chapter 18

49 22 0
                                    

"Hai Budi." sapa Nathan

"lagi ngapain." sambung nya.

"Lo gak liat gue lagi ngapain." jawab Tasya dengan sinis.

"Kan cuman tanya Tas gitu amat tuh muka." ucap Nathan.

"Tau ahk." jawab Tasya sambil beranjak dari tempatnya dan pergi menuju tempat teman teman yang lain.

"Kenapa sih Tasya?" anya Nathan pada dirinya sendiri.

Ketika Nathan sedang memikirkan kenapa dengan Tasya tiba tiba Osnaedi datang menghampirinya .

"Astaga Nathan, lo itu bego, pe'a, atau apa sih ya jelaslah Tasya begitu orang lo aja dari tadi pake tempel tempelan sama si centil Melinda." ucap Osnaedi pada Nathan.

"Oh gue tau ok Os ngerti ngerti." jawab Nathan sambil mengangguk angguk kepalanya .

"Jadi kapan lo mau nembak Tasya?"tanya Osnaedi.

"Gue belum pasti sama perasaan Tasya atau jangan jangan cuman guenya aja yang geer." jawab Nathan.

"Ya elah banyak alasan lo mah nanti aja kalo si Tasya balikkan lagi sama si Devan gimana? lo mau emang liat mereka jalan bareng, makan, pokoknya berduaan deh." Tanya Osnaesi sambil mengompor ngompori Nathan.

Nathan pergi meninggalkan Osnaedi yang sedang berbicara kepadanya dan pada saat Nathan akan menghampiri Tasya datanglah Devan terlebih dahulu menemui Tasya, Nathan pun mengurung kan niatnya untuk menemui Tasya.

"Sya jadi ini yang kata lo ada urusan keluarga itu." Tanya Devan pada Tasya dan membuat Tasya bingung sejak kapan Tasya bilang begitu pada nya.

"Kapan, gue gak pernah bilang ada urusan keluarga." jawab Tasya.

"Tadi siang lho pas gue chat lo." ucap Devan.

"Hm chat perasaan gue gak pernah ngasih nomor ponsel gue pada dia deh" gumam Tasya sambil mengingat ingat.
"Oh iya pas waktu di kantin kan dia minta nomor terus di kasih oleh Nathan, jangan jangan yang balesnya si Tiang lagi." sambung Tasya dalam hati.

"Oh iya kali Van gue lupa." jawab Tasya.

"Ya udah gpp," ucap Devan.
"Sya tadi kan gak jadi kita jalan emm gimana besok kita jalannya." Sambung Devan.

"Hm gimana ya Van sorry deh gue gak bisa, ya udah gue kedalam dulu." jawab Tasya meninggalkan Devan.

"Guys gue masuk dulu ya." ucap Tasya pada teman temannya.

Tasya masuk kedalam rumahnya dan ternyata di dalam juga ada Nathan seorang diri.
Tasya berjalan menuju dapur dia tidak melirik pada Nathan dan hanya melewati nya saja. Baru beberapa tiba tiba langkahnya terhenti karena Nathan menarik tangan Tasya.

"Tas gue mau ngomong sama lo." Ucap Nathan serius.

"Buruan apa." jawab Tasya.

Dan di saat Nathan akan mengungkapkan perasaannya pada Tasya datanglah Melinda dan langsung memeluk Nathan dari belakang.

"Nathan gue cari lo tadi eh ternyata ada di dalam." ucap Melinda sambil memeluk Nathan.

Tasya yang melihat itu hatinya menjadi sesak dan akhirnya Tasya pun memutuskan untuk pergi dan tidak jadi mendengarkan Nathan yang akan berbicara padanya.
Tasya berjalan sambil menangis dan sakit.
Mungkin benar Nathan dan Melinda mereka sudah jadian dan seharusnya gue sadar bahwa mungkin perasaan cinta gue pada Nathan cuman cinta bertepuk sebelah tangan. begitulah yg ada di pikiran Tasya sekarang.

---Di tempat Nathan---

"Mel apaan sih." ucap Nathan dengan kesal.

"Lo kenapa sih Nat nolak gue dan apa kurangnya gue di mata lo, kita udah berteman lama apa lo sama sekali gak punya perasaan apa apa kayak gue yang mencintai lo tapi lo ngga." jawab Melinda.

"Iya kita udah temanan lama dan itu pun akan berlangsung sampai sekarang dan maaf Mel perasaan gak bisa di paksain, gue mohon sama lo buat buang jauh jauh perasaan lo ke gue." ucap Nathan yang sudah kehabisan akal karena Melinda yang begitu ngotot.

Setelah mendengar itu Melinda pun pergi tanpa berpamitan pada yang lain.

"Gue gak akan pernah ngelepasin lo begitu aja Nat, gak akan ada yang bisa miliki lo selain gue Nathan adi wardhana." gumam Melinda di dalam mobilnya sambil tersenyum sinis.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Pukul 05:30 Tasya telah bangun terlebih dahulu sedangkan teman temannya semua masih berada di alam mimpinya
di hari minggu ini Tasya akan mengajak teman temannya untuk berlari mengelilingi komplek rumah nya.
Tasya mulai membangunkan Cindy dan Aofal terlebih dahulu dan setelah itu dia akan membangunkan anak anak cowok

"Cindy, Aofal cepetan bangun." Ucap Tasya.

"Mmm." jawab Cindy dengan mata yang masih terpejam.

"Cepetan bangun sekarang, emang lo gak mau liat cowok yang ganteng ganteng." ucap Tasya.

Seketika Cindy langsung membuka matanya.

"Emang kita mau ngapain sih." tanya Cindy.

"Kan tadi udah gue bilang mau liat cowok ganteng." jawab Tasya.
"Ok gue tunggu dan jangan lupa bangunin tuh yg satu lagi." sambung Tasya dan langsung pergi.

Tasya pergi menuju kamar Nathan tempat tidur anak anak cowok sesampainya di sana Tasya tidak menemukan mereka satu pun.
Tasya pun turun kebawah dan ternyata mereka tertidur di ruang tengah.

"Astaga dari tadi gue cariin eh ternyata malah ngebo di sini." gumam Tasya .

"Aha punya edi gue eh salah ide bege,aish kok gue jadi bege gini sih tau ahk bomatlah."

Tasya pergi ke dapur mengambil alat alat yang bisa membuat mereka semua bangun sesampai nya di dapur Tasya telah memilih alat alatnya.

"Eh non itu peralatan dapur buat apa?" tanya Bi Imah pada Tasya.

"Eh bibi, ngga kok bi Tasya pinjam dulu ya." ucap Tasya lalu pergi menuju ruang tengah.

Tasya mulai meluncurkan aksinya dia melepar lempar benda yg berbunyi keras pertama tidak ada reaksi sama sekali dari mereka Tasya pun mulai melempar lagi sambil berteriak dengan sangat keras.

"Woy kebakaran" teriak Tasya sambil melempar dan saat melempar satu benda terakhir benda tersebut mengenai kepala Nathan, Nathan pun terperanjat kaget dan bangun.
Ucapan Nathan pun membangunkan semuanya.

"Aduh" ucap Nathan dengan keras dan sambil mengelus ngelus kepalanya yang tertimpa benda.

Tasya yang mengetahui bendanya terkena Nathan dia langsung bersembunyi tapi sebelum itu Nathan telah mengetahuinya terlebih dahulu, Nathan pun menghampiri Tasya.

"Lo pasti yang lempar nih benda ke kepala gue kan," ucap Nathan sambil memegang benda.

"Niatnya sih cuman mau bangunin lo lo pada eh bendanya malah kena kepala lo ya gue gak tau lah." jawab Tasya.

"Wah masa lo bangunin kita pake lempar benda segala sih Nyill." ucap Osnaedi.

"Ya abisnya kalian pada susah buat di bangunin." jawab Tasya.

.....

^^^JAN LUPA FOLLOW, VOTE, COMMENTS AND SHARE.^^^

¤Terima kasih telah setia dengan CINTA TEMAN SEKELAS mohon maaf jika masih banyak Typo.¤

CINTA TEMAN SEKELASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang