September(V)

64 18 0
                                    

September(V)

Warn!! It'll be many song lyrics for this chapter. You can skip this chapter if You want.

Penampilan terakhir usai. Panggung dibuat gelap dengan suara instrumen dari biola dan sebuah gitar yang dimainkan oleh Malleus dan Lilia di atas panggung. Begitu lembut dengan melodi yang membuat hati terasa nyaman begitu mendengarnya,

Saat lampu sorot sudah menjatuhi satu persatu sosok yang masih bersembunyi dalam bayang, dan sosok pertama yang disorot mulai bernyanyi membuka bait pembuka untuk lagu penutup,

Furimuita kaze no rankan ni,
Nokosareta dare ka no omokage,
(Vil),

Oitsuita hazu no magarikado,
Itsumo sono saki de waratteru,
(Riddle),

Mita koto no nai kioku ga,
Ashikubi no hone no naka ni,
(Leona),

Itamanai toge no you ni,
Chirichiri to suzu wo narasu,
(Kalim),

Sang tokoh utama mulai masuk. Masih menggunakan pakaian terakhir saat drama sebelumnya, ia bernyanyi dengan sesuatu bergetar dirasa. Kalbu terasa begitu terusik pada malam ini. Terdapat sebuah hal ganjil yang disimpannya dalam balutan pertanyaan yang hendak ditanyakan saat semuanya selesai.

Neverending song,
Bokura no mune ni itsudemo,
Hirogaru sora,
Kumo no naka hikari wo kakushi,
Natsukashisa wo utatteru,
(Andela),

Violin dan perkusi kembali terdengar begitu sendu dalam setiap gesekan. Mengirimkan perasaan yang terbawa oleh lagu yang memiliki arti begitu dalam yang dibawakan ramai-ramai,

Tsuki no koe, yoru ni naku tori no,
Giniro no hane wo atsumeteta,
(Azul),

Penyihir laut itu telah menyalin pakaian yang berbeda dengan sebelumnya. Ia hanya bernyanyi, sambil sedikit mengangkat tangannya ke udara untuk mengekspersikannya.

Kimi no koto miushinatta no wa,
Kinou moetsukita mori no naka,
(Malleus),

Suara berat Malleus mulai terdengar. Pertanda semua kepala telah hadir di atas panggung tanpa ada yang tersisa di belakang.

Sang gadis yang berada di tengah-tengah saat itu tetiba ditarik lengannya oleh seseorang. Pelakunya adalah Ruggie Bucchi yang mengajaknya menari ke kiri ke kanan sebelum sang gadis menyadari panggung telah ramai diisi oleh orang-orang yang masih duduk sebagai penonton sebelumnya.

Tangan sang gadis mulai dilepas oleh sang hyena yang terus melemparkan senyumnya. Jamil Viper dengan segera menangkap gadis itu sambil mengajaknya menari dan bernyanyi dengan suara miliknya yang tak kalah merdu,

Sagashitai mono wo sagashi,
Kanashimi wo amaku motome,
(Jamil),

Andela yang menyadari hal itu, langsung memberikan senyuman lebar saat senior Jamil-nya telah membuka bait selanjutnya,

Kono mune wa setsunasa he to,
Itsumo kaette yukun darou,
(Andela),

Tanpa ada persiapan sedikitpun datang dari sang gadis, tiba-tiba salah satu belut yang lebih muda mengangkat sang gadis seperti layaknya seorang penari ballet yang tengah menunjukkan peformanya,

Yang berada di atas panggung langsung tertawa mendengar sedikit pekikan kaget yang keluar begitu saja dari Andela. Bisa dilihat sekilas oleh gadis itu, bahwa sosok-sosok penyihir yang mulai ia kenal dengan baik, menari sesuai koreografi yang diarahkan oleh Vil sebelumnya.

Beberapa yang bisa memainkan alat musik, ikut memainkan alat musik sambil menyumbang tawa. Tarian mereka bagai kupu-kupu yang tengah mengembangkan sayapnya dengan indah. Begitu cantik dengan cara mereka sendiri, hingga Andela lupa bahwa mereka adalah villain yang menempuh pendidikan sihir dalam Night Raven College.

