GT (8)

1.9K 253 6
                                    

hayiii kembali lagi sama nyanyaa setelah sekian purnama.

sambil baca sambil tandain typoo

hope u like it guys

happy reading!!










Gerimis mengguyur kota Jakarta pada malam hari ini, meninggalkan rasa dingin yang menyelimuti setiap orang, meski begitu, beberapa orang masih beraktifitas seperti biasa di luar ruangan.

Tita adalah salah satunya, saat ini gadis itu tengah duduk di halte bus sambil memainkan ponsel, menunggu bus datang seperti biasanya, namun bedanya hari ini terasa lebih sepi, mungkin karena sudah larut malam dan gerimis tak kunjung berhenti mengguyur kota sejak sore hari tadi.

Sudah hampir setengah jam Ia menunggu namun tak ada satu pun bus umum yang berhenti di sana.

"Lama banget si." Gerutu Tita.

Karena dirasa terlalu lama akhirnya Tita memutuskan untuk memesan ojek online, namun hasilnya sama saja, sangat sulit mendapatkan ojek di saat seperti ini.

Tita menggerakkan kakinya gelisah, malam semakin larut, jika Ia tak kunjung mendapatkan ojek apa yang harus Ia lakukan? Meminta tolong siapa? Teman dekatnya hanya Kinan, dan mereka berdua pun sama-sama tidak memiliki kendaraan pribadi.

Di tengah lamunannya, samar-samar gadis itu mendengar suara motor, sebenarnya Tita takut jika pengendara motor yang hampir melewatinya itu bukan orang baik, jadi Tita memerhatikan motor yang tengah berjalan santai itu untuk berjaga-jaga bila tiba-tiba pengendara tersebut melakukan pergerakan yang mencurigakan, namun matanya seketika membelalak pada saat melihat pengendara motor yang Ia kira akan melewatinya ternyata malah berhenti tepat di depannya.

Tita reflek berdiri ketika sang pengendara motor dengan helm fullface itu menuruni motornya

"lo siapa??! Jangan macem-macem!!" Seru Tita sambil berjalan mundur saat lelaki itu terang-terangan mendekatinya

"Jangan deketin gue! Gue bisa tinju, gak usah macem-macem lo sama gue!" Tita pura-pura menggertak padahal sebenarnya tubuhnya sudah gemetaran parah.

"BWAHAHAHAH." Lelaki itu tertawa, membuat Tita yang di hadapannya mengernyitkan alisnya bingung.

"Apasi!!" Sewot Tita karena orang asing di hadapannya itu malah tertawa, Ia sudah gemetaran parah seperti ini malah ditertawakan, memang apa yang lucu?

Lelaki itu melepas helmnya kemudian terlihatlah wajah tengil Gentala dengan tawanya yang pecah karena melihat komuk wajah Tita yang menurutnya sangat lucu.

"Eloo???" Beo Tita.

"Gue harusnya ngambil foto lo tadi, kocak banget soalnya hahahha." Gentala masih asik tertawa, membuat Tita kesal bukan main.

Gadis itu memukul Gentala berulang kali sampai tawa laki-laki itu berhenti karena rasa sakit yang diterimanya dari pukulan Tita, tidak salah Gentala memberinya nama badak wati, tenaganya benar-benar setara dengan seekor badak.

"Apasi gak lucu!" Tita menatap Gentala tajam, candaan yang sangat amat garing!

"Biarin." Gentala menjulurkan lidahnya, membuat Tita merotasikan matanya kesal.

Walupun Gentala bisa bersikap sangat perhatian seperti yang dilakukannya sore hari tadi, lelaki tersebut tetaplah seorang Gentala, lelaki dengan segala tingkah absurtnya dan jangan lupakan tingkah tengilnya yang selalu berhasil membuat Tita geram setengah mati

"Mau lo apa si?" Tanya Tita ketus.

"Nothing, kebetulan aja lagi lewat sini eh malah liat satwa liar keliaran malem-malem." Jawab Gentala sekenanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GENTITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang