"Lo...tuuu....manis kalo marah"sembari tersenyum tipis
"Cowo jutek dan dingin kaya Lo bisa juga muji orang" teriaknya dari atas motor dan pergi meninggalkan Devan"Baru pertama kali ada cewe yang ngga takut atau tunduk sama Diandra" dalhat
"Aku menyebutnya cantik dan pemberani"
Ucap Devan lantang
Di posisi vira....
Di motor nya Vira berucap
"Manis sedikit bicara tapi sekalinya bicara ahhh"ucap Vira teriakDi saat yang bersamaan di tempat yg berbeda mereka berucap
"Ya kali modelan kaya dia gue suka"teriak Devan dan Vira"Pikiran macam apa ini Vira.....vira "ucap risih Vira pada ucapannya sendiri
"Berani beraninya dia basahin baju mahal gue,liat aja nanti"
"Cabut gays "Diandra pergi dengan raut marahKeesokan harinya
"Eh lu kemaren kemana aja gue cariin juga""Sory Din kemaren dito yang nyamperin gue.... iya..iya....gitu"gugup Dina
"Iya kan dit"melempar perkataan pada Dito
Namun Dina juga memberikan kode kedipan mata pada Dito agar memahami maksudnya berbicara.
Dito pun mengangguk dan berbicara
"Yoi vir kemaren kebetulan lewat eh ketemu Dina ya gue bantuin lah""Selamet,deh gue untung Dito peka" dalhat
"Eh btw Dea kemana ya "
"Aduh vira-vira cewe kaya Dea itu hoby nya ngilang,ngga seneng lagi liat temenya bahagia "sindir Pingkan
Dea berada di pintu kelas dan mendengarkan ucapan Pingkan barusan
"Maksudlo nyindir atau gimana nih"sinis Dea
" Kalo ngga bisa main di blakang majuan dikit sayang biar gue ajarin cara mainya,cantiksih tapi bodoh...aduh...aduh...aduhhhhhhhhhh" sinis Pingkan
"BUKANMAEN" ucap Dina sambil tertawa terbahak-bahak
Dea terdiam seribu bahasa,kesal Dengan ucapan Pingkan,yang sengaja menyindir nya.
Author:"ya Allah,si Pingkan mulutlu anjay kena mental anak orang"
Pingkan:"kan elu yg mau gimana sih,tembak aja deh biar mati gue"
Author:"ide yang cemerlang"
Pingkan:"terserah lor dah"
Dah kembali ke lebtop"Kalo kesindir bagus lh seenggaknya kalo ngga sadar ya minimal introspeksi diri lh,jangan di depan temen di blakang ke anjing"
"Canda anjing"
"Kalian apa-apaan sih kek anak kecil "
"Udah Dea duduk aja gabung""Lu nyindir gue "
"Buat siapa aja sih yang ngerasa aja"
"Udah lh kalian udah besar masih aja ke anak kecil"
"Iya deh"
"Gimana kalo pulang sekolah kita kumpul"
"Setuju parah ihh"
"Gue setuju"
"Gue juga setuju"
"Eh kalian ngga mau gabung nih?"tanya Dina pada teman-teman nya
"Gas lah"
"Setuju banget bosen gue soalnya"
"Lo gimana Dev?"tanya Dina
"Ah Devan ikut titik"tegas Rio
"Pemaksaan bat idup lu sih Rio Rio"
Bel masuk berbunyi pak Joko memasuki ruang kelas
"Anak anak hari ini ada rapat guru kalian boleh pulang cepat, silahkan siap siap dan langsung pulang ke rumah masing-masing."keluar meninggalkan kelas"Uhhh guru favorit ini mah"ucap Rio
"Woy gas lah kerumah Dina"
"Kuyy"sorak mereka bersamaan
"Gue bawa mobil yuk" ucap PingkanParkiran...
"Eh vira-defan kalian bisa pergi beliin ini dulu ngga buat bahan makanan cemilan kita hehe""Aelahh Din harus banget sama dia ogah ah"mumutar bola matanya menamda
"Gue juga ogah kali"
"Gue sama Dito aja "menarik tangan Dito dan pergi bersamanya
"Ya udah gays kita kuy lh kerumah gue"
"Eh kak,bang eh panggil apa sih biar enak"
"Anggep aja gue KK lo"
"Emang lu ngga ada Ade cewe?"
"Ada sih tapii,dia udah meninggal"
"Kalo boleh tau siapa namanya kak?"
"Emm dia ituuu.....
Hayo siapa ya kira-kira kok Dito canggung banget mau ngasih taunya apa ada hubungannya sama Devan..
Di tunggu next part ya love you 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Savira
Teen Fiction"Setidaknya saya mencintainya,jika tuhan mengambilku lebih dulu maka aku akan pastikan dia mendapatkan kebahagiaan nya" ucapnya di sela nafas yang terburu buru.