ENAM

2.8K 280 43
                                        

Happy Reading 💃
.
.
.
.
.

Ana menghempaskan tubuhnya ke ranjang Queen size dikamarnya.Tubuhnya benar-benar lelah dan butuh istirahat. Hampir selusin paper bag masih berserakan di lantai kamarnya tanpa ada niatan untuk membereskan nya terlebih dahulu.Begitupula dengan sneaker putih yang ikut berceceran menambah ke Estetik-an kamarnya.

Sepulang sekolah tadi, Ana memutuskan untuk pergi berbelanja membeli beberapa baju yang sesuai dengan gayanya dan beberapa kebutuhan penting lainnya seperti, coklat,permen karet,novel keluaran terbaru,dan beberapa bungkus si kuncang-kuncang berhadiah.

You know si kuncang-kuncang berhadiah?. Kalo gak tau lanjut aja baca,biar di kasih paham sama Ana.Okey👌😉🥰

Setelah beberapa menit merilekskan tubuh nya diatas kasur,Kisya segera bangkit dan duduk ditepi kasur sambil memandangi belanjaan yang terbilang banyak.

"Sory Kalla,gue pake dulu uang tabungan yang lo kumpulin buat beli gitar itu.Ntar,pas gue udah banyak uang pasti gue beli kok gitar yang menjadi incaran lo" ucap Ana seakan ia tengah benar benar berbicara dengan Kalla.

Ana menggeser duduknya sedikit dan berdehem singkat sebelum berbicara, "Iya gak papa kok Na,sans aja kali." Ucap Ana yang memperagakan jawaban Kalla atas omongan nya tadi.

Usai melakukan kegiatan tak waras nya, Ana segera berdiri dan mengemasi sneaker nya dan meletakkan nya kembali diatas rak yang berada didekat pintu kamarnya.Tak lupa ia juga menyusun baju baju yang baru dibelinya kedalam lemari besar empat pintu dikamarnya.

Dan saat-saat yang paling menyenangkan pun akhirnya bisa ia lakukan,yakninya meng unboxing si kuncang-kuncang berhadiah.

Ana langsung duduk bersila diatas lantai sambil membuka ikatan kantong kresek sedang bewarna hitam tersebut.Butuh perjuangan untuk menemukan penjual si kuncang-kuncang berhadiah ini,karna biasanya ia bisa ditemukan di warung-warung yang menjual makanan ringan eceran.Tidak di minimarket, Alfamart , dan sejenisnya.Apalagi di toko grosir makanan ringan,gak bakal ada yang namanya si kuncang-kuncang berhadiah alias Ciki-ciki berhadiah.

Ana mengambil secara acak satu bungkus ciki di kantong kresek, lagipula Ciki-ciki tersebut sudah dipilih nya dengan cermat saat di warung tadi.Tanpa fikir panjang, ia segera membuka nya dengan cepat.

"Gotcha!!" Pekiknya senang saat melihat sesuatu yang dibungkus menggunakan plastik bening, terletak begitu saja diantara isi ciki tersebut.

"Dapat dua ribu!, tapi lumayan lah. Jadi untung seribu" Ucap Ana mengambil hadiah uang yang ia dapatkan dari ciki pertamanya.

"Ini baru satu ciki,kalau enam ciki lainnya juga berhadiah uang kan lumayan..hihihi" gumam gadis itu sambil cekikikan sendiri.

Ana kembali mengambil ciki kedua dan segera membuka nya,namun belum sempat ciki itu terbuka,ketukan pintu menghentikan kegiatan nya.

"Ckk,ganggu aja." Decak Ana kesal namun tetap berjalan membuka kan pintu.

"Ada apa bang?" Tanya Ana saat melihat Joshua yang tersenyum seperti orang bodoh didepan pintu kamar nya.

"Lagi ngapain?" Tanya Joshua tanpa menjawab pertanyaan Ana terlebih dahulu.

"Huhh!, Nih anak ditanyain malah nanya balik" ucap Ana rada kesal dengan Joshua. "Ayo masuk!" Ucap Ana sambil membukakan pintu kamarnya lebih lebar mempersilahkan Joshua masuk.

"Heh?"

"Ayo cepat!!" Jawab Ana sambil menarik tangan nya Joshua memasuki kamarnya.Ana membiarkan pintu kamar setengah terbuka agar tidak timbulnya kesalahpahaman.

ANA : [ Body of Two Souls ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang