30.❤ Akhir Dilema 6 ❤

2.4K 443 147
                                    

~~~

Happy Reading

~~~


Zian masih berdiri di ambang pintu. Ini adalah hari kedua Jessa berada di rumah sakit, saat ini Gio sudah berada di ruang rawatnya untuk menunggui Jessa. Zian dan Sofie juga rutin mengunjungi Jessa selama dua hari ia dirawat.

Zian merasa lega, setidaknya Gio sudah mengetahui keadaan Jessa yang sebenarnya meski Zian sendiri belum tahu langkah apa yang akan Gio ambil mengingat hanya dua minggu dari sekarang ia akan resmi bertunangan dengan Vania. Zian berharap jika Gio bisa menyelesaikan masalahnya dengan bijak.

"Apakah aku belum boleh memakan sup iga?" itu suara Jessa yang sedang merengeki Gio.

Zian menggelengkan kepalanya, sedikit merasa geli mendengar kalimat itu. Jessa menjadi sedikit manja sejak ia hamil, pemuda cantik itu kerap merengekinya dan sekarang ia kembali merengeki Gio karena ia gagal merayu Zian.

"Tidak, dokter bilang kau hanya boleh memakan bubur dan makanan tanpa lemak!" Gio berkata dengan nada tegas.

"Tapi aku kekurangan lemak, Gio," Jessa mengeluh.


Author : Sini Jess, ambil lemakku, aku ikhlas kok, semua juga boleh! 😌



"Kau boleh memakan semua yang kau mau, tapi setelah kau benar-benar sehat!" Gio kembali berkata dengan nada tak terbantah.

"Jangan cemberut, Jess, ini untuk kebaikanmu dan anak kita," Gio berkata dengan nada lembut ketika melihat wajah muram Jessa.

Tepat seperti dugaan Zian, Jessa kini justru terlihat seperti anak kucing yang sedang dimanja oleh induknya. Ia menunduk malu-malu dengan wajah merona.

Zian merasa dirinya menjadi seekor lalat di sini, maka ia segera memutar handle pintu dan melangkah keluar dari ruang rawat itu.



||

||

||



Telah kucoba terus bertahan
Tentang cinta yang kurasa
Kumencinta kau tak cinta
Tak sanggup ku terus bertahan

Sadarku tak berhak untuk terus memaksamu
Memaksamu mencintaiku sepenuh hati
Aku 'kan berusaha untuk melupakanmu
Tapi terimalah permintaan terakhirku

Genggam tanganku, sayang
Dekat denganku, peluk diriku
Berdiri tegak di depan aku
Cium keningku 'tuk yang terakhir

Ku kan menghilang jauh darimu
Tak terlihat sehelai rambut pun
Tapi di mana nanti kau terluka
Cari aku, ku ada untukmu

Ku tak membencimu
Kuharap kau pun begitu
Tak ingin kau jauh
Tapi takdir menginginkan kita 'tuk berpisah

Genggam tanganku, sayang
Dekat denganku, peluk diriku
Berdiri tegak di depan aku
Cium keningku 'tuk yang terakhir

Ku kan menghilang jauh darimu
Tak terlihat sehelai rambut pun
Tapi di mana nanti kau terluka
Cari aku, ku ada untukmu

Di Persimpangan Dilema IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang