4.

556 51 0
                                    

Saat ini Lian dan xuan Sedang berjalan jalan . Lian sedari tadi menarik Narik tangan Xuan ,dan Xuan hanya bisa pasrah mengikuti Lian.

" Hei ,.. kenapa kau diam saja eoh? " Tanya Lian kepada Xuan( ya iyhalah Xuan yakali Ama setan)..

" ..."

" Hei apa kau punya telinga?" Tanya Lian

" ....."

" Ais kau ini menyebalkan sekali.. hei aku bicara padamu !!" Lian kesal.

" Sekali lagi kau kuajak bicara tidak menyahut ku PENGGAL KEPALA MU ITU " Lian menekan kata penggal kepala mu itu

" Hm" Xuan singkat

Lian hanya melongo menatap Xuan horor

" Astaga" guman Lian melotot

" Ais sudahlah berbicara kepada mu sama saja , berbicara dengan batu . "
Ucap Lian dan melanjutkan perjalanan nya . Dengan pandangan yang mengarah ke segala arah . Pandangan nya berhenti kepada seorang penjual acar mangga ( nggk tau ada apa nggk acar mangga , soalnya ngawur saya )

" Xuan ... Belikan itu" ucap Lian dengan wajah yang imut .

" Apa?" Tanya Xuan

" Itu loh . Acar mangga " Lian sambil menunjuk seorang penjual acar mangga .
Xuan pun melihat arah yang ditunjuk Lian .

" Hm baiklah ayo" ajak Xuan

" Aa baiklah ayo!!" Seru Lian dengan girang. Dan menarik tangan Xuan .

" Permisi paman saya mau membeli ini em satu. " Lian Sambil menunjuk acar mangga itu

" Apa kau mau?" Tanya Lian kepada Xuan

" Tidak kau saja" Xuan

" Eoh baiklah" Lian

" Ini nona pesanan anda" ucap penjual acar mangga ,sambil memberikan pesanan Lian

" Ah terimakasih paman, ah berapa harganya ? " Tanya Lian

" 4 tembaga saja Nona" sahut penjual acar mangga itu

" Xuan kau Bantar itu hei. " Ucap Lian kepada Xuan .

Xuan pun segera memberikan uang tembaga kepada penjual acar mangga itu .

" Terimakasih tuan " ucap penjual acar mangga itu

" Kita duduk disitu Lian" ajak Xuan . Untuk duduk dikursi yang berada tidak jauh dari tempat mereka berada.

Lian hanya ikut saja toh dia juga capek berdiri terus.
Setelah mereka duduk Lian bertanya

" Em Xuan apa ada yang tahu kalau aku sedang hamil?" Tanya Lian sambil asik dengan acar mangga miliknya.

" Tidak ada . " Jawab Xuan dengan memandangi Lian yang asik dengan makanannya itu.

" Oh bagus kalau begitu, dengan begini itu bisa melindungi diriku . Karena tidak ada yang tau . Aku tidak mau menanggung resiko ,dengan kandungan ku ini. " Lian

Xuan hanya diam dengan senyum tipis yang terpatri diwajah tampannya itu.
Tangannya terangkat untuk mengelus perut Lian yang terlihat agak membuncit itu .

" Eoh ..apa yang kau lakukan?" Tanya Lian

" Apa kau tidak bisa melihat ?" Tanya Xuan datar..

" Terserah kau saja ." Jawab Lian bodo amat.

" Lian" panggil Xuan dengan tangan yang masih setia mengelus lembut perut Lian

" Eemm " sahut Lian

Transmigrasi PermaisuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang