ζξ LKJ ✻ 2

262 49 13
                                    

Warn !! bxb area. Tombol keluar masih berfungsi jika topik ini mengganggu anda.

.

.

.

.

Cklek!

Pintu terbuka menampilkan Jungkook yang memakai pakaian serba hitam memasuki unit apartemennya. Sembari mengendap, ia berjalan menuju ruang tengah yang penuh dengan mainan bayi berserakan.

Terlihat seorang wanita paruh baya sedang menggendong bayi dengan membelakangi pintu. Merasa ada yang datang, wanita itu berbalik pelan sembari tetap menggoyangkan badannya agar bayi di gendongannya tak terbangun.

Berbisik pelan, "Kau sudah pulang?" lalu tersenyum, "aku sudah menyiapkan makan malam, makanlah dulu."

Jungkook tersenyum, "Bibi sudah makan?" tanyanya berbisik sembari mengusap pelan pipi bayi di gendongan Bibinya.

"Sudah, kau bersihkan dulu saja dirimu. Aku akan menaruh Kal di tempat tidurnya lalu menghangatkan makananmu. Cepat sana."

"Terima kasih, Bi." Jungkook mengecup pipi Bibi Choi dan Kal, anaknya, bergantian dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan badannya sementara Bibi Choi melakukan seperti yang dia katakan tadi.

.

.

.

Selesai mandi, Jungkook keluar dengan baju trainingnya sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk. Menghampiri yang lebih tua setelah menengok keadaan bayinya. Membiarkan pintu kamar terbuka agar jika Kal menangis, suaranya terdengar jelas.

Sesampainya di ruang makan yang menyatu dengan dapur, terlihat beberapa lauk sederhana terhidang di meja dengan nasi hangat dan sup sebagai pelengkap.

"Bibi betulan sudah makan?" ucap Jungkook sembari mengambil tempat duduk dan menyampirkan handuk di sandaran kursi.

"Sudah, jangan pikirkan aku, sekarang cepat makan yang banyak dan istirahat agar besok kau tetap fit." Bibi Choi menyodorkan sendok dan sumpit yang diterima dengan baik oleh Jungkook.

"Selamat makan!"

Jungkook makan dengan lahap, dia bukan tipe orang yang rewel soal makanan. Apa saja selama makanan itu enak, dia pasti akan menghabiskannya.

"Bagaimana pekerjaanmu?" Bibi Choi bertanya sambil sesekali menaruh lauk di sendok makan Jungkook.

Jungkook mengangguk-angguk pelan, "Baik, Bi. Sangat baik." menyuap makanan, "Kal bagaimana? Menyusahkan Bibi tidak?"

"Tidak," terkekeh sebentar, "dia anak yang pintar. Sama sekali tidak rewel saat bersamaku. Dia mirip sekali denganmu."

Jungkook tersenyum, lalu berkata dengan nada bangga, "Tentu saja. Dia kan putraku. Hanya putraku."

Bibi Choi tersenyum sendu melihat perubahan raut wajah Jungkook saat ia melirihkan kalimat terakhir.

Jungkook segera mengubah rautnya kembali seperti semula, "Ah Bi, biar aku yang bereskan nanti, Bibi istirahat saja duluan."

"Begitu? Baiklah Bibi ke kamar duluan ya." Bibi Choi bangkit lalu mengusak pelan rambut Jungkook sebelum melangkah menuju kamarnya.

Setelah pintu kamar ditutup, helaan nafas lelah terdengar, hufft, kenapa dulu aku begitu naif?

.

.

.

Suasana gelap sudah menjadi ciri khas tempat ini. Walau belum sepenuhnya mengambil alih, namun Ayahnya sudah mempercayakan bisnis ini kepada Taehyung. Sedangkan diluar dia ditempatkan sebagai Wakil Presdir, well ya sekali lagi, sebelum semuanya menjadi miliknya.

Semua orang memakai pakaian serba hitam, yah tentu saja, untuk mempermudah kamuflase yang mungkin akan dilakukan tiba-tiba.

Dari luar, gedung ini hanyalah hotel mewah setinggi 100 lantai dengan sebuah menara sebagai puncaknya. Berbagai fasilitas mewah seperti kolam renang, tempat gym, tempat karaoke, sauna dan spa bahkan salon ada di sini. Tak hanya itu, lapangan golf mini, lapangan basket serta lapangan futsal juga ada. Tak lupa ruang serba guna yang cukup luas untuk menampung ±10000 tamu.

Biaya untuk bermalam di sini saja minimal 10 juta zin (mata uang Vinparie). Yah, hotel ini hanya untuk kalangan atas. Namun sekali lagi, ini hanya kamuflase. Fungsi sesungguhnya dari gedung ini ada di lantai 98-100 yang sama sekali tidak pernah dikunjungi oleh orang biasa.

Kepemilikan hotel ini dibuat anonim, sistem dan informasi yang ada disini tak pernah keluar barang setitik pun. Bahkan polisi saja sulit untuk hanya sekedar melihat rekaman CCTV.

Taehyung keluar dari mobilnya dan masuk lewat lift khusus yang langsung menuju ruangannya. Beberapa penjaga (yang lagi-lagi berpakaian hitam) berada di depan lift untuk memutar kunci khusus agar lift terbuka, operator yang berada di ruang keamanan akan mengaktifkan lift lalu penjaga yang ada di lantai atas akan memutar kunci setelah menerima kode barulah lift akan bergerak normal.

Sesampainya di atas, Taehyung berjalan angkuh menuju ruangannya diikuti Daniel, asisten pribadinya.

Mendudukan diri di kursinya lalu menyandar dengan mata memejam, "Ada laporan apa?" tanyanya malas.

"Beberapa club dan bar yang berada dibawah kita melanggar peraturan, kami sudah membawa managernya ke ruang spesial." Daniel membaca laporan yang sudah ia buat di tab yang berada ditangannya. "Keluarga Im sudah dibereskan dan bayarannya sudah dikirim." Jeda sebentar, melirik ragu pada Taehyung yang masih tetap pada posisinya. "Lalu Tuan,"

"Apa?"

"Ibu Anda menjadwalkan makan malam antara Keluarga Primel dan Keluarga Lomanda."

.

.

.


To be continue..

Hai haiii maaf ya dikit dikit.. masih belajar.
Jangan lupa vomment sama kritsar yang membangun yaa, terima kasih sudah mampir.

Xia.

LKJ ※ taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang