02

8 2 0
                                    

Maaf ya garing, ku juga dah berusaha semaksimal mungkin:(

2. Kucing--  🐈

Kalau pengen tau, Mia itu anak yang dimanja keluarga bukan anak modelan broken home, tapi apa ya.. sifat sama kelakuan Mia itu kaya anak gak pernah dapet kasih sayang. Alaynya gak ketulungan.

Muka Mia itu kalem tapi aslinya liar. Mia suka kucing, tapi inget ya buah jatuh gak jauh dari pohonnya. Kucing Mia juga ikut gak waras.

Namanya Nuvo, kucing kesayangan Mia yang meninggal gegara keracunan. Dia berumur dua tahun, sukanya jilatin benda kaya kaki kursi atau kaki meja.

Kalau ditanya Mia, "Nuvo kok lo rada o'on ya? Jilatin kok kaki meja, nih jilatin kaki gue aja biar dakinya ikut rontok" Mia akan menjulurkan kakinya dihadapan Nuvo, tapi dia sama sekali tidak tertarik dengan kaki pemiliknya.

"Kaki lo habis nginjek tai sapi deket sawah ege! Gue gak mau lidah gue yang bersih dan suci ini ternodai dengan kebusukan lo!" Maki Nuvo dengan meongan yang keras.

Mia menjitak kepala Nuvo, "dasar! Kucing gak tau diuntung! Tau gak lo dibuang sama bapak lo hah? Mamak lo ngurusin saudara lo yang lebih bagus, dan gue mungut lo ikhlas tau! Dah anak pungut jadi pembantu gak mau! Gak sopan lagi! Pergi lo!"

Ternyata setelah perdebatan alot keduanya, Nuvo memang pergi. Pergi dalam arti selamanya.

Sebelum meninggal, tanpa diketahui dan disadari Mia sebelum itu Nuvo memang menjilat kaki sang pemilik, tapi apalah daya bakteri yang ada sangat kuat dan banyak yang menyebabkan Nuvo tak kuat dan berakhir meninggal.

Semua menyalahkan Mia yang memberi air sabun ke Nuvo, tapi sebenarnya Nuvo meninggal gara-gara kaki Mia.

Terus, tadi pagi Mia minta dibelikan kucing oleh Putra, sebagai tanda penggantian dengan tidak beli batagor maka dia minta dibelikan kucing.

Sekarang namanya, Sadar.

Terus, Janda.

Dan, Gila

Semua orang tau, otak Mia 90% entah pergi kemana dan 9,9% itu tergunakan untuk melakukan aktifitas dan sisanya buat mikir dirinya itu cantik atau nggak?

Semua  kucing Mia itu jantan, terus kenapa ada yang namamya Janda? Karena balik lagi otak Mia kadang gak berfungsi.

Nanti kalo ketahuan salah satu kucing Mia ada yang gak bener dan melakukan kesalahan, Mia akan turun tangan serta minta maaf pada kucing betina yang jadi korban para mereka.

Seperti sekarang.

"Duh.. maaf ya, kucing lo jadi hamil gara-gara kucing gue" Mia berbicara dengan pemilik kucing yang dihamili.

"Eum- gapapa kok ka.. lagi pula aku suka, nanti makin banyak kucing aku!" Seru Miti dengan riang.

"Sebenarnya itu salah kucing lo" Miti jadi terdiam. "Jalan diperempatan kok bugil, ya pasti kucing gue tergoda dong"

"Hah?.. y-yaudah besok-besok aku bakal jagain dia lagi..." Miti pasrah dan mengikuti ucapan Mia.

"Hmm bagus deh, kesini sebenarnya gue juga cuman mau minta camilan sih.. itung-itung calon besan kan?" Mia menaik turunkan alis. "Yaudah ini juga roti satu toples dah habis, sirup juga dah gak ada airnya.. gue pulang ya! Satu lagi, jangan kerumah gue minta pertanggung jawaban oke?" Mita mengangguk.

"See you! Bye!" Lalu dia pergi dari rumah itu.

***

"JANDA SINI LO! DIBILANGIN KALO MAU HAMILIN KUCING ORANG ITU YANG DI DEKET GOT! JANGAN KUCING DARI ANAKNYA PAK RT DONG!"

"MIA DAH DIBILANGIN JANGAN NGOMONG KASAR SAMA JANDA! MENTANG-MENTANG KUCING JADI KAMU SEENAKNYA!" Suara bunda terdengar mkoarah.

"Aaa bunda..." dia beringsut disebelah bunda. "Aku kasian tau" dia cemberut karna tak didukung.

"Hey" bunda mengelus puncak kepala Mia. "Kalo yang deket got malah kasian, gak ada yang urus kan? Nanti kalo pada mati gimana?"

"Oh iya ya, lupa" Mia meneput jidatnya.

"Lupa atau emang gak tau?"

"Bego sih bun.." Mia meringis. "Yaudah aku ke kamar ya bun"

"Iya, jangan ganggu sodara kamu. Capek dia"

"Iya iya"

Oh ya, Mia punya saudara kembar tapi gak identik. Dari segi kelamin sampe segi tampang, beda semua. Namanya Marcell, beda kan sana 'Mia'?.

Marcell Aditama itu famous, idaman para kaum hawa kecuali Mia. Mereka gak tau aja, gimana ngeselinnya seorang Marcell.

Tampang Marcell emang top markotop, gak perlu diragukan intinya sih bisa perbaikin keturunan. Tapi yang namanya anak kembar, pasti ada yang sama barang cara bersinnya. Contoh dari mereka ; jarang menggunakan otak dan kadar kepekaan yang sangat minim.

Walau punya keahlian masing-masing seperti Marcell bisa futsal, Mia bisa makan dan habis kan uang. Kata Mia, "uang kita banyak, udah lah gak usah ngurusin utang atau nggak. Ya karena jawabannya iya! Kita kan harus hemat, jadi utanglah sebanyak-banyaknya sebelum kita meninggal!"

Mia berjalan menuju ranjang sang kembaran. Lalu tidur dibelakangnya serta tangan dan kaki memeluk Marcell dari belakang. Ia kencangan pelukannya dan kepalanya Mia senderkan di punggung lebar tersebut.

Ting!

Siapa sih? Orang mau tidur juga mumpung libur.

Bunda : Mia, bunda pergi ya...

Mia      :  kemana bund?

Bunda : ke rumah temen :D

Mia     :  ada sogokan gak? Gila ku jual ntar

Bunda : uang jajan di potong ya:)

Mia      :   ehek-! Nggak ku jual, ke sembelih ya buat  makan:)

Bunda : mau dikubur dimana? Halaman rumah, atau mau buat daleman jalan yang bolong terus di cor?:)

Mia     : jahat ya:)

Bunda : didikan psikopat:)

Mia   : padahal ku mau beli kucing baru:( tapi gak di kasih uang:(

Bunda : tau kok. Buat jajan kamu kan?

Mia    :  send a picture

Bunda : ihhh kiyot. Sini.. bunda mau:(

Mia   :  punya temen bund:) katanya kali mau harus disogok 10 juta:)

Bunda : ngomong sama temen mu. Gam sudi!

Mia  : sayang bunda <3

Bunda : <3

•batas diantara kita•




Yah garing:(
Gapapa ko kan lagi latian:)
Jangan lupa vote coment guys!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PPKMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang