Angel menatap lurus kearah Luka yang juga tengah menatapnya. Mata itu, selalu berhasil membuat hatinya merasa tenang. Mata itu, mampu membuatnya percaya bahwa Luka tidaklah sama.
Tapi, apakah kali ini takdir akan berpihak padanya? Berpihak untuk tidak mengambil Luka pergi darinya sama seperti Cakrawala dulu?
"Ngel, bagian kamu nyumbang lagu nih!" kata Annetha membuyarkan lamunan kedua insan yang tadi saling tatap menatap itu.
Angel menoleh lalu mengangguk. Kemudian netranya kembali pada Luka yang tengah memainkan ponselnya dengan tenang.
Angel mengusap lembut rambut Luka. "Aku ke panggung dulu ya?" Luka hanya mengangguk.
"Luka?"
Luka mendongak menatap Angel sembari menaikkan satu alisnya.
Angel menghela nafas terlebih dahulu. Beginilah Luka, sikapnya selalu berubah-ubah.
"Aku bakalan jawab semua pertanyaan kamu setelah hari ini menjadi hari terakhir dimana aku menangisi Cakrawala yang sudah pergi untuk selamanya. Kamu mau nunggu 'kan?"
Luka menatap lurus kearah manik mata Angel yang memancarkan kesungguhan. Akhirnya, Luka mengangguk menyetujui apa yang diucapkan Angel tadi.
Angel mengulas senyum manisnya lalu bangkit berjalan menuju panggung meninggalkan Luka yang tengah berdebar itu.
Angel duduk dibangku yang disediakan diatas panggung sembari memangku gitarnya.
"Halo semua masih inget aku gak nih?" sapa Angel.
"MASIH DONG!!" sahut para pengunjung caffe.
Angel terkekeh. "Hebat juga ya kalian masih inget sama aku setelah lamanya aku gak nyumbangin lagu disini."
Para pengunjung ikut terkekeh seolah membetulkan apa yang Angel katakan.
Angel berdehem singkat terlebih dahulu. "Kali ini aku bakalan bawain lagu kesukaan aku. Lagu yang dari dulu emang pengen aku nyanyiin disini, dihadapan kalian, dan dihadapan orang yang special dihidup aku. Sekarang, orang special yang aku maksut, udah nggak ada."
Seisi caffe mendadak sunyi.
"Tapi kalian tenang aja. Aku bakalan nyanyiin lagu ini untuk kalian ada atau tanpa adanya dia disini, disamping aku." Angel menjatuhkan pandangannya pada Luka yang juga tengah menatapnya diatas panggung. "Karena Laksamana Luka adalah sosok special yang Tuhan kirimkan untuk aku sekarang ataupun nanti."
Luka tersenyum.
"Oke, aku rasa udah cukup basa-basinya. Lagu ini aku persembahkan untuk dia yang pernah mengisi relung hatiku yang paling dalam. Dia yang pernah aku harapkan untuk kembali walaupun aku tau, dia nggak akan pernah bisa kembali sekalipun aku meminta kepada Tuhan untuk bawa dia kembali kedalam pelukanku. Tapi, sekarang aku sadar bahwa Tuhan sudah kirim Laksamana Luka untuk menemani aku selamanya disini, didunia ini."
Angel memetik gitarnya menggunakan jari jemarinya yang terlihat begitu lihai.
Malam ini aku menanti
Kedatanganmu mengisi sepiku
Lama terasa waktu bergulir
Karena dirimu tak bersamaku..Benar. Semua terasa begitu cepat saat Cakrawala tidak ada disisinya. Semua mengalir bagaikan air yang mengalir deras tanpa tau bagaimana caranya berhenti.
Oh, Tuhan, tolonglah, bawa dia kembali
Bersamaku di sini, menjagaku selalu
Dengarlah doaku yang tak pernah meminta
Bawa dia kembali bersama walau hanya sesaat..Kemarin, Angel selalu meminta untuk Tuhan mengembalikan Cakrawala dihidupnya. Ia selalu berharap, Tuhan mendengar doa nya agar ia bisa kembali bahagia dengan Cakrawala disisinya. Sampai pada akhirnya, ia tau bahwa Tuhan tidak akan bisa mengembalikan Cakrawala kedalam kehidupannya.
Masih terasa hembus nafasmu
Saat 'ku gundah kau lipur laraku
Kini terasa semakin dalam
Rasa rinduku pada dirimu..Kadang kala, Angel selalu merasa bahwa Cakrawala berada disampingnya. Ketika ia bersedih, ia selalu merasa bahwa Cakrawala benar-benar berada disisinya. Menemaninya, merengkuhnya, dan menemaninya sepanjang kesedihan yang dia alami.
Rindu semakin menyeruak, tanpa tau pada siapa ia harus menuntaskan rindu itu. Semakin dalam, semakin jatuh, semakin membuatnya tersiksa atas rindu yang selalu singgah.
Oh, Tuhan, tolonglah, bawa dia kembali
Bersamaku di sini, menjagaku selalu
Dengarlah doaku yang tak pernah meminta
Bawa dia kembali bersama walau hanya sesaat...Bayangan dimana Cakrawala selalu menjaganya, membuatnya tersenyum, membuatnya percaya bahwa ia berhak untuk bahagia. Cakrawala, mampu mengajarkannya beberapa hal dalam sebuah kebahagiaan dan sebuah rasa cinta.
Titik tertinggi dari mencintai adalah mengikhlaskan, bukan? Maka dari itu, malam ini, adalah malam terakhir ia bersedih karena Cakrawala.
Bukan maksutnya untuk melupakan segala hal yang pernah Cakrawala lakukan kepadanya. Ia akan selalu mengingat Cakrawala, menaruh namanya dihatinya meskipun tidak menjadi orang yang lagi ia cintai.
Ia baru sadar bahwa hatinya, telah jatuh pada sosok Laksamana Luka. Lelaki yang memiliki sikap berubah-ubah tetapi mampu membuat Angel merasa nyaman.
Laksamana Luka adalah cintanya, untuk hari ini dan juga sampai nanti.
Terimakasih Laksamana Luka.
Karena hadirmu mampu membuatku berfikir bahwa berlarut dalam masalalu bukanlah suatu hal yang pantas untuk aku lakukan. Biarlah masalalu itu tertutup seiring berjalannya waktu.
Aku akan berlari menggapai tanganmu, memeluk erat tubuhmu sembari menghirup aroma khasmu yang begitu memabukkan.
Aku akan menatap matamu, sembari mengatakan bahwa aku mencintaimu.
Aku, benar-benar mencintai sosok lelaki menyebalkan bernama Laksamana Luka untuk selama-lamanya.
ENDING.
Gimana? Gak jelas pasti endingnya ya?
Jangan lupa buat vote dan komen ya.
Tandai bagian kalau aku ada salah kata atau typo biar langsung aku benerin.
Makasih atas segala dukungan yang kalian kasih buat aku selama ini.
Akhirnya, kita benar-benar berpisah pada Cakrawala dan juga Angelilka.
Jangan lupa post storyku ini ya!
Atau kalian bisa ss part yang bikin kalian seneng, sedih, salting atau apapun itu.
Salam hangat dari aku, terimakasih ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGELILKA (END)
Ficção Adolescente"Skala aku udah pulang dari kampus." "Terus?" "Jemput boleh?" "Enggak, gue sibuk!" **** Awalnya, Cassandra Angelilka mengira bahwa Skala Jayanendra adalah sosok yang semesta kirimkan untuk membuat dirinya kembali tersenyum seperti semula. Tapi sayan...