Chapter 20. The Devil King and The Cavalry (I)

25 5 3
                                    

Ketika kesadaran Leo kembali, dia mendengar Rob mengerang dalam kabut.

" Kamu baik-baik saja?" Leo bertanya dengan kesulitan.

 " .... tidak begitu baik, kurasa," Rob tersentak dari depan, suaranya terdengar seperti batu kering yang bergesekan dengan kerikil. saya tertembak, Peluru menembus mike. dan tersangkut di tulang belikatku... wajahku penuh dengan daging dan darahnya... mereka benar-benar membunuhnya! dia masih berbicara dengan ku sedetik yang lalu, tetapi sekarang dia hanya memiliki dua pertiga dari kepalanya! bajingan ini, bajingan yang pantas masuk neraka!! aku akan meledakkan kepala mereka!! oh, sial, sial, sial..." Rob dengan histeris mengulangi kata terakhirnya.

" tenang rob, tenang..." bisik Leo, bukan hanya untuk Rob tapi juga untuk menenangkan dirinya sendiri. Dia mencoba yang terbaik untuk tidak memiliki pikiran dalam kepalanya saat ini bahwa kemungkinan mike mati adalah karena dirinya!. Jika dia tidak merasakan sakit pada lukanya karna efek mengemudi terlalu lama,  Mike tidak akan bertukar tempat dengannya.  Tembakan itu ditargetkan untuknya, tidak untuk agen berkulit hitam dengan mimpi dikepalanya! pikiran tersebut ditekan dan dipatahka olehnya,  waktu saat ini terlalu berharga untuk dihabiskan dengan perasaan bersalah.

" bisakah kamu bergerak, Rob?"

" Kecuali lengan kiri dan bahu ku, yang lain baik-baik saja...tapi pintunya macet"

Leo menahan rasa pusing di otaknya, mendorong pintu belakang hingga terbuka dan keluar dari mobil. Dia mengambil sebatang besi dari tanah dan menghancurkan kaca jendela depan kanan, dan menarik rob yang ditekan dibawah tubuh Mike. Darah di bahu kirinya menyembur keluar seperti mata air, tubuh kiri atasnya disemprot dengan daging dan darah, dan wajahnya memiliki beberapa luka oleh pecahan tulang yang berceceran.

"Panggil dukungan! Seharusnya ada pintu belakang di gudang ini. Kamu harus segera keluar melalui pintu belakang dan mencari tempat tersembunyi untuk menghentikan pendarahan!" Leo mengeluarkan Glock 18, menggunakan tubuh Mike sebagai penutup. mengarahkan moncongnya ke lubang besar yang telah dirobohkan dari dinding gudang. cahaya terang disana tiba-tiba tertutup oleh bayangan, terlihat jelas ada seseorang yang bersembunyi dibalik tembok.

" Leo, pergi bersama!!" kata Rob sambil menutupi luka berdarah di tulang alisnya.

Leo melihat sekilas pistol di tangan sosok itu sehingga dia menembak tanpa ragu-ragu. Lawan juga menembakkan peluru tanpa henti, membuat bodi bajanya terbentur dan berlubang. Leo menundukan kepala dan bersembunyi dibelakang mobil, dan berbisik, "Aku melindungimu! Ayo!". Setelah pihak lain menghentikan tembakan beruntunnya, Leo melirik ketempat persembunyiannya dan melihat setengah wajah penembak mencuat dari dinding. Dia melepaskan tembakan lain tetapi peluru mengenai beton dan sosok itu segera ditarik ke belakang dinding. "PERGILAH!!!!" dia mendorong Rob yang masih ragu-ragu.

Rob menggertakkan giginya, mengeluarkan semua magazine cadangan di kaki Leo, lalu menghilang ke celah di antara tumpukan kontainer.

[T/N : Magazine  adalah alat penyimpanan dan pengisian amunisi yang menyatu 

atau dipasang pada senjata api,

 ini kata wikipedia..kalau penasaran bentukannya bisa ke mbah gugel ya ^^ ]


satu peluru melesat cepat. Leo menekan ibu jari kanannya pada magazine yang terpasang di  senjatanya dan tangan kirinya menggantikannya dengan yang baru dalam satu kedipan mata, tingkat tembakannya tidak terganggu sama sekali. setelah melesatkan peluru lainnya, dia memperkirakan Rob seharusnya sudah keluar dari gudang, kemudian di menghentikan tembakan membabi buta nya sebagai pelindung. Dia kembali ke belakang mobil untuk mengisi ulang senjatanya, menyisipkan dua magazine cadangan yang tersisa di pinggangnya, sambil menahan napas untuk mendengarkan pergerakan disekitarnya.

[ BL ] Sha Qing / The Last KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang