Tasya bergegas pulang kerumahnya. Sesampainya di rumah ternyata telah ada Nathan di depan pintu rumah.
Tasya yang melihat itu langsung masuk tidak menghiraukan keberadaan Nathan. Tasya tahu jika Nathan pasti akan bertanya tanya kemana dia pergi dan tidak langsung pulang ke rumah.
Namun, itu tetap saja. Nathan mengejar Tasya lalu menarik tangannya dan langsung mengintrogasinya.
"Dari mana aja Lo??" Tanya Nathan.
Tasya tidak menjawab pertanyaan Nathan. Tasya berusaha melepaskan genggaman tangan Nathan. Namun, percuma karena Nathan tidak akan melepaskannya sebelum Tasya menjawab.
Nathan yang melihat itu mulai geram karena pertanyaannya tidak di jawab jawab oleh Tasya. Nathan pun betanya lagi pada Tasya.
"Tas, dari mana aja Lo. Kenapa jam segini baru pulang? Lo gak tau gue khawatir sama Lo di sini." Ucap Nathan.
"Gue ada urusan sebentar, puas Lo. Dan iya Lo gak usah khawatirin gue karena Lo bukan siapa siapa." Jawab Tasya.
"Gue di suruh bonyok Lo buat jagain Lo . Dan udah pasti gue khawtir sama Lo." Ucap Nathan.
Tasya terdiam ternyata Nathan khawatir cuman karena dia di amanahkan orang tuanya buat jagain dia. Bukan khawatir jika Nathan mencintai Tasya.
Tasya pikir, Nathan khawatir karena dia takut kehilangannya dan mencintainya seperti Tasya yg mulai mencintai Nathan. Namun hal itu cuman khayalan Tasya.
"Dah ahk capek gue." Ucap Tasya sembari berjalan meninggalkan Nathan.
Di kamar, Tasya langsung menelpon Cindy agar dia bisa menyiapkan motor buatnya. Cindy pun langsung mengiyakan permintaan Tasya.
Setelah bertelponan. Tasya langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Beberapa menit berlalu. Tasya telah selesai dengan ritualnya, kini dia turun ke bawah untuk makan malam. Di meja makan seperti biasa sudah ada Nathan.
Mereka tidak saling berbicara ataupun lainnya. Nathan dan Tasya sibuk dengan makanannya masing -masing. Setelah makan Tasya kembali lagi kekamar, sedangkan Nathan dia akan pergi berkumpul dengan Daffa dan juga Ray.
"Udah 2 Minggu Nathan berada di rumah gue, bentar lagi dia pulang ke rumahnya." Gumam Tasya sambil merebahkan badannya di kasur.
"Astaga kenapa pikiran gue sekarang adanya cuman si Nathan tiang mulu sih." Ucap Tasya dengan menggelengkan kepalanya .
Di sisi lain, Nathan sudah berada di sebuah cafe bersama Daffa dan juga Ray. Ray membicarakan tentang adanya pertandingan balapan liar yang di laksanakan hari Minggu pada Nathan.
Ray berencana akan mengajak Nathan untuk melihat pertandingan tersebut. Namun, Nathan menolak. Dia tidak ingin meninggalkan Tasya di rumah.Pukul 23:00 Nathan dan kedua temannya bergegas pulang ke rumah. Di perjalanan pulang, Nathan melihat Melinda bersama Angel.
"Melinda sama Angel. Ngapain mereka??" Tanya Nathan pada dirinya sendiri.
Nathan tidak menghiraukan mereka berdua lagi. Nathan langsung melanjutkan perjalanan pulangnya. Nathan khawatir pada Tasya yg berada di rumah, karena Nathan meninggalkan Tasya telah cukup lama.
Sesampainya di rumah. Nathan langsung masuk kedalam. Namun, Nathan tidak langsung ke kamarnya melainkan ke kamar Tasya terlebih dahulu untuk memastikannya.
Nathan telah sampai di depan pintu kamar Tasya. Dia langsung masuk kedalamnya. Ternyata Tasya telah tertidur, Nathan menghampirinya dan duduk di samping Tasya."Tas gue sayang sama Lo." Ucap Nathan sembari mengusap kening Tasya pelan.
"Gue gak mau kehilangan Lo." Sambungnya
Tak terasa berapa lama Nathan berada di dalam kamar Tasya. Pagi telah tiba jam telah menunjukkan pukul 05:30. Tasya pun terbangun dari tidurnya karena bunyi dari alarmnya.
Saat Tasya turun dari tempat tidurnya. Tasya tak sengaja menginjak Nathan yg berada di bawah. Tasya langsung membuka matanya lebar lebar karena kaget ada Nathan di dalam kamarnya. Nathan yang merasa ada yg menginjak tangan langsung bangun dari tidurnya.
"Heh tiang, ngapain Lo tidur di kamar gue??" Tanya Tasya.
"Emang ini kamar Lo." Jawab Nathan dengan setengah sadar.
"Ya iyalah." Ucap Tasya.
"Gue mungkin ketiduran di kamar Lo saat gue lagi liat Lo udah tidur apa belum waktu semalam." Jawab Nathan.
"Ya udah gue balik ke kamar gue mau mandi. Eh jam berapa sekarang?" Sambung Nathan.
"Ohh, jam setengah enam." Ucap Tasya.
Nathan pun pergi dari kamar Tasya. Dan Tasya juga pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya, beberapa menit berlalu. Tasya keluar dari kamar mandi dan langsung memilih baju yg akan di pakainya hari ini.
Setelah berpakaian Tasya turun ke bawah untuk sarapan. Sesampainya di meja makan Tasya langsung memakan sarapannya karena Tasya harus pergi ke rumah Cindy untuk berlatih.
Sarapan Tasya pun telah selesai. Di saat Tasya akan pergi datanglah Nathan dan mengehentikan langkah Tasya."Masih pagi mau pergi kemana hah??" Ucap Nathan.
"Hm, gue mau ke rumah Cindy cuman sebentar kok, boleh ya..ya..ya." jawab Tasya.
"Ok. Eits Lo pergi kerumah si cendol pake apa hah?" Ucap Nathan.
"Ya pake sepedalah Nathan." Jawab Tasya.
"Udah ahk gue berangkat dulu dan Lo jaga rumah." Kata Tasya sambil berjalan meninggalkan Nathan.
"Mentang mentang libur sekolah hari Sabtu Lo." Ucap Nathan.
Nathan tidak tahu jika Tasya pergi kerumah Cindy untuk berlatih buat balapan malam ini. Tasya sengaja tidak memberi tahu Nathan karena ini tantangan dari kakak kelasnya yang bernama Angel.
Tak butuh waktu lama. Tasya pun sampai di rumah Cindy, Tasya langsung masuk dan memarkirkan sepeda nya terlebih dahulu. Setelah itu, Tasya mengetuk pintu rumah Cindy. Cindy pun langsung membukakan pintu dan menyuruh Tasya masuk kedalam.Mereka berdua berbincang bincang terlebih dahulu lalu bersiap untuk latihan Tasya. Satu jam berlalu Tasya telah selesai berlatih sebenarnya Tasya sangat jago dalam balapan. Namun, karena Tasya sudah lama tidak menggunakan motor atau balapan lagi jadi dia harus berlatih lagi.
"Wah hebat Lo Tas, masih kayak dulu." Ucap Cindy.
"Ahk biasa aja kali Cin." Jawab Tasya.
"Inget Cin jangan sampe Nathan tau kalo gue ikut balapan." Ucap Tasya
"Ok sip, eh btw tadinya kan Lo nolak pas gue ajakin trus sekarang kenapa Lo mau ikutan. Kenapa Tas??" Kata Cindy.
"Sebenarnya ini tuh tantangan dari kakak kelas yang suka sama si Nathan yang namanya Angel." Jawab Tasya.
"Ya udah Cin gue mau pulang aja mau istirahat buat persiapan malam ini." Ucap Tasya pada Cindy.
"Ok, hati hati Tas di jalannya." Jawab Cindy.
Tasya pergi dari rumah Cindy dan langsung pulang kerumahnya karena Tasya tadi sudah bilang pada Nathan jika dia hanya sebentar.
~🍓-🍈~
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TEMAN SEKELAS
Teen Fictionmenceritakan kisah cinta Tasya aurell ardinata dan nathan adi wardhana yang saling mencintai tetapi takut untuk mengungkapkannya.