🥀4

193 30 7
                                    

Setelah selesai makan, Devan langsung meminum obatnya dan tidur, sedangkan Bintang masih enggan meninggalkan kamar itu.

"Masih kuat bertahan juga lo.. gue janji bakal selalu ada di dekat lo" gumam Bintang.

Ceklek

"Bintang"

"Hm"

"Ngapain lo disini?" Tanya Ridho yang tak suka melihat ke beradaan bintang.

"Emang napa? Lo iri? Kalo lo gak sanggup jagain Devan, gue bisa kok suruh mommy dan daddy kesini buat jemput Devan dan ngerawat Devan" kata Bintang tanpa menatap wajah Ridho.

"Gue masih bisa jagain Devan! Lo gak punya hak apapun untuk jagain dia" kata Ridho yang geram.

"Liat aja nanti, saat Devan udah gak sanggup dan memilih untuk menyerah, gue yakin lo adalah orang pertama yang paling nyesel atas kematian adik lo" kata Bintang lalu pergi dari kamar Devan membiarkan Devan istirahat, sedangkan dirinya akan pulang.

Ridho masih diam tak berkutik dia masih memikirkan kata kata yang baru saja di ucapkan oleh Bintang.

Sementara di tempat lain..

Di rumah si kembar bernama Devita dan Devina kini mereka ulang tahun.

"Selamat ulang tahun sayang.. semoga panjang umur dan sehat selalu" kata pria separuh baya memeluk Devita.

"Selamat ulang tahun sayang, sini tiup lilinnya dulu" wanita separuh baya menghampiri mereka berdua yang asik berpelukan sembari membawa kue ulang tahun untuk Devita.

"Aaa thankyou mom and dad" kata Devita mencium pipi keduanya.

Hingga mereka tak menyadari bahwa ada seseorang yang melihat kebahagiaan itu, Devina. Kembaran Devita yang tak di anggap di sana.

Devina tersenyum, ia memilih untuk pergi kekamarnya untuk menenangkan dirinya sendiri.

Ceklek

Disini ia sekarang, di kamar dengan tembok berwarna Abu Abu, seluruh ya berwarna Abu Abu,, dia suka warna itu.

Devina duduk di kasurnya sembari mengucapkan selamat ulang tahun untuk dirinya sendiri.

"Happy birthday to me" gumamnya sembari tersenyum dan mengambil buku diary nya.

Menulis semua kata kata yang menurutnya sudah untuk di ungkapkan, biar ia dan Tuhan yang tau, dan seseorang yang spesial membaca tulisannya.

Ceklek!

"Happy birthday my twin" Devina menoleh dan langsung menutup bukunya sembari tersenyum miring.

Devita, adik kembarnya kini yang mengucapkan kalimat itu, Devina tau kalau Deviya hanya pamer dan tidak tulus mengucapkan itu.

"Pergi!" Ucap Devina dingin.

"Ken--"

"Devita!! Ngapain kamu di tempat ini?! Ayo ikut mama!"

Mama mereka menarik tangan Devita untuk pergi dari kamar Devina, Devina mengunci pintunya dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur kesayanganya.

Ting.

Ponselnya berbunyi, Nampak notif di dalam sana.

Devan: HAPPY BIRTHDAY BIDADARIKU🤍

Devina tersenyum melihat pesan yang masuk dari sahabatnya, ya mereka saling kenal dan sudah bersahabat 2 tahun lamanya.

Devan
HAPPY BIRTHDAY BIDADARIKU🤍

You
Kirain lupa

Sepasang Luka [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang