"Oh ayolah, aku tidak mau bekerja sama dengannya!" Bantah Hidan. Tobi yang mendengarnya sangat frustasi
"Hanya dia anggota yang tersisa, bisakah kamu berhenti merengek?!" Teriak Tobi sambil menggaruk kepalanya.
"Pokoknya ga." Ucap Hidan sembari meninggal kedua orang yang berada di ruangan tersebut, tak lupa dengan suara keras akibat bantingan pintu.
"Sial, dia sangat susah diatur." Tobi memijat pelipis matanya.
"Aku akan menyusulnya." Ucap Kakuzu berlari menghampiri Hidan.
"Ah Kakuzu!" Teriak Tobi. Kakuzu terhenti dan menoleh.
"Aku harap kamu bersabar dengan sikapnya." Sambungnya. Kakuzu menggangguk.
Hidan berlari ke tempat sunyi dimana ia bisa berteriak sekeras mungkin, dan sangat yakin bahwa tidak ada yang mendengar suaranya selain dirinya sendiri. Tempat itu merupakan tempat rahasia Hidan, tempat yang sunyi, nyaman, aman, damai, dan tentram. Sewaktu Hidan mengalami masa-masa buruk, ia sering meluangkan waktunya di tempat tersebut. Berteriak ataupun menghancurkan benda di sekitarnya.
Hidan menampakkan kakinya di tempat tersebut, kali ini dia tidak berteriak ataupun menghancurkan benda-benda disekitarnya. Yang ia lakukan yaitu BERGULING-GULING.
"Duh sialan, kok aku sama dia kerja sama sih. Ga bisa gitu." Keluh Hidan yang masih betah berguling-guling.
"Nanti kalo misalnya aku jatuh terus dia nolongin aku, ga aman nih buat jantung."
*POV HIDAN*
"Oh astaga, aku akan jatuh." Ucapku yang terpeleset karena permukaan licin. Dengan cepat Kakuzu menangkapku, tangannya sekarang melingkar di tubuhku.
Hawa panas menyelimutiku, mungkin aku akan pingsan.
"Kamu tidak apa-apa, Hidan?" Tanya Kakuzu dengan deep voice nya.
"Ah yaa, sepertinya aku meleleh saati ini. Akhh wajahnya dekat sekali sangat tampan." Gumamku di sela-sela momen romantis kita berdua.
*POV OFF*
Kakuzu menemukan Hidan yang terdiam di tengah-tengah luasnya rumput hijau. Ia tampak memejamkan matanya sambil tersenyum.
"Apakah dia sedang bermimpi, kurasa mimpinya sangat indah." Gumam Kakuzu. Tanpa pikir panjang, Kakuzu memukul tubuh Hidan. Sontak Hidan terkejut.
"Akhh astaga." Kagetnya sembari bangun dari halusinasinya.
"Apa kamu selalu melakukan hal itu, apa gunanya?" Tanya Kakuzu. Hidan terkejut rasanya seperti jantungnya berkeliaran di dalam tubuhnya.
"Astaga deep voice nya, candu." Gumam Hidan, sekarang matanya berbinar-binar dan hal tersebut membuat Kakuzu kebingungan.
"Hidan?" Lagi - lagi Kakuzu mengeluarkan deep voice nya.
"Aku akan pingsan sekarang juga." Hidan mulai menutup kedua matanya, namun di hentikan oleh Kakuzu.
"Apa mimpi itu sangat indah, sehingga kamu ingin tidur lagi?" Tanya Kakuzu dengan tatapan tenang yang membuat Hidan terpesona.
"Hah?" Hidan kebingungan.
"Apa jangan-jangan dia tau aku lagi mimpiin dia." Gumam Hidan. Kini tubuhnya memanas dan wajahnya memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARUTO SHIPPUDEN (ONESHOOT)
Любовные романыcerita tentang ship gitu guys (~ ̄³ ̄)~ dan yaa ini yaoi yaaa jangan salah lapak nee (灬º‿º灬)♡