you and me

3K 101 39
                                    


Nungguin yaa, wkwk. Maaf-maaf seminggu kemarin aku sakit jadi gak sempet bikin draf lagi, tapi sekarang udah enakan kok jadi bisa bikin cerita lagi.

AKU JUGA LUPA PASSWORD WATTPAD AWOKAWOK, MANGKANYA LAMA.

Dan semoga kalian suka.

Soobin (TxT)

⚠️ MCD, homophobic, bully, Harsh word, sensitive content⚠️




"Soobin soobin, mangkanya lain kali jangan berantem terus, luka semua kan"

"Ihhh aku juga berantem itu untuk kaka, tadi di lapangan banyak yang bully kaka tau! Huh si anjing itu!"

Johnny hanya terkekeh kecil melihat kekasihnya yang terus mengomel sambil sesekali memasukkan Pocky coklat ke dalam mulutnya, ughh pipi yang menggembung itu terlihat sangat lucu di mata Johnny.

Terlepas dari kekasihnya yang sangat membelanya tadi sampai-sampai mau berkelahi dengan teman sekelasnya Johnny merasa sedih, hubungan mereka dari awal memang salah.

Di dalam pikirannya ia terus menyalahkan dirinya sendiri atas semua yang sudah terjadi. Seharusnya mereka tidak pernah bertemu waktu itu, seharusnya Johnny bisa lebih berani untuk mengatakan tidak kepada orang di depannya ini, seharusnya Johnny melawan semuanya, seharusnya Johnny bisa lebih kuat lagi, seharusnya-

"Kak."

Johnny berhenti, tangannya yang tadi akan menempelkan plester di pipi soobin kembali di tarik olehnya. Menatap balik manik coklat kekasihnya, mencoba menutupi segala kekesalan dan kesedihannya selama ini.

Tapi semakin ia mencoba, semakin besar juga luka yang ia dapatkan. Bukan berati Johnny tidak bahagia bersama kekasihnya itu, hanya saja semua ini terlalu menyakitkan.

"Aku bersyukur loh bisa ketemu kaka-

Aku bersyukur bisa jadi orang yang paling kaka sayang setelah orang tua kaka-

Aku bersyukur banget atas semua yang kaka perjuangin, dari mulai validasi dan keluarga, sampai ketahanan hubungan kita yang banyak orang tolak ini."

Johnny benar-benar terdiam, pikirannya kosong. Orang di depannya ini, "kalo aku jadi kaka mungkin aku udah nyerah dari lama, semuanya terlalu berat. Cape kan kak?"

Iya, Johnny lelah. Seluruh dunia membencinya. Tidak ada tempat yang aman baginya, apalagi harus bersama soobin. Tapi mau dilepaskan pun tak bisa, semua kenangan dan peristiwa yang mereka buat terlalu indah walau kadang disertai dengan tangis. Ini salah, tapi apa yang bisa Johnny perbuat?

Jangankan dunia, orang tuanya saja membencinya.

Tapi ada satu hal yang bisa membuatnya bertahan sejauh ini, soobin. Anak itu benar-benar, awal pertemuan konyol mereka membuat rasa ini tumbuh dengan tidak sopannya, dan yang paling mengejutkan soobin juga memiliki perasaan yang sama terhadapnya. Entah ini berkah atau petaka tapi yang pasti ia sangat senang.

Soobin selalu ada untuknya, saat dirundung pun soobin akan cepat datang ke tempatnya dan dengan gagah berani langsung menghajar sesiapapun yang merundungnya. Johnny bisa saja melawan tapi dia tidak seberani itu, faktor orang tua dan sekitar penyebab dari ke tidak percayaan dirinya.

Ia merasa tidak berguna, selalu mengandalkan soobin itu tidak baik juga menurutnya, rasa bersalah selalu muncul setelahnya. Apalagi saat melihat soobin yang terluka karena membelanya, lucu sekali padahal dari segi badan memang lebih besar Johnny sedikit tapi kenapa ia tidak bisa melawan? Semua ini membuatnya muak, tapi soobin. Ia selalu saja membuat semuanya terasa ringan, senyumannya itu membuatnya tenang. Rasa takutnya perlahan menghilang, aman.

CUTIE JOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang