Bagaikan aksara yang terbungkam
Menghukum rindu yang kian menggebu
Bagaikan pena yang saling bersentuhan dengan kertas putih,
Seindah itulah sajak yang tercipta
Rindu itu egois, enggan hilang
Akan tetapi, selalu hadir menuntut asa
Membuat luka lara
Kini semakin tergores di jiwaAku melihat binar indah di matamu
Saat kita saling bertatapan
Enggan mengungkapkan perasaan
Dikala rindu semakin menekan
Cinta, hadirlah pada kedua netra
Agar aku bisa melihat senyumannya
Sebuah senyuman yang terukir indah
Yang selalu aku rindukanKamu adalah nafas, yang selalu hadir
Di setiap detik terindah yang mewarnai hidupku. Kamu adalah darah yang selalu mengalir untuk melakukan perannya.
Dan kamu adalah oksigen, yang selalu aku butuhkan untuk menghirup udara yang semestinya.
Cinta, hadirlah disini...
Bersamaku, pijakki bumi
Aku ingin kamu berdiri bersamaku
Melewati belahan bumi,
Hingga nanti kita telah menua bersama
Selatpanjang, 10 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Puisi Karya Dwi Fitriani
PuisiPuisi tersebut di buat berdasarkan dari ungkapan perasaan, saat sunyi kian menghampiri. Aku lebih memilih untuk mengungkapkan nya dengan tulisan.