Kantera ga,
Yoru no umi ni tada awaku ko wo egaite,

Suara lain mulai terdengar oleh Andela. Floyd dengan segera menurunkan sang gadis begitu suara orang yang ditunggu telah tiba. Adeuce sudah mengulurkan tangannya untuk mengajak Andela menari di bawah.

Mou inai hito wo,
Mirai no hikari no you ni terasu,
(Andela-Adeuce),

Bulu-bulu putih mulai berjatuhan entah darimana. Suasana begitu menyatu dengan sendirinya seolah mereka lupa jika adanya persaingan yang kental daripada asrama-asrama yang tersedia. Harsa semakin terasa menuju pergantian hari. Suka cita yang begitu elok datang dari sebuah lagu yang berjudul 'Neverending' atau 'Tak pernah usai'. Menciptakan eonoia yang begitu manis untuk diingat oleh sang gadis.

Neverending song,
Kiete wa mata hajimaru yo,
Wakare no uta,
Sabishikute setsunakute,
Yagate yasashii,
Kimi no koe de...,
(All),

Na na na na, na na na na na na na naaa~
Na na na na, na na na na na na na naaa~
Na na na na, na na na na na na na naaa~
Na na na na, na na na na na na na naaa~

Andela benar-benar berharap semua suka cita ini tidak pernah usai layaknya lagu yang dibawakan. Namun pada sisi lain, Andela tahu bahwa semua ini efemeral dan tidak akan seterusnya terjadi.

Tetapi, bisakah Andela berharap dalam sepenggal doa yang ia gumamkan dalam hati? Bolehkah ia memohon pada roh bulan untuk memberikan waktu lebih lama lagi dalam dunia cermin ini? Bisakah ia tinggal di sini sebentar saja lagi?

Dalam secarik doa, Andela mengharapkan segala hal baik terus mengiringi setiap perjalanan daripada pemuda-pemuda yang ikut bernyanyi dan menari bersamanya malam ini. Andela melupakan kebenaran sejati tentang apa yang telah terjadi hingga detik ini.

Demi sang pencipta jagad raya,

Tolong, jangan biarkan kesukaran kembali menimpa para pemuda yang telah menerimaku dengan tangan terbuka.

Kepada sang pemilik semesta,

Berikan aku selalu kekuatan untuk melindungi mereka dari hal-hal yang tidak baik untuk mereka rasakan. Tolong hangatkan hati mereka yang masih membeku tak ubahnya seperti bunga yang mekar pada musim dingin.

Hanya satu yang hamba inginkan,

Bahwa suka cita selalu memberikan senyuman pada mereka yang masih berdiri dalam bayangan.

Satu derai air mata telah membentuk jalannya sendiri pada pipi mulus sang gadis.

Kedua mata terpejam begitu menyadari bahwa irisnya telah bermuara.

Namun suara dentuman menembus gendang telinganya, diikuti panggung yang gelap gulita tanpa ia rasakan kehadiran orang lain yang sempat ramai beberapa waktu lalu. Andela merasa cemas dalam setiap detiknya. Sebuah alarm dalam pikiran mulai timbul mengisyratkan bahwa ia harus segera lari dari kegelapan ini.

Kakinya terjatuh lemas dengan pengaturan napas sesak yang menusuk jantung dengan ribuan jarum jahit. Gadis itu terduduk kaku sambil memegang dada dimana jantungnya bekerja.

Rasa takutnya akan gelap kembali membawa pikiran negatif yang berhubungan dengan sesuatu yang tidak baik. Ini sungguh berbeda dengan malam dimana ia biasa menghabiskan waktu dengan para bintang dan lampu taman di asramanya.

Ia membeku ditempat.

Andela gemetar dengan kegelapan yang menelannya hidup-hidup.

to be continued...,

Date of Update ; 09 September 2021,
By : aoiLilac.

aku tinggalkan pada imajinasi kalian. Haha.

Lagu yang dipakai ;
1). Kalafina – Neverending.

Kredit lirik lagu ;

canta-per-me.net

a Yuki Kajiura wordship.

CamaraderieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang