18.

3.5K 433 38
                                    

“B-biar kubantu” kata seseorang dari sampingku

Aku menoleh dan mendapati yacchan berdiri disana dengan wajah memerah ‘dia kembali’

“o-oke” canggungku menyerahkan plester itu ‘Rasanya benar benar memalukan berbicara padanya setelah dia memelukku tadi’

Aku berbalik memunggunginya, membuka separuh bajuku yang menutupi punggung ini ,dan dia segera memasang plester itu

“sudah” kata yacchan

“Arigatou”

“....”

“....”

Tak ada yang bicara. Kita terdiam dalam posisi masing masing, aku yang masih memunggunginya dan dia
yang masih berada dibelakangku ‘apa yang dia mau? Kenapa dia tak segera pergi? Ini sangat memalukan. Pikiranku tak bisa hilang dari adengan pelukan itu’

“H-hei” kata yacchan membuyarkan keheningan ini “apa kau mau melihat api unggun bersama” lanjutnya

“e-em” aku mengangguk canggung

Dan sontak saja yacchan menarik pergelangan tanganku, dia menyeretku kelapangan tempat api unggun dinyalakan. Semua peserta camping duduk menghadap api unggun yang meyala, mereka duduk tersebar dimana mana
termasuk aku dan yacchan

Kami berdua duduk bersebelahan dengan wajah memerah masing masing, aku yang tak bisa lepas dari adegan memalukan tadi dan yacchan? Entah apa yang dia pikirkan

.

.

.

.

Perkemahan sekolah telah berakhir, aktifitas para penghuni sekolahpun kembali seperti semula. Pagi hari
sarapan, mengikuti jam pelajaran, melakukan kegiatan klub, kiranya aktifitas seperti itulah yang terjadi

Aku berjalan melewati lorong yang biasanya kugunakan untuk pergi keklub fotografi. Hari ini aku berangkat sendirian, kaki toono belum sembuh dan kashima sudah berangkat duluan

Saat aku melewati kamar mandi, Tiba tiba saja lenganku ditarik oleh seseorang. Aku ditarik masuk dan badanku dihapit kedinding

“Kau anggota klub yaribu kan” siapa pria ini? aku bahkan tak mengenalnya

“Tunggu, apa yang kau lakukan Tolong lepaskan aku”

“ayo lakukan ‘itu’ denganku”

“Apa!!” heranku ‘melakukan apa? itu apa?’

“ayo lakukan sex denganku” tiba tiba saja dia menjilati ceruk leherku

“T-tunggu, lepaskan aku” rontaku, dia menghimpitku dan badannya lebih besar dariku

BUAKK
Sekilas aku melihat sebuah kaki yang menendang pria didepanku ini

“Hari ini kita libur, jadi tidak akan ada serfis untukmu” ujar tamu senpai dari arah pintu ‘apa dia yang
menendangnya!’

Tamu senpai segera menggandeng lenganku dan menyeretku keluar dari sana. Kami berjalan cukup jauh tanpa seorang pun yang memulai bicara

“terima kasih tamu senpai” kataku mengawali. Sontak tamu senpai berhenti dan melepas pegangannya padaku

“yaaa..lagi pula klub memang diliburkan” jawabnya enteng

“libur? Kenapa?”

“ketua bilang kita perlu istirahat setelah bekerja keras diperkemahan” jelasnya “kalau begitu ayo” lanjutnya

“kemana?”

“aku akan mengantarmu pulang keasrama. Apa kau mau diserang seperti tadi?”

“T-tidak”

“kalau begitu ayo”

.

.

Kami berjalan melewati lapangan. Dan tiba tiba saja tamu senpai berhenti, memandang para anggota klub sepak bola yang sedang berlatih

“Kurasa aku sedang patah hati” kata tamu senpai tiba tiba

‘apa dia sedang curhat?’ batinku

“aku bertepuk sebelah tangan” Matanya teralihkan pada seseorang bersurai jingga yang tengah tertawa disana 'yacchan'

“...” aku hanya diam mendengarkan dia terus berbicara

“orang yang kusuka menyukai orang lain” kata tamu senpai beralih menatapku

“...” aku tak sanggup mengomentari hal ini ‘pasti sakit sekali’

“aku melihatnya memeluk orang lain. Apa aku menyerah saja?” tanyanya tersenyum sedih

“..setidaknya katakan padanya..Walau kau tau dia akan menolakmu tapi kau tak akan memendam rasa itu sendirian. Biarkan dia tau apa yang kau rasakan tentangnya”

“kau bicara seolah pernah merasakannya. Apa kau seorang pakar cinta?”ejek tamu senpai

“A-aku bicara seperti ini karna ingin membantumu” maluku ‘seharusnya aku diam saja tadi’

“oke oke” kekeh tamu senpai sambil menepuk kepalaku
































TBC.

"...."

"...."

"...."

"...."












:v

Trouble [Yarichin Bicth Club X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang