Happy reading my readers!!
***
Tinggal menghitung hari akan memasuki bulan suci Ramadhan.
Para santri Aliyah akan tinggal dipesatren untuk mengikuti acara Tazkiatun Nafsi agar mereka mampu menghindarkan diri dari beberapa bahaya penyakit hati. Sedangkan menjelang sepuluh hari lebaran mereka akan mengikuti i'tikaf (berdiam diri di masjid disertai dengan niat). Tujuan i'tikaf adalah semata-mata beribadah kepada Allah SWT, dalam rangka untuk mencari keridaan Allah dan bermuhasabah atas perbuatan-perbuatannya. khususnya dalam hal ibadah yang umumnya dilakukan di masjid.Awal ramadan santri berlomba-lomba melakukan kebaikan dengan cara membaca Alqur'an dan melakukan beberapa sunnah nabi Saw. Masjid begitu ramai dengan suara lantunan ayat suci Alquran yang menggema disetiap sudut masjid.
Menjelang buka puasa para santri akan membagikan takjil gratis didepan pesantren. Itulah kegiatan rutin yang dilakukan para santri.
"Ciwi, lebaran nanti Kamu dan keluarga mau liburan kemana?" tanya Anet.
"Insyaallah kami sekeluarga akan lebaran di Garut Net untuk menyambangi rumah nenek."
"Wah seru dong."
"Seru darimana?"
"Serulah kan mau ketemu nenek. Bisa mengulang kembali masa kecil. Karena biasanya kalau Aku ketemu nenek pasti yang dibahas masa kecilku dulu." jelas Anet.
"Terus kenapa ngak lebaran disana lagi?"
"Nenek Aku udah almarhum Wi. Terakhir ketemu lebaran kemarin." ucap Anet sedih.
"Innalilahi, Kamu yang sabar ya. Terus kalian mau liburan kemana?"
"Insyaallah lebaran tahun ini kami sekeluarga ngak punya agenda. Hehe. Paling dirumah aja makan rendang, gule, opor." papar Anet.
"Gimana kalau Kamu ikut Aku liburan ke Garut." ajak Ciwi.
"Emangnya boleh ya."
"Boleh dong, kan seru kita bisa jalan-jalan. Cari ikhwan single." bisik Ciwi.
"Ehem... Ehem... Siapa nih yang mau cari ikwan single?" ucap Bahar yang tiba-tiba muncul.
"Bahar! Sejak kapan Kamu disini?"
"Sejak Kamu bilang mau cari ikhwan single." ucap Bahar sewot.
"Hehe... Kamu salah paham, ini si Anet yang mau cari ikhwan." jelas Ciwi.
"Hem... Lempar batu sembunyi tangan lagi." sindir Anet.
"Benar Net yang dibilang Ciwi."
Sebelum Anet menjawab Ciwi dengan cepat mengkode Anet dengan mengedip-ngedipkan matanya sambil menyatukan kedua tangannya.
"Iya Har, maklum Aku kan single lillah. Hehe."
Ciwi bernapas lega mendengar ucapan Anet.
"Ya sudah, Ciwi, Anet saya permisi dulu untuk persiapan sholat Maghrib."
"Iya sampai bertemu di pelaminan. Eh maksudnya sampai bertemu kembali." lagi-lagi Ciwi menggoda Bahar membuat Bahar tersenyum simpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA HILYA
Romance(Proses Revisi) Hilya seorang santri Wati di Pesantren El-Banat Bogor. Kecantikannya yang natural membuat namanya populer bukan hanya di kalangan santriwan tapi sampai di luar pesantren. Suatu ketika tanpa sepengetahuannya dia dilamar ustad muda lew...