0.3

293 208 227
                                    

- happy reading -

"Gausah ribut lagi, biar dia pake baju gue aja."

Suara siapa itu? Siapa yang rela meminjamkan pakaiannya untuk Serry? Yang jelas bukan milik Nicolee Xander kan?






























"Yaudah deh lo aja Matt."

"Hm, kan tadi gue juga udah nawarin bantuan. Lagian gue ada baju kecil." Kata Matt sambil menyuruh Serry mengikutinya ke kamar.

Sepanjang perjalanan, Serry hanya diam dan tentu saja masih mengamati dan menghafalkan seluruh inci bangunan ini.

"Walaupun umur lo lebih tua dari gue, tapi gue bakal tetep manggil nama lo doang." Kata Matt berusaha menghilangkan kecanggungan? Serry mengangguk singkat, "Terserah lo sih."

"Tapi emang lo tau gue lahir tahun berapa?"

"Ya tau lah. Semua yang disini juga tau."

"Hm kalian pasti cari tau identitas gue."

Matt tertawa rendah, "Itu tau."
Serry hanya mengangguk angguk tak jelas. Yang jelas malam ini, kalau ia benar benar harus tinggal disini berarti ia harus menciptakan masalah baru. Atau besok? Cukup lelah untuk hari ini. Baiklah besok ia harus mengalihkan perhatian mereka.

"By the way, kamar lo ... masih jauh?  Matt?" Serry bertanya seolah olah sudah akrab.

"Tuh didepan. Kalo lo perhatiin, kamar kita gak ada yang berdekatan loh." Jawab Matt seakan tahu isi pikiran Serry. Padahal Serry tak memikirkan hal tersebut. Tapi bagus juga kalau tahu.

"Lo tunggu disini." Suruh Matt kemudian.

Serry menunggu Matt sambil menendang nendang kecil tembok disebelah. Ia mengamati sandal rumah yang tengah dipakainya.

'Ini barang pinjeman mereka juga.'

Serry berjongkok lalu mengambil sebelah sandal. Ini bukan sandal rumah biasa. Disekelilingnya ada bulu bulu lembut yang ditempeli benda bulat kecil yang aneh?
Serry mendengus mengetahui hal tersebut.

'Seperlu itu ngawasi suhu tubuh gue?'

"Ser, gue baru bisa minjemin tiga baju."

Serry bangun dari posisi jongkok sambil mengenakan kembali sandal nya. Ia menerima tumpukan pakaian yang diulurkan Matt.

"Makasih." Balas Serry seadanya, ia bahkan sedikit membungkuk.

"Cepet mandi habis tu turun ke bawah lagi."

Serry menggeser ujung bibir dengan maksud mengiyakan. Ia membelakangi Matt lalu meninggalkannya disana. Disepanjang perjalanan, Serry melihat baju baju yang ada dipelukannya.

Tidak ada yang aneh, pikirnya.

Krieett

Serry masuk kedalam kamarnya lalu segera mandi. Ia mengenakan kaos dan celana training asal. Setelah mengeringkan rambut sebentar, Serry sadar akan sesuatu dan tangannya tergerak untuk mengecek saku saku diseragam sekolahnya.

"Handphone gue?"

"Sial," Omel Serry sambil menghempaskan pantat kekasur.

━❍━

"Nic, kelanjutan cewek itu gimana?" Tanya Kyle. Ituloh yang kata Serry punya aura dewasa. Ya memang, dia yang tertua disini.

"Menurut hyung?"

"Lepasin. Dia gak punya pengaruh apa apa, kalau perusuh lain udah diberesin karna mereka memang ada apa apa kan. Menurut gue, Serry cuman cari perhatian, mungkin?"

E§NARA | Jake SimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang