GT (5)

2.1K 272 3
                                    


hayii nyanya kembalii, plis koreksi kalo ada typo....

oh yaa klik bintangnya jan lupaa!



Jika sesuatu ditakdirkan untukmu, maka mau sekuat apapun orang lain berjuang pemenangnya tetap lah dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika sesuatu ditakdirkan untukmu, maka mau sekuat apapun orang lain berjuang pemenangnya tetap lah dirimu.
•••

Tita membuka pintu rumahnya lebar-lebar memersilahkan Gentala masuk, sejujurnya Gentala ragu, tinggal serumah berdua saja dengan seorang gadis adalah sebuah cobaan yang begitu berat, apalagi Tita adalah gadis yang pernah singgah di hatinya, walaupun gayanya sangat bebas namun Gentala tetaplah anak mami yang bahkan mencium seorang gadis saja Gentala tak memiliki sebuah keberanian, Gentala khawatir terjadi hal yang iya iya diantara keduanya.

Tita berhenti di ambang pintu saat tak mendengar pergerakan di belakangnya, Ia lantas menoleh dan saat itu juga alisnya terangkat saat melihat keterdiaman Gentala, lelaki itu tampak menatap kosong, Tita sadar bahwa Gentala tengah melamun, Tita berdehem setelahnya berucap.

"Kenapa?" Tanya Tita.

Gentala menggelengkan kepalanya memerjelas fakta bahwa dirinya sendari tadi memang sedang melamun, setelahnya lelaki itu menyugar rambutnya kebelakang karena merasa canggung.

"Oh iya syarat yang lo omongin tadi apa?" Tanya Gentala tak berniat menjawab pertanyaan Tita, dan hal itu membuat Tita mendengus.

"Masuk dulu kenapa si, gue kedinginan tau pen cepet mandi." Ujar Tita kesal karena Gentala mengulur waktu.

Gentala pun mengangguk saja menyetujui ucapan Tita, keduanya pun segera masuk ke dalam rumah Tita yang tak seberapa besar itu.

"Lo tunggu di sini aja gue mau mandi abis itu beresin kamar tamu buat lo." Tita memersilahkan Gentala duduk di sofa yang ada di ruang tamu, Gentala pun menurut saja.

Tita bergegas menuju kamar untuk mengambil setelan baju yang akan Ia gunakan setelah mandi, di rumah Tita hanya ada 1 kamar mandi yaitu di samping dapur, tidak ada kamar mandi pribadi di kamar, mengingat rumah yang gadis itu beli sangat minimalis.

Hampir setengah jam berlalu, Gentala hanya diam di sofa sambil memainkan tisu yang sengaja Tita sediakan di atas meja, sedangkan Tita membersihkan dirinya kemudian langsung membersihkan kamar tamu yang berada tepat di sebelah kamarnya.

Tepat pada pukul 11.25 akhirnya Tita kembali ke ruang tamu dengan membawa piring berisi keripik singkong dan segelas susu coklat, mata Gentala yang tadi sudah terpejam akhirnya terbuka kembali mendengar langkah kaki Tita.

Tita duduk di sofa yang sama dengan Gentala namun Ia sengaja duduk di ujung sofa agar tidak terlalu dekat dengan Gentala, setelahnya gadis itu meletakkan keripik singkong dan susu coklat di meja.

GENTITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang