Fantastic Act

154 13 3
                                    

Genre : angst, friendship, romance, Slice of life
Disclaimer : semua tokoh di sini milik agensinya dan juga keluarga mereka
Warning : homophobic silahkan skip aja, harsh words and tindakan kekerasan

*

Ini adalah pertama kalinya Chanhee dan Changmin berangkat sekolah bersama. Sekaligus pertama kalinya mereka berangkat sebagai sepasang kekasih, hal itu tentu saja menimbulkan rasa penasaran banyak siswa dan siswi.

"Eh, lihat deh, mereka jadian ya ?" Eunbi yang penasaran maju untuuk melihat ke luar kelas. "Aduh, aduh, iya kali, gemes banget mereka berdua" curhat Lino. "Apalah daya aku jomblo" celetuk Moonbin merusak suasana haru di kelas. "Anda bukan satu-satunya jomblo, diem, kita menikmati moment uwu mereka" tegur yang lain ke Moonbin.

"Nyu, aku anterin sampe sini aja ya ? Pelajaran pertama olahraga soalnya" ujar Changmin mengelus surai cerah itu. "Huung, mawu peluk" ujar Chanhee mengulurkan dua tangannya dan membuat ekspresi wajah seperti ini 😣. Tentu saja Changmin tidak sanggup menolaknya, terlebih itu kekasihnya sendiri.

Changmin pun memeluk, lalu badannya sedikit mundur. Chanhee menatap kebingungan. Dengan cepat Changmin mengecup bibir mungil itu. Lalu kecupan di pipinya sebagai tambahan untuk penyemangat Chanhee. Setelahnya, Changmin melambaikan tangan dan segera menuju kelasnya.

Sementara Chanhee masih mematung. Tidak menyangka Changmin akan menciumnya di depan umum. 'INI SEKOLAHAN, KENAPA DIA BERANI SEKALI' pekik Chanhee dalam hati.

Tangan kanan bergerak untuk mengelus dadanya. Changmin memang suka memberi kejutan seperti itu. Dan seringkali Chanhee belum siap menerima serangan cinta sebanyak itu dari sang dominan. Semua ini masih terasa seperti mimpi baginya.

Wajah Chanhee memerah hebat. Badannya juga mematung. Tanpa sadar dia menyentuh bibir yang baru saja dicium kekasihnya itu. Seketika rasanya Chanhee tidak bisa berpikir apapun.

Untunglah teman sekelasnya cukup peka. Dahyun datang dan menuntun Chanhee kembali ke kelas. "Kelasnya akan segera mulai, jangan sampai ketinggalan ya" ujar Dahyun, perkataannya hanya sebagian yang masuk ke telinga Chanhee yang masih linglung.

Chanhee duduk, dan menyiapkan buku untuk pelajaran pertama. Hatinya masih tidak tenang, tapi dia tidak boleh terganggu fokusnya. Kapan lagi dia bisa membanggakan Haknyeon dan juga kedua mendiang orang tua mereka.

Chanhee sangat berharap, dengan uadanya Changmin, dia bisa hidup dengan lebih banyak warna lagi. Tidak monoton seperti sebelumnya. Sama seperti dulu, ketika keluarganya masih lengkap.
[]

#TBC

WHY ME ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang