[ BL ] Sha Qing / The Last Killer

Chapter 10. Critical Decision

"Kamu berencana untuk segera melepaskan Clyde Brandy?".
Di dalam salah satu kantor di markasbesar FBI di Ohio, sebuah pertemuanrahasia sedang diadakan.

Agen wanita, Thea, mengangkat suaranya menjadi teriakan setelah mendengar pernyataan rekannya.
Wajahnya yang cantik berubah tidak setuju.

Dengan lengan terlipat di atas meja yang dingin, Leo dengan tenang menjawab, "Karena dia tidak bersalah, kita tidak bisa ....atau lebih tepatnya, tidak boleh.... menahannya lebih lama lagi."

"Tetapi jika itu masalahnya, itu akan seperti yang dikatakan Biqing. Jika Clyde dibebaskan, si pembunuh kemungkinan besar akan bertindak secepat mungkin dalam periode waktu yang singkat ini."

"Maka yang harus kita lakukan adalah bertindak lebih cepat dan melindungi subjek kita dan calon korban. Kami dapat mengirim subjek kami ke lokasi tertentu, dan sisi kami tersebar di sekitarnya. Ini akan meningkatkan perlindungan dan pengawasan kami di lokasi dan juga memastikan keamanan subjek kami."

"Dan bagaimana tepatnya kita harus melakukan itu?".

"Misalnya, saya bisa 'secara tidak sengaja' menyelipkan informasi Clyde bahwa seseorang di kampus, yang tidak pernah berhubungan baik dengannya, adalah orang yang melaporkannya ke petugas. Anak nakal yang kaya itu memiliki rasa balas dendam yang kuat. Dia akan marah, dan dia pasti akan mencari pria itu untuk membalas dendam, yang pada gilirannya, akan menghasilkan keributan besar, yang pada akhirnya menarik perhatian pembunuh pada kita.
Pembunuh pasti akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengalihkan kesalahan dari dirinya sendiri, sekali lagi."

"Kau... Apa kau sudah gila?! Anda benar-benar ingin melakukan sesuatu seperti ini , menggunakan warga yang tidak bersalah sebagai umpan untuk memikat pembunuh?! ".

Thea menatap Leo tidak percaya, seolah-olah dia benar-benar tidak tahu siapa orang di depannya itu lagi.

"Apakah kamu bahkan mempertimbangkan dampak serius dari melakukan ini? Jika ada celah terkecil dalam perlindungan kita atau kesalahan perhitungan sekecil apa pun di pihak kita, itu dapat membahayakan nyawanya! Kita sedang membicarakan kehidupan seorang pemuda lugu, Leo!"

[T/N:disini aku ga sabar
pengen menyela,
g

imana kalau target

selanjutnya adalah
biqing, Leo?? ]

"Kalau begitu lakukan semua yang bisa kamu pikirkan untuk membuatnya tetap aman, dan lindungi dia dengan apa pun yang kamu bisa! Tempatkan pelacak GPS kami yang paling canggih padanya untuk mengawasi keberadaannya setiap saat, pantau dia 24/7, gunakan peluru karet atau taser ketika tersangka menyerang , gunakan segala cara yang dapat kita pikirkan!".

Leo mengacak-acak rambutnya dengan jari karena kesal.

"Ini adalah kesempatan yang sempurna, dan kami akan sangat bodoh untuk melewatkannya! Jika kita melakukannya, pembunuh berantai kampus itu pasti akan lolos dari hidung kita. Dia akan berbaring sebentar, lalu menyerang lagi dan melakukan pembunuhan besar-besaran. Tapi saat itu, sudah terlambat. Mayat akan terus menumpuk, dan bahkan akan ada lebih dari tiga korban!".

"Oh, aku tahu betapa bagusnya kesempatan ini, percayalah. Tapi bukan berarti kita harus memanfaatkannya dengan cara-cara yang meragukan!. Ada cara lain untuk menangkap bajingan ini. Tidak perlu bertaruh pada kehidupan warga sipil yang tidak bersalah!".
Thea meraung keras, sebelum menoleh ke Rob. "Kamu tahu apa? Mari kita lakukan dengan aturan mayoritas, kalau begitu. Ini akan menjadi dua banding satu. Kita berdua akan memilih melawan Leo, dan usul Leo bisa jadi persetan dengannya!".