Ini tentang Rafan Mahendra. Cowok rupawan ketua geng Zagrios yang jatuh cinta dengan teman semasa kecilnya. Altya Zoe Aldebaran, gadis cantik cerewet yang selalu berhasil membuat Rafan jatuh cinta.
Akankah perasaan Rafan dibalas? atau justru sebali...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haloo Cintaa, aku update lagi nih!
Jangan lupa vote and komen ya!! Supaya semakin semangatt!!
Jangan lupa follow akun ig author, disana ada AU dan juga info updatean.
@creammcakeee
______________________________
🌷 Happy Reading 🌷
Setelah kurang lebih setengah jam mereka membagi-bagikan semua nasi dos sampai habis. Akhirnya ketiga mobil itu benar-benar melaju ke pinggiran kota dan melewati banyak pepohonan yang lebat sampai jalanan menjadi gelap.
Posisi mobil sekarang adalah dengan Alvian yang memimpin di depan, disusul oleh Fian di belakangnya dan yang terakhir adalah mobil Rafan.
Di dalam mobil Rafan ada Altya, Seila dan juga Ray. Ray menggantikan Rafan untuk mengemudi di temani oleh Seila. Sedangkan Rafan beristirahat di belakang dengan Altya.
Bukannya bisa istirahat dengan tenang. Rafan justru terganggu dengan gerak gerik Altya. Gadis itu tidak bisa diam seperti cacing kepanasan.
"Kenapa?" tanya Rafan pada akhirnya.
"Gue mau tidur. Tapi posisinya kurang nyaman," jawab gadis itu masih sibuk mencari posisi ternyaman.
"Lo mau tidur sandaran di bahu gue atau di paha?" Rafan menyiapkan posisinya dengan cara bergeser ke ujung.
"H—hah??" Altya melotot kaget. "E-enggak usah! gue bisa sandaran di sini, kok!"
Baru saja hendak menyandarkan kepalanya ke jendela, tiba-tiba sebuah tangan menariknya ke dalam dekapan Rafan.
Yang tadinya jantung Altya berdetak dengan normal, sekarang berubah drastis menjadi berpacu lebih cepat seperti akan melompat.
"Tidur di sini aja. Jangan di jendela, bahaya."
Bahaya bahaya ndasmu! Kalau kayak gini jantungku yang bahaya!
Tidak berhenti Altya memaki-maki Rafan. Jujur posisi seperti ini membuat Altya merasa lebih nyaman. Entah kenapa kalau di dekat Rafan Altya selalu merasa aman.
Diam-diam Altya mendongak. Menatap kagum pahatan wajah sempurna cowok yang sedang ia peluk.
Tidak bisa di pungkiri bahwa Rafan memang benar-benar tampan. Alis tebal ditutupi oleh rambut jatuh, hidung mancung dan mata yang sayu. Sungguh perpaduan yang sangat pas.
