New

652 25 14
                                    

Genre : angst, friendship, romance, Slice of life
Disclaimer : semua tokoh di sini milik agensinya dan juga keluarga mereka
Warning : homophobic silahkan skip aja, harsh words and tindakan kekerasan

*

Choi Chanhee. Atau biasa disebut New, siswa yang biasa aja sebenernya. Cuma punya kelebihan visual yang manis dan imut banget. Banyak seme yang ngincar dia. Tapi dari sekian banyak pilihan gak ada yang bikin dia tertarik.

Cuma satu nama yang bikin dia luluh sejauh ini. Pangeran sekolah yang ganteng, manis dan kharismatik. Ji Changmin, yang lengkap dengan bakat dan pesonanya. Chanhee salah satu dari penggemarnya.

Satu tahun lalu Chanhee bermaksud ngasih semacem hadiah White Day buat Changmin. Tapi dia minder karena lebih banyak cewek yang ngantri buat kasih hadiah ke Changmin. Lagian Chanhee ngerasa dia kalah cantik sama cewek-cewek itu. Dia mutusin buat mundur.

Tapi salah seorang temennya narik tangan Chanhee. "Mau kasih hadiah buat Q ?" tanyanya. Yang barusan itu nama panggung Changmin. "Kevin, aku mau balik ke kelas aja" ujar New menunduk ragu.

"Nanti gw anter ke kelas, itu kasih dulu ke Changmin" Kevin memaksa Chanhee menyerahkan hadiah tersebut. Dengan menahan linangan air mata, akhirnya hadiah tersebut sampai ke tangan si penerima.

"Makasih Kevin, aku balik dulu" ujarnya membungkuk sopan. Kevin mendengus. "Min, lu goblok banget sih kalo sampe kehilangan orang setulus dia" sesal Kevin. "Kalo Ji brengsek nyakitin dia, mending Chanhee sama gw aja kali ya" ujarnya tertawa sarkas.

Kevin memang adalah salah satu pengagum rahasia Chanhee, tapi dia lebih ingin menjaga persahabatannya dengan anak itu. Chanhee butuh perlindungan, dan Kevin sudah sangat siap untuk itu.

Chanhee mengingat kejadian satu tahun lalu, tapi anehnya dia belum berhenti mengejar Changmin. Ada sesuatu yang membuatnya tetap yakin pria tampan itu akan jadi miliknya. Dia gak akan berhenti selagi dia mampu berusaha.

Dia cuma ingin Changmin juga rela membuka hati untuknya. Gak perlu ada orang lain lagi. "Aku mau berjuang mulai dari sekarang dan seterusnya, walaupun rasanya sakit" ujar Chanhee lirih. Matanya mendongak menatap langit mendung dan bergumam.

"Langit sedang mengejekku ya ? Astaga..." tanpa bisa dihindari air matanya pun menetes tak tertahan lagi. Chanhee memang cukup ceroboh, dia bahkan lupa membawa payung saat hujan turun tepat di depan matanya.

Berlari menembus hujan menggunakan tas, jaket atau jas ? Itu ide buruk dan klise. Sudah bisa dipastikan pemuda imut itu akan bakal demam besok harinya. Pengalaman yang buruk.

Berselang tiga puluh menit kemudian Chanhee segera pulang sebelum hujan kembali turun. Beruntung dia sampai rumah dengan keadaan tidak basah sedikitpun.

Chanhee ingin mandi dan membuat coklat hangat di saat seperti ini. Lalu dia terpikir sesuatu. "Bagaimana kalau besok aku bawakan bekal buat Changmin ya ?? Emm... coba dulu deh" gumamnya lalu memekik senang dan tertawa menggemaskan.

#TBC

WHY ME ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang