9

80 10 7
                                    

Jimin menggendong soodam dan menuruni tangga lalu dia membawa soodam ke mobilnya, jimin mendudukan soodam dengan hati hati di kursi belakang lalu dia juga ikut masuk dan duduk disana

"Tuh kan kaki kamu terkilir" jimin meluruskan kaki soodam

Jimin lalu memijat kaki soodam yang terkilir

"Aww oppa sakit" soodam

"Tahan sebentar ya chagiya" jimin

Setelah memijat kaki soodam jimin pun duduk disamping soodam.

"Jangan dengarkan apa yang mereka katakan ya" jimin mengelus pipi soodam

"Nee oppa" soodam

"Kemarilah" jimin memeluk soodam dan mencium pucuk kepala dari gadis kelinci tersebut.

"Apa kau mau pulang" jimin

"Nee" soodam

"Baiklah" jimin membuka pintu dan pindah ke kursi kemudi

"Duduklah disampingku chagiya" jimin nelihat soodam dari kaca depan.

"Aku akan memberi tahu dita eonni dulu" soodam

"Baiklah" jimin

Soodam pun menelepon dita untuk pulang duluan bersama jimin dan dita pun mengizinkan nya.

Lalu soodam pindah ke kursi samping kemudi dia memasang sabuk pengaman namun tak lama setelah itu banyak sasaeng jimin yang malah berdatangan menghampiri mobil Jimin

"Oppa ottoke" soodam

Jimin langsung menyalakan mesin mobilnya lalu dia langsung menancap gas menghindari para sasaeng tersebut.

"Oppa sudah ku bilang itu bahaya untukmu" soodam

"Lebih bahaya lagi kalau kau dikepung oleh Sasaeng tanpa ada bodyguard, aku datang untuk melindungi mu chagiya" jimin

Soodam hanya diam dan menundukkan kepalanya dia merasa menjadi wanita paling beruntung, dan sangat bahagia karena bisa bertemu dengan pria sebaik dan selembut jimin yang menerima dia apa adanya dan selalu melindungi nya.

"Kenapa kau menunduk apa kaki mu masih sakit , kita ke rumah sakit saja kalau begitu" Jimin

"Aniya" soodam

"Wae" jimin

"Aku hanya merasa beruntung memiliki oppa" soodam tersenyum ke arah jimin

Jimin segera menggenggam tangan soodam dengan salah satu tangannya.

"Aku adalah pria paling bahagia setelah bertemu denganmu jangan pikirkan sesuatu yang negatif aku mohon pikirkan lah hal yang positif saja arraseo, misalnya kapan kita menikah atau apapun itu" jimin sambil tertawa di akhir

"Aissshh, arraseo" soodam

Tak lama setelah itu tanpa mereka sadari kini merekapun sampai di sebuah apartemen, namun itu bukan dorm soodam.

"Oppa kenapa berhenti dan masuk parkiran ini kan bukan dorm ku" soodam

"Ayoo ikuti aku" jimin menarik tangan doodam ke dalam

Merea kini sampai di depan aalah satu pintu dari apartemen tersebut.

"Silahkan masuk" jimin

Soodam pun masuk ke apartemen tersebut

"Apa ini apartemen mu oppa" tanya soodam

"Nee" jimin menarik tangan soodam

"Wah Sangat besar" soodam

"Duduklah disini aku akan mengambikan ku minuman" Jimin

Soodam hanya menurut, dia duduk di sofa tersebut dan menunggu jimin, jimin pun datang dengan membawa 2 gelas jus jambu.

"Silahkan diminum" jimin

"Gomawo oppa" soodam

Jimin memperhatikan soodam yang sedang minum itu dari samping membuat soodam menoleh.

Cupp...
Satu kecupan kini mendarat di bibir soodam, soodam hanya membeku dan menatap jimin dalam.

Melihat soodam yang membeku jimin mengambil gelas yang masih dipegang soodam dan menyimpan nya ke meja lalu dia mendekat kan wajahnya pada soodam membuat soodam sedikit mundur dan memejamkan matanya

Tak lama setelah memejamkan matanya soodam kini merasakan benda kenyal itu menepel pada bibirnya dan sedikit melumat nya.

Soodam hanya diam tak membalas lumayan hingga jimin menghentikan nya.

"Waeyo?" Jimin

"First kiss" soodam

"Jinjja" ucap jimin kegirangan

"Aku yang pertama" jimin

Lalu jimin melanjutkan kegiatannya dan kali ini dibalas oleh soodam, mereka terbawa suasana hingga saling mengecap satu sama lain.






DESTINY~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang