Mereka tidak sengaja bertemu di malam hari.
Saling mengenal karena malam juga.
Tapi, dipisahkan karena pagi.
Walau begitu mereka masih bisa bertemu lagi.
Tetapi, karena pertemuan itu hubungan keduanya sedikit berubah menjadi lebih dekat dan sedikit...
"Tidak, ini bukan takdir. Kau pasti seorang penguntit," ujar Hyunjin. Jeno tertawa pelan.
"Aku tidak segabut itu, kecuali saat malam saja."
"Penguntit pas malam rupanya."
"Hei! Bukan seperti itu." Keduanya langsung tertawa puas saat itu juga.
Hyunjin baru saja menyadari ada kotak bekal di dalam lokernya. Hyunjin sangat tahu siapa yang memberikannya kotak bekal itu.
Dia menghela napasnya.
Setiap hari selalu ada kotak bekal itu di dalam lokernya. Meskipun Hyunjin selalu bilang untuk berhenti, nyatanya si pengirim cukup keras kepala dan tetap memberikan kotak bekal itu padanya setiap hari.