26.❤ Akhir Dilema 2 ❤

2.2K 428 158
                                    

🖤🖤🖤

~~~

Happy Reading

~~~

Kembali ke masa empat puluh hari sebelumnya.

Gionino Hui membuka matanya pagi ini. Mencoba beradaptasi dengan intensitas cahaya yang masuk dari balik tirai putih di jendela kamar. Kepalanya terasa pusing. Sejenak ia mengamati sekelilingnya, sebuah lukisan hotel dengan bingkai cantik di sisi tempat tidur menjawab keheranannya.

Diamond hotel?

Bagaimana bisa ia tiba-tiba terbangun di tempat ini?

Sesaat Gio berusaha mengingat kejadian semalam, ia ingat jika ia bertemu Vania saat akan keluar untuk makan malam, lalu di restoran itu mereka bertemu Jessa. Kemudian Gio mengantarkan Jessa ke rumahnya dan kemudian ia pergi ke pub yang ada di hotel ini bersama Jessa?

Ya, Jessa!

Apa semalam ia mabuk berat?

Sesaat Gio berusaha mengingat sisa kepingan kejadian tadi malam.

"Gio, kau mau apa?"

Gio mengerutkan keningnya, meski ia setengah tak sadarkan diri tapi ia bisa mengingat sedikit tentang apa yang terjadi semalam.

"Gio sadar, jangan lakukan ini padaku!"

Gio menggelengkan kepalanya, bayangan Jessa yang berusaha melepaskan diri darinya kini nampak jelas.

"Mmpphhh ... Gio ... lepashhh!"

"Sial! apa yang sudah kulakukan padanya?" Gio mengumpat pada dirinya sendiri. Ia ingat kini apa yang ia lakukan terhadap Jessa.

Kamar ini bahkan dipenuhi aroma percintaan. Ia merasa bagiah bawah tubuhnya terasa lengket. Gio mengusap wajahnya kasar, bagaimana bisa ia mabuk dan berakhir melakukan hal itu kepada mantan kekasih kakaknya sendiri?

Pemuda tampan itu memukul-mukul kepalanya, mencoba menyadarkan diri, siapa tahu ini hanya mimpi, tapi ini sungguhan! kenyataannya saat ini ia masih berada di atas ranjang hotel dengan tubuh telanjang dan hanya ditutupi oleh sehelai selimut.

Gio turun dari ranjang, mendapati dompet dan handphonenya di atas meja. Pakaiannya teronggok di sofa. Ia segera memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

*********

Gio mendapat telepon dari Mama, setelah pulang ke apartemennya, kini ia dalam perjalanan menuju ke rumah orang tuanya. Ia mengemudi masih dengan perasaan tak menentu. Ia masih menyesalkan tindakannya tadi malam terhadap pemuda itu. Seburuk apa pun penilaian keluarganya terhadap Jessa, bukan alasan baginya untuk menyakiti lelaki itu, bukan?

Kalau sudah begini, Gio harus bagaimana?

Menemui Jessa dan meminta maaf?

Atau melupakan kejadian ini dan menganggapnya biasa-biasa saja?

Ah, Gio pusing!

Mama menyambutnya di depan pintu rumah, memberi tahu jika Gerald dan Zian sekarang sedang disibukkan dengan menghilangnya Ree, kakak angkat Zian tersebut.

Di Persimpangan Dilema IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang