3. Pacar pura-pura?

1.9K 182 9
                                    

" Naruto dan istrinya sangat baik. Kamu tahu gak? Setiap hari aku gak dibolehin beli makanan di restoran, Hinata selalu masak lebih untuk porsiku " Adunya. Sasuke hanya bisa tertawa kecil mendengar curhatan Sakura selama tinggal disana.

Naruto memang sangat setuju kalau Sakura tinggal dan bekerja diperusahaan miliknya. Pria itu bahkan menyiapkan kamar pribadi untuk sang sahabat yang baru saja tinggal di negara orang.

Pria itu bilang idenya sangat brilian, selain untuk menemani istrinya. Sakura merupakan aset berharga diperusahaannya. Dalam waktu satu bulan bekerja sama ia sudah bisa mengambil hati banyak orang.

" Sahabatku itu juga mengeluh karena kamu terlalu banyak memberikan Boruto dan Hima mainan " Wajar. Hanya itulah balas Budi yang bisa ia berikan, ia bingung harus membeli apalagi karena Naruto dan Hinata selalu menolak uang darinya sebagai ganti rugi.

" Istrinya selalu gak terima kalau aku menggantinya dengan uang gajiku. Aku bingung harus bagaimana lagi membalasnya " Untung saja mereka ada di private room. Kalau tidak mereka pasti sudah menjadi buruan para paparazi.

Berhubung makanan sudah habis, ia putuskan untuk bersandar dibahu Sasuke sembari memainkan dasinya. Sasuke tidak peduli siapa yang Sakura cintai saat ini. Asalkan wanita itu masih bisa menerimanya sebagai sahabat Sasuke akan menerimanya.

" Tapi kamu senang bukan? " Tanya Sasuke lembut. Sakura mendongak sembari mengangguk dan menatap Sasuke. Pria itu sangat tampan, entah kenapa ia tidak bisa mencintai nya.

" Hm! Terima kasih Sasu, aku senang sekali punya sahabat sepertimu " Sahutnya dengan tulus. Sasuke merentangkan tangannya, dan Sakura pun masuk ke pelukannya dengan cepat. Sakura bisa merasakan jantung Sasuke berdebar keras. Tapi hatinya untuk Itachi seorang.

Dan mungkin saja setelah ini ia akan menjadi si antagonis yang siap merebut kembali sang pujaan. Sakura tidak tahu apakah dirinya mampu, tapi ia punya Fugaku yang mendukungnya. Belum lagi Itachi terlihat tidak mencintai wanita tadi.

" Jangan pernah lupain fakta kalau aku cuma cinta sama kamu " Pelukannya terlepas.

Sakura cemberut sembari menatap Sasuke dengan penuh keprihatinan. Ia juga sudah terlalu jahat pada Sasuke , kalau Sasuke masih terus berlaku lembut seperti ini.. Sakura tidak tahu bagaimana cara melepaskan sahabatnya itu.

" Maaf, aku gak mau pura-pura cinta sama kamu. Aku menyayangimu Sasuke, sangat " Sasuke tahu. Tapi ia percaya dengan takdir. Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini. Tinggal bersabar sedikit pasti Sasuke bisa meraihnya.

" Terima kasih " Sakura kembali memeluknya. Bisa ia rasakan pelukan Sasuke mengerat dan juga wajahnya yang dibenamkan dirambut panjangnya. Bisa Sasuke rasakan setiap kelembutan dari helai demi helai yang menjadi mahkota si cantik Sakura.

Ketika Sakura mengelus punggungnya pertahanan Sasuke runtuh. Bibirnya mendekat untuk mengecup leher jenjangnya yang saat ini sangat dekat dengan bibirnya. Sasuke sama sekali tidak menghentikan gerakannya, Sakura yang terlihat menikmati pun sama sekali tidak menolak.

" Kamu harus istirahat Sasu " Kata Sakura. Sesuatu didalam dirinya berdebar. Darahnya bahkan berpacu deras begitu Sasuke mengecup leher jenjangnya. Yang membuatnya Sakura melemah adalah Sasuke berhasil menghisap kulit lehernya. 

Sakura mendongakkan kepalanya. Responnya itu Sasuke anggap kalau Sakura sama sekali tidak menolak sentuhannya.

" Aku malas pulang, kamu tahu kan kalau Mama itu sangat ribut dengan statusku yang masih single " Sakura tersenyum. Mendengar nama Mama ia jadi merindukan Mikoto yang sangat baik dan hangat.

" Aku antar, kalau denganku pasti gak males kan? " Sasuke mendongak, bibirnya meninggalkan kulit leher sahabatnya yang begitu manis seperti nektar.

The Perfect Girlfriend (ItaSakuSasu) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang