photoshoot

9.9K 192 5
                                    

You (female/male reader)

Yes, the character is you hahahaha.

⚠️ Harsh word , lil bit 18 ⚠️




MY POV a.k.a you a.k.a me or whatever you call it




Look at those bicep.

Bagaimana bisa orang setampan itu menjadi kekasihku?

Bahkan aku yakin di luar sana masih banyak model ataupun artis yang sedang mengantri menjadi kekasihnya, bukannya tidak percaya diri tapi kalau memang di bandingkan kesan mereka aku kalah telak.

Dan sepertinya semua ke keberuntungan ku di pakai dalam satu peristiwa, di mana orang yang sedang berpose di depan kamera itu menyatakan perasaannya kepadaku. Di pantai, malam itu. Saat bulan purnama. Terdengar romantis bukan?

Tapi kalian tidak tau saja kendala yang aku alami saat itu, setelah mengatakan perasaanya wajah Johnny langsung memerah. Malu, tubuhnya juga sedikit memanas. Dan kalian tau? Dia pingsan di tempat. Dan mau tidak mau aku harus membopongnya sampai ke pinggir jalan dan mencari pertolongan. Aku tidak sekuat itu maaf-maaf saja badan ku lebih kecil darinya walau lebih tua aku.

Memang anak itu sedikit gila, tapi aku menerima perasaannya.

Aku juga mencintainya.

"Babe! Aku selesai!" Oh lihat sekarang dia berlari ke arah ku seperti anak anjing dan memeluk tubuhku erat, beruntung aku sudah terbiasa dengan ini. Jadi kami tidak akan oleng dan terjatuh. Wajahnya terlihat sangat bahagia, akhirnya Photoshoot ini berakhir. Tadi pagi Johnny sangat sulit untuk di bangunkan, padahal hari ini ada jadwal.

Masih ngantuk, katanya aku bermain kasar kemarin. Eh-

Nevermind.

Sometimes i always fight with my own feelings, kenapa harus aku yang menjadi kekasihnya, kenapa dia memilihku, why did I become the lucky one. Why me?

But in other side i'm so greatfull that i can be the one an only.

Anak itu sangat payah dalam masalah percintaan omong-omong, hanya aku, dan aku seorang. Tidak ada yang lain.

Dan sekarang dia pergi lagi, bukankah Photoshoot ini sudah berakhir? Kenapa ia masih di panggil ke ruang ganti untuk ganti baju selanjutnya? Wajahnya juga terlihat aneh, kebingungan?

"Hey Ron, the Photoshoot is done isn't it?"

"Nahh, you know that our boss are crazy"

Wait what? Iya aku tau tapi maksudnya?






"FUCK THIS SHIT JOHNNY SUH!"

Semua mata tertuju padaku, memandang kaget saat mendengar ku yang berteriak setelah melihat Johnny yang keluar dari ruang ganti.

HE SHOW HIS ABS AND THIGH TO THE OTHER?

HOW CAN?????









"Still mad at me?"

Johnny tetap berdiri di sebelah meja ku walau aku sudah mengabaikannya selama satu jam lebih, apa dia tidak lelah? Ah terserah, aku masih marah tentang tadi siang.

"Babe"

Tidak, muka memelas itu tidak akan berpengaruh lagi padaku.

Tidak akan.

"Babe"

The f-?

Dia duduk di atas meja kerjaku, menggeser laptopku sampai terjatuh, asal kau tau itu mahal. Dan aku sedang merevisi beberapa pekerjaan.

Ku harap filenya tida menghilang.

Dia menarik kursi ku mendekat lalu menangkup wajahku dengan kedua tangannya, "ayolah, aku juga tidak tau kalau harus ada tambahan"

Tidak tau? Bukankah seharusnya dia tau, kan dia yang tanda tangan kenapa bisa tidak tau?

Kalau memang begini caranya aku akan mengabaikan anak itu sampai seminggu ke depan, enak saja mempertontonkan aset berharga ku kepada publik. Ini milik pribadi kalian tau.

"Oke oke, aku tau dan aku membiarkannya. Aku lupa memberi tau mu soal ini, maaf" lihat? Dia sudah berani berbohong kepada ku, belum saja nanti dia menangis memohon ampun di bawah kaki ku.

"Babe"

"Don't babe me"

"Les't fuck?"

BRENGSEK!

Tau saja dia cara membujuk.


MY POV end

••

JOHNNYs POV


Sebenarnya membujuknya itu mudah, tapi egonya itu tinggi sekali. Belum lagi kalau sedang benar-benar marah seperti sekarang ini, kalau tidak pintar-pintar mencari cara ya katakan selamat tinggal padanya.

Tapi untung saja aku pintar, jadi membujuknya itu hal yang mudah. Thanks for me.

See, sekarang dia sudah menenggelamkan seluruh wajahnya di perutku. Menghirup aroma yang ku keluarkan, err mungkin lebih ke wangi sabunnya karena aku baru selesai mandi dan masih memakai bathrobe. Tapi entahlah itu memang sudah menjadi kebiasaannya, menghirup dalam-dalam semua aroma yang ku keluarkan. Katanya manis.

Gila.

Untung cinta.

"Akhh!"

Sialan, dia malah mengigit penis ku. Tidak keras memang, tapi sedikit nyeri. Dasar mesum, "oke, tapi kita bermain sampai pagi hari ini"

Mari kita berdoa atas keselamatan lubang pantat ku malam ini.

SIAPA PUN TOLONG AKU!




END

Now look at this

Teasernya bikin gila gak sih? Gimana mv-nya nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teasernya bikin gila gak sih? Gimana mv-nya nanti.

Btw mukanya kaya ngajak berantem. Minta di kasarin banget, eh-gak boleh gitu!

CUTIE JOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang