E§NARA | Jake Sim

0.4

- happy reading -

Hari kedua dimarkas Nicolee dkk

━❍━

Serry bangun pagi pagi sekali. Sekarang ia tengah mencari barang yang sekiranya dapat membantu misi selanjutnya. Dikamar ini, tak begitu banyak barang. Hanya ada furniture kamar pada umumnya.

'Gue harus cari diluar gitu?'
'Eh gausah bawa apa apa deh'
Monolog Serry, lalu ia mengangguk kecil.

Serry membuka pintu kamar perlahan. Kepalanya keluar, menoleh kekanan dan kiri. Bagus, tak ada seorangpun disekitar kamarnya.

Ia buru buru menuruni tangga dan berhenti didekat jendela taman yang paling sepi.  Menoleh kearah kanan kiri dan belakang.  Dan dalam sekali lompatan, Serry berhasil keluar dari komplek menyeramkan tersebut.

Serry terus berlari tanpa tujuan, memang. Ia memiringkan senyum saat melihat bawahan Nicolee tengah mengejarnya, ada yang menggunakan mobil ada yang menggunakan motor juga.

Saat melihat ada gang kecil, ia masuk kesana. Otomatis yang masih bisa menyusul Serry hanya yang mengendarai motor. Serry semakin mempercepat kecepatan kakinya, keringatnya sudah membanjiri wajah dan punggung. Justru ia malah semakin bersemangat dan tertantang. Apalagi ada yang menembakkan peluru kearahnya.

Mata terlatih Serry melihat ke samping kanan dan kirinya. Ini bukan tempat yang ia kenal, tentu saja masih lingkungan milik Nicolee.

"Akh sial!" Gerutu Serry saat menemukan didepannya  bukan lagi jalan namun tembok tinggi yang tak mungkin bisa dipanjat langsung begitu saja.

Serry menghentikkan langkahnya sambil mengambil pasokan napas lagi. Ia masih menghadap tembok, tangan kirinya membenarkan kaos yang sedikit terbuka.

"Sebentar lagi Tuan Nicolee datang. Harap jangan mencoba melepaskan diri." Ujar salah satu dari bawahan Nicolee.

Serry mengangguk kecil lalu ia sengaja berjongkok, pura pura membenarkan tali sepatu. Padahal ia hanya mengintip ada berapa anak bawah yang berhasil mengikutinya.

'Empat? Masing masing pasti bawa senjata. Tapi yang disodorin ke gue cuman satu, yang dibelakang gue.' Batin Serry kemudian dalam gerakan yang cepat, ia membalikkan badan dan dapat merebut satu pistol.

Dor! Dor!

Serry langsung menembakkan peluru kearah dua bawahan Nicolee. Sementara itu satu dari dua sisanya mengarahkan pistol kearah Serry juga.

Serry tersenyum kecut, tak ada ketakutan sama sekali diwajahnya.

"Mustahil kalian nembak gue."
Karena Serry tahu, Nicolee tak mungkin membiarkannya mati sebelum ia siksa.

Dor! Dor!

Tepat setelah Serry membunuh empat bawahan berbaju serba hitam tersebut,  Nicolee dan teman temannya serta anak buah yang lain menyusul.
Serry cepat cepat mengangkat pistol kearah Nicolee, karna ia yang berada ditengah berhadapan dengan Serry.

Nicolee menahan anak buahnya agar tetap diam ditempat, saat Serry akan menekan seluruh pelatuknya.

'Kenapa?' Pikir Serry, namun sedetik kemudian ia jatuh dengan napas tersengal  sengal dan pandangan yang mulai kabur.