ꗃ ⋆ Chapter 1

1K 80 3
                                    

Siang yang diselimuti cerahnya matahari hari ini adalah siang yang menegangkan bagi para pelajar kelas sepuluh. Mereka tegang karena siang ini adalah penentuan apakah mereka diterima di sekolah yang mereka inginkan.

"Ihh aku takut banget, nanti kalau enggak keterima gimana?" seru seorang gadis di depan layar laptop.

"Bismillah jangan panik, harus husnudzon Aira," ucap nya menenangkan temannya.

Gadis itu pun menekan tombol dan muncullah hasil dari PPDB tersebut.

Dua gadis itu sempat terdiam sejenak, mereka berpikir sejenak untuk mencerna apa yang mereka lihat di layar laptop.

"ALHAMDULILLAH AZA AKU LULUS," seru Aira memeluk sahabatnya.

"Alhamdulillah selamat Ai," ujar Aza.

"Sekarang ayo lihat punya kamu," desak Aira.

"Iya Bismillah," Aza pun menekan tombol lalu terpampang tulisan di layar laptop yang membuat nya sangat senang.

"YEY KETERIMAA JUGA," sorak Aira sambil merangkul sahabatnya.

"Alhamdulillah kita bisa keterima di SMA impian kita, kita harus lebih rajin belajar nya," ujar Aza

"Siap." sahut Aira.

•••

Pagi itu gadis bernama Adiba Azalia sedang di ruang makan, dia sarapan dengan keluarga kecilnya.

"Aza seneng banget setelah libur tiga Minggu, hari ini mulai sekolah lagi di sekolah yang baru lagi," ucapnya sumringah.

"Di sekolah yang baru harus bisa pilih teman dan pergaulan yang baik ya kak," ucap Dewi -Ibu Aza

"Siap Bunda." sahut Aza lalu ia melanjutkan sarapannya.

Seusai sarapan Aza berangkat ke sekolah menaiki mobil yang di sopiri Ayah nya sendiri. Aza berpamitan dengan Dewi lalu mereka masuk ke dalam mobil untuk berangkat ke sekolah.

Sampai di depan gerbang sekolah Aza turun dari mobil dan melangkahkan kakinya berjalan memasuki sekolah.

Namun ada yang membuat Aza tidak nyaman. Yaitu tatapan-tatapan aneh dari orang-orang kepada Aza. Sampai pada akhirnya ada yang mendatangi Aza dari belakang sambil berteriak.

"AZAA," seru seorang gadis sambil merangkul Aza, ternyata dia adalah Aira.

"Ai, kok orang-orang ngeliatin kita gitu ya?" tanya Aza.

"Mungkin karena kita pakai kerudung panjang? tapi biarin aja lah," ucap Aira menenangkan.

"Assalamualaikum ukhti," ucap seorang laki-laki cengingisan.

Aza dan Aira lebih memilih untuk tidak menghiraukan tatapan dan ucapan orang terhadap mereka dan tetap berjalan mencari kelas mereka.

Setibanya di kelas mereka yaitu kelas MIPA 2 mereka mencari bangku yang kosong untuk duduk dan meletakkan tas mereka.

Pada akhirnya mereka duduk di bangku kosong pojok kiri bangku ke 2.

Saat mereka duduk tiba-tiba ada gadis yang menghampiri mereka "Hai gue Aca kalian siapa?" sapa gadis itu sambil menjulurkan tangannya.

✁・・・・

AN : WDYT ABOUT THIS CHAPTER? TULIS DI KOMEN YAA !!!
AKU MELAKUKAN PERUBAHAN ALUR SELURUH CERITA AKU, I HOPE YOU LIKE IT, LOVE Y'ALL 💟💟💟

17:32Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang