau memang anak ini kelewatan polos ?

toh ni-ki hanya bercanda, iyakan ? ...

hmmm, hanya ni-ki yang tau.

"pokoknya itu hal bagus" jawab ni-ki acuh

"saya kaya gimana di imajinasi mas ni-ki ?"

ni-ki masih menatap layar laptop nya dengan pandangan datar.

"berkeringat, bibir sembab, pipi merona, poni lepek dan..."

"konyol" jawab ni-ki datar.

tentu ni-ki tidak akan mengungkapkan isi pikiran nya, sunoo ini pacar orang.

ni-ki masih tau batas untuk tidak macam-macam pada milik orang lain.

sunoo cemberut, menyesal rasanya bertanya pada ni-ki.

"lagian ngapain sih banyak tanya, tidur ... besok kita pulang"

"hmm" sunoo menjawab malas.

HAYY READERS, KASIH VOTE DONG BIAR SEMANGAT UPDATE :(

cantik banget gemes pengen nikahin TT