Dear diary
Hari ini akan gue catat sebagai hari teraneh sepanjang hidup gue. Pada saat jam istirahat, Jihan ngajak gue ke lapangan basket untuk menemaninya menonton sang pacar, Park Jeongwoo.
Ini kali pertama gue ngelihat tim basket sekolah gue bermain. Biasanya gue cuma dengerin cerita mereka dari Jihan dan Minseo. Gue akui permainan mereka sangat bagus, nggak kalah dari tim basket di jakarta yang gue kenal.
Tapi fokus gue teralihkan ketika melihat sang ketua basket, Watanabe Haruto. Kepiawaiannya memainkan basket dan mengecoh lawan perlu di apresiasi. Ditambah rupanya yang sangat tampan dan juga tubuh tinggi serta rambut hitam legam yang sangat kontras dengan kulitnya yang putih.
Gue dengar dia juga ketua osis dan juara ranking paralel setiap tahun. Pantas saja, para siswi sangat tergila-gila padanya.
Gue terlalu memperhatikan sang ketua basket hingga tanpa sadar tatapan kami bertemu. Haruto tampak tersenyum kecil menatap ke arah tempat gue berdiri, gue ngak ingin kepedean dengan menganggapnya tersenyum ke arah gue.
Tapi, ngak bisa gue pungkiri jantung gue berdebar-debar. Hingga tanpa sadar bibir gue menarik senyum tipis membalas senyumannya.
Gue ngak tau kenapa gue ikut tersenyum, membalas senyumannya.
That's weird.
P.S i got his picture when he make a score.
Vicky