2: such a pro

14 2 1
                                    


Jungkook bersama tubuh gontai nya mengendarai mobil mendekati TKP. Walaupun didalam lubuk hati ia merasa kecewa pada kakaknya. Jungkook tetaplah Jungkook. Seorang ahli pengecoh yang dipenuhi gairah kriminal.

"Kau di tower mana sekarang?"

"Tiga. Aku terjebak disini, brengsek"
Sahut sang kakak kesal. Sepintas terdengar gema sirine polisi.

Ia mengapit ponselnya yang masih tersambung disebelah kanan menggunakan bahu dan telinganya yang ia miringkan. Tangan lihainya memasang sarung tangan dan memasang maskernya cukup sulit karena tangan kanannya sibuk mengendalikan stir.

"Helikopter sudah standby."

"Hm"

"Kau cepatlah bergerak. Tujuh menit sebelum aemerus keluar zona perkara. Setelah kau datang aku akan membawa muatan sialan ini dan pergi. Mengerti?"

"Aku tidak butuh diajari."

"Terserah."
"Pakai masker mu. Jangan tersenyum untuk paparazi. Jangan membukanya ditengah-tengah."

"sudah kubilang"
"JANGAN MENGAJARI KU"

"Apapun."

PIP

Panggilan selesai. Jungkook melaju lebih cepat guna mengejar durasi.







.







Ia menepikan mobilnya didepan sebuah rumah toko sembarangan. Jungkook membuka pintu belakang. Meraih sepeti alat eksekusinya. Ah sial, setelah sekian lama tidak melihat senjata. Mengapa ini semua terlihat begitu seksi?

"Skerrrrttt ~" ia menjilat atas bibirnya sendiri merasakan rangsangan bejat. Rangsangan untuk menggunakan senjata, dan menghunuskan peluru pada mangsa. Tak ambil banyak waktu. Ia segera membawa langkahnya ke atas tower empat. Mengendap-endap diatas rooftop sambil menundukkan tubuhnya. Dilihatnya sang kakak dan pasukan aemerus sedang mengangkut muatan keatas helikopter dari seberang tower.

"Kau tau apa yang harus dilakukan, begitu kan?"

"Menunjukkan diri. Berlari kearah Geum-Suk market. Dengan begitu aemerus bisa melarikan diri ke markas yang berlawanan arah dengan Geum-Suk. Dan polisi terkecoh. Misi selesai."

"Bagus"
"Semoga kau pulang hidup-hidup."

Jungkook mendecih geli. Mendengar luapan afeksi itu yang ia rasa sedikit menggambarkan kekhawatiran. Dan ia sedikit senang karena kalimat itu terlontar dari seorang Jeon bastard Johnkook.







.








Pukul 2 pagi. Jungkook, pria itu masih sibuk berlari serampangan.

"FUCK OFF!" Tersadarkan akan posisinya sekarang yang begitu dekat dengan tujuan. Jungkook meludah asal ke arah belakang. Memastikan jika armada polisi itu masih mengikutinya atau tidak, yang jelas ia sedang dan terus diburon sekarang.

Geun-Suk market. Fish and health

Ia menyeringai, meludah kembali saat dirinya benar-benar terpojokkan sekarang karena armada polisi hanya berjarak beberapa puluh meter dari tempatnya berdiri.

Jungkook memasuki market Geum-Suk. Membeli sekotak rokok pada etalase depan toko. Ia menghisap dan menghembuskan asapnya lamat lamat.

Sekiranya 3 menit kemudian,

Suara sirine polisi mulai terdengar dari kejauhan. Jungkook melempar rokoknya yang tersisa sekelingking jari ke semak-semak acuh.

"Kehabisan bensin atau bagaimana?"
"Dasar lamban."

Ia meloncati bak sampah besar, menggapai pinggir-pinggir atap market lalu melanjutkan atraksi melarikan dirinya dengan tangkas.

Sekejap setelah Jungkook menghilang armada polisi tiba dengan wajah linglung.

"Aemerus tolong berhentilah menjadi beban negara! Keparat kalian semua!?"



DENTURE [jjk twins]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang