Confess - KakaIru

963 57 10
                                    

"Huh, akhirnya selesai juga. Aku sangat lelah mengajar." keluh seorang lelaki yang tengah meregangkan otot-ototnya.

"Iruka-sensei, mau ikut nanti malam?" Ucap salah satu guru.

"Eh, ada acara apa?" Tanyanya.

"Yah, seperti biasa minum-minum. Kumohon ikut yah, kamu jarang bergabung Iruka." Ucapnya lagi sambil menepuk pundakku.

"Akan aku usahakan hehe." Ucap Iruka dengan senyum palsunya.

"Aku harap dia tidak hadir di acara itu."

Setelah selesai berbicara dengannya, Iruka pergi ke Ichiraku Ramen karena ada janji dengan seseorang disana. Di perjalanan masih terlihat biasa saja udara, orang, semuanya. Sampai ketika di tempat tujuan.

"Astaga dia ada disini!"

Iruka mencoba menahan rasa sakit di dada, seperti PAK CEPAK CEPAK CEPAK JEDER.

"Apa yang harus aku lakukan, aku harus gimana?!"

Iruka menarik nafas dan membuangnya, ia melangkahkan kaki memasuki tempat tersebut.

"Naruto-kun." Ucap Iruka sembari menepuk pelan pundak Naruto.

"Ah Iruka-sensei, kenapa kamu terlambat. Jadinya aku makan sama Kakashi-senpai deh." Ketus Naruto. Iruka tidak bisa berfikir normal saat melihat Kakashi.

"Iruka, ada apa denganmu?" Tanya Kakashi yang melihat Iruka membeku sedari tadi.

"Ah maafkan aku Kakashi-senpai." Iruka menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal, dan duduk di samping Naruto.

"Noh kan, jadi salah tingkah. Lagian hati ini gamau di ajak kerja sama!"

"Eh, ga pesen apa-apa Iruka-sensei?" Ucap Naruto yang menyadarkan Iruka dari lamunannya. Naruto merasakan hal yang aneh di sekitarnya.

"Ah, aku sudah kenyang. Aku hanya ingin memeriksamu." Ucap Iruka sembari mengalihkan pandangan supaya tidak langsung eye contact dengan Kakashi.

Tanpa Iruka sadari Kakashi tengah berdiri tepat di sampingnya. Kakashi merasakan ada yang aneh pada Iruka seperti mengacuhkan dirinya.

"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Kakashi sambil menyentuh kening Iruka. Saat ini wajah Iruka seperti tomat, sangat merah.

"Astaga, dia menyentuhku aku tidak tahan!"

"Kamu sedikit pana-" Ucap Kakashi yang terpotong oleh Iruka.

"Aku tidak apa-apa, kumohon berhenti." Ucap Iruka sembari memukul meja dan berdiri di waktu yang bersamaan. Kini semua mata tertuju pada Iruka, pening hanya itu yang dirasakan Iruka.

"Astaga aku melakukan kesalahan, aku harus pergi."

"Permisi, maafkan aku." Ucap Iruka berlari meninggalkan tempat tersebut. Naruto dan Kakashi di buat terkejut olehnya.

Iruka berlari sampai ke bukit, tempat dia mencurahkan isi hatinya. Dia menyenderkan tubuhnya di salah satu pohon yang besar disana.

"Aku sangat payah, bahkan untuk menatapnya saja aku tidak bisa."

"Aku tahu kenyataan bahwa aku dan dia tidak bisa bersama, karena kesamaan."

"Aku tidak bisa mengatakan hal yang romantis di depannya, aku terlalu takut jika kehilangannya."

"Tapi aku tidak sanggup jika perasaan aku terus seperti ini."

Iruka mulai menangis meratapi nasibnya. Tetapi Iruka merasakan ada keberadaan seseorang di dekatnya. Dengan cepat dia mengusap air matanya, dan ia menatap orang tersebut. Dia adalah Kakashi.

"Apa yang kamu maksud tadi, maaf aku menguping keluh kesalmu." Ucap Kakashi dengan lembut.

Iruka tidak bisa berkata apapun, dia seakan bisu. Tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya, seperti membeku.

"Kumohon Kakashi-senpai, jangan perdulikan aku." Hanya kata-kata itu yang terucap dari mulut Iruka.

"Mana bisa aku tidak memperdulikan seseorang yang aku sukai." Ucap Kakashi sembari mengelus pipi lembut Iruka.

"Kakashi-senpai." Ucap Iruka seolah tidak percaya yang tadi dikatakan oleh Kakashi.

"Tadi..tadi.. kata-kata senpai tadi." Ucap Iruka yang ingin memastikan bahwa itu bukanlah mimpi. Tanpa basa-basi Kakashi membuka maskernya dan mencium sekilas bibir Iruka.

"Sekarang udah percaya?" Tanya Kakashi.

"ASTAGA MAU MELAYANG, MAU KE KAHYANGAN  AJA DEH. BENERAN GA KUAT."

Iruka mengangguk dan memeluk Kakashi. Ia ingin menyimpan aroma Kakashi di kehidupannya. Aroma yang tidak ingin ia lepas, sekalipun.

"Mau jadi bagian dari jiwaku?" Tanya Kakashi sambil menatap dalam-dalam mata Iruka dengan penuh harapan.

"Iya..IYAA." Iruka mengeratkan pelukannya, Kakashi tidak masalah dengan pelukan tersebut. Malah ia sangat menyukainya.

END~~~~~

NARUTO SHIPPUDEN (ONESHOOT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang