" Siapa?" Tegas Vira
"Namanya Celine dia cantik manis pendek ya kek kamu sembari menengokkan kepala ke arah belakang"Vira tersenyum tipis
.
.
Tak lama mereka tiba di pusat perbelanjaan terdekat
Setelah lama memilih akhirnya semua bahan sudah di beli dan mereka pulang
"Assalamualaikum" ucap Vira dan Dito
"Walaikumsalam masuk, eh udah biarin ibu aja yg masak kita main aja taro bahanya di situ biar gue bawa masuk dulu"ucap Dina
(Dina anak sederhana yg punya banyak cerita)
"Eh gue duduk sini ya" mendekati Devan
"Ngga usah sok caper kenapa sih" ucap pingkan sinis
Tanpa angin dan hujan Devan memegang tangan Vira
.
.
"Author: si Dev bisa aja modusnya"
.
.
.
"Vir Lo duduk sebelah gue ngga ada penolakan"
"Gilak maksa amat pak?"
"Udah buruan"menarik tangan Vira dan
Brukkk.....
Vira jatuh tepat menimpa devan
"Lo cantik juga dari Deket"
"Manis"
Suaranya pelan
"Cie udah ada tanda-tanda nih" sorak semua teman teman nya
"Gilak Lo" memukul dada bidang Devan
"Biasa aja kok pipilo merah kenapa baper Lo sama gue"berbisik pada Vira
"Idih Lo siapa pd banget"
"Gue devan murid paling ganteng satu sekolah"
"Eh tapi Lo emng ganteng sih"
"Jelas dong.... baru sadar lo" memainkan alisnya
"gue liat liat sih di antara monyet lain Lo paling ganteng serius deh ngga bercanda" tertawa kecil
"Anjing Lo..
Dasar Lo gila emang" mengacak acak rambut Vira dengan berutal
tanpa sadar mereka menjadi pusat perhatian teman temannya
"Ehemm-ehem temen nya mbok ya di pikirno mazehh" sindir Rio
"Cocok kek cerita WP ngga sih "
"Dunia seakan milik berdua yg lain numpang ya ga ya ga"melirik manja
Raut wajah Dea tiba tiba berubah
"Bisa bisanya ya dia coba deketin Devan" dalhat
"Lo kenapa si Dea panas ?"
"Kipas panas kipas"teriak Pingkan
"Udah lh kalian apa apaan sih"
"Vir gue mau ngomong dong berdua sama Lo"
"Ya udah kita ngobrol di luar aja ya"Mereka pun keluar dan yg lain asik berbincang di dalam
"Lo suka sama Devan?"
"Apaan sih gue baru kenal kali sama dia dea!"
"Lo mau rebut temen-temen gue?"
"Gue ngga pernah ya ada niatan buat gitu, gue juga ngga pernah minta apapun kan gue udah bersyukur kali punya kalian ber 3"
Soal Devan?
Gue ngga suka sama devan Lo tenang aja"
"Bagus deh setidaknya untuk menjaga pertemana ini Lo ngga usah centil ya ke devan"
Pergi meninggalkan Vira dan masuk ke dalam.
"Dea dea"heran Vira sembari menghela nafasnya
.
.
.
.
"Ehem ehem"ledek Rio
"Dev Lo suka ya sama Vira"menaikan alisnya sembari tersenyum
"Ngga"
"Mukanya merah tuh"goda rio
"Kek kacang rebus huahh"saut Dina
"Dea Dina kalian tau kan drama Korea itu ngga sih yg cowoknya cuek dingin terus di taklukin sama cewe tengil,ah mirip banget" teriak Pingkan sembari memasang tangan di dagunya
"Cantik juga cewe aneh ini" batin Rio
tiba tiba teriakan memecahkan fokus rio
..
.
"Sayang ajak temen nya makan udah siap nih mama mau pergi ke tetangga dulu mau bantu-bantu soalnya mau pengajian"
"Iya bu"menghampiri ibunya
"Kalian makan yang banyak ya masakan Tante enak lo sembari tersenyum manis"
"Iya tante"semuapun tertawa
"Da sayang " mencium kening Dina
"Da love you ma"
"Love you to sayang"Vira pun tak sadar menetes kan buih bening yg sudah tak dapat di tahannya ia pun langsung pergi ke halaman rumah Dina dan menangis
Tapi Vira tak lolos dari pandangan Dito Dito langsung bergerak menghampirinya
"Gays kalian makan dulu ya,gue mau keluar bentar"
"Mau kemana ?"ucap Rio
"Bentar doang kok bentar""Mumpung ngga ada Vira gue harus bisa ambil perhatian Devan"batin dea
"Duduk dev gue ambilin makanya ya"
"Ngga usah sok asik deh!
eh gays kalian makan dulu gue mau nyusul mereka berdua"
"Cemburu ya si Dev kok mukanya gitu?"
Sela Pingkan di tengah keheningan
"Udah ah yok makan biarin aja mereka bertiga" ucap Rio yg kelaparan
.
.
.
"Andai mama punya waktu bentar aja buat Vira papa juga, bukanya sibuk bahkan makan di meja makan pun hanya ada aku sendiri hening di rumah sebesar itu rasanya penjara abadi,ngga pernah ada cinta semua hampa"
"Lo ngga pp"
"Gue ngga pp kok kak"
Dito mengarahkan wajah Vira ke depan wajahnya
"Lo mau ya jadi adik kecil gue?"
"Hah?"
"Gue janji bakal jagain Lo dan buat hari hari Lo lebih indah dari sekarang"
"Tapi"
"Sutttt,sini peluk cape ya sama beban nya pundaknya berat?
Sampe kurus gini "
Tanpa sadar Vira memeluk erat Dito dan meteskan air matanya dimana dia sangat merindukan sosok ayah dan kakak.
Naasnya Devan menyaksikan semua itu,ia berfikir bahwa Vira dan Dito diam diam saling suka dan punya hubungan
Ntah bagaimana ia sangat marah dan memilih pergi.Devan menghidupkan motornya dah pergi ia bahkan mengikuti balapan liar malam itu dan terlibat berkelahi dengan geng motor lain
Devan pulang dengan keadaan banyak lebam
"Huff"
"Gue kenapa ngga rela ya liat Vira sama Dito, padahal gue baru kenal sama si cewe rese itu"
"Ahhhh anjing Lo" melempar jaket nya dan langsung memilih tidur untuk melupakan masalahnya.Keesokan harinya di sekolah
"Eh Dev semalem Lo pulang tanpa makan terus Lo lebam begini ribut sama siapa?"tanya serius Dito
" Ngga "
"Gue serius"tanya Dito
"Diem lah anjing gue ngga pp "
"Lo kenapa Dev sehat Lo?" Tegur Rio
"Sory gue emosi (menepuk pundak dito sembari menghela nafas panjang)"
Semalem gue balapan liar,gue ribut sama geng sebelah"
"Lo lagi banyak masalah"tanya Dito
"Ngga,gue ngga pp gue cabut ke kantin bi sari ya"
"Ya udah ntar masalah Bu Irma biar kita aja yang urus"
"Tenangin aja diri Lo" ucap Rio
Di sisi lain ke 4 gadis itu menyaksikan keributan itu di ujung koridor sekolah
"Gue pergi bentar ya"
"Mau kemana vir"
"Bentar aja gays ngga lama,kalo lama nanti izinin sama pak Yanto bilang aja gue di UKS oke"Kira kira Vira mau kemana ya ? Jangan lupa vote nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Savira
Teen Fiction"Setidaknya saya mencintainya,jika tuhan mengambilku lebih dulu maka aku akan pastikan dia mendapatkan kebahagiaan nya" ucapnya di sela nafas yang terburu buru.