🥀2

181 39 2
                                    

"Hebatnya aku yang tidak bisa membencinya
setelah dikecewakan
berkali kali."

•°°•

HAPPY READING

--

Hari cepat berlalu, malam telah tiba,, Devan masih termenung di dalam kamarnya, dia tak selera untuk makan.

Sementara Ridho yang sedari tadi menggedor gedor pintu Devan membuat Devan terusik.

"Devan! Ayo keluar!!! Makan dulu Dev!" Kata Ridho yang sedari tadi berdiri di depan pintu kamar remaja itu.

Ceklek

"Huhh akhirnya di buka juga" kata Ridho

"Kenapa?" Tanya Devan datar

"Makan dulu nih, gue bawain makanan kesukaan lo" kata Ridho

Devan menatap kosong nampan yang berisi makanan serta minuman untuknya.

"Gue gak laper" kata Devan lalu kembali duduk di tempat tidurnya.

"Ayo lah van! Makan dulu dikit, lo belum makan dari tadi" kata Ridho

"Brisik! Devan mau tidur" kata Devan lalu merebahkan tubuhnya.

"Dev! Makan dulu!!" Kata Ridho

"Gak!"

"Devan!"

"Enggak!"

"DEVANDER ALVARO!!!"

"Kalo gue bilang enggak ya enggak bang! Lo denger gak sih?!" Kata Devan yang kesal dengan Ridho, lalu dia menutup kembali pintu kamarnya.

Ridho kaget saat Devan membentaknya, dia tau jika Devan membentaknya pasti sekarang Devan sedang sedih dan tidak mau di ganggu.

Ridho pun membawa kembali makanan serta minuman untuk Devan, dia tak mau membuat Devan emosi.

Karena rasa kantuk yang tak bisa Devan tahan akhirnya dia tertidur dengan posisi tengkurap.

Keesokan harinya..

"Woi!"

"Bangun kebo!!" Kata Ridho menarik selimut sang adik agar Segera bangun.

"Emhh" Devan malah menarik selimutnya kembali agar menutupi seluruh tubuhnya.

"Bangun cil! Udah Siang tolol!!!" Kata Ridho yang gemas karena Devan tak kunjung membuka matanya.

"Bangun atau gue gendong?" Kata Ridho membuat Devan membuka lebar matanya dan Segera berlari menuju ke kamar mandi.

"Anjr! Takut amat di gendong gue haha" kata Ridho lalu pergi dari kamar Devan dan bersiap untuk sarapan.

Ceklek

Devan sudah siap dengan pakaiannya, dia berjalan keluar kamar dan langsung menuruni tangga.

"Sarapan dulu!" Kata Ridho yang masih fokus menatap layar ponselnya.

Devan melirik sekilas tanpa menjawab omongan Ridho dia langsung pergi keluar rumah begitu saja.

Heru dan Inne tidak ada dirumah, mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

"Cih. dasar kepala Batu! Woy tungguin gue!!!" Kata Ridho mengejar Devan yang sudah menaiki motor sport nya.

Greng

"Anjing!! Turun!" Kata Ridho yang kesal dengan adik satu satunya yang membuatnya Setiap hari darah tinggi.

"Gak!"

Sepasang Luka [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang