3. keluar ke pasar

566 54 0
                                    

  Lian POV

Saat ini aku sedang berada dikekediamanku . Aku merasa sangat bosan karena , aku tidak boleh melakukan apa apa semenjak aku hamil  . Saat tau bahwa aku hamil sebelumnya aku merasa sedih dan senang . Sedih karena aku belum siap untuk menjadi seorang ibu dan senang karena akan menjadi seorang ibu . Cukup membingungkan bukan .
. Yang bisa kulakukan hanyalah makan tidur makan tidur .
Ooh ayolah ini sangat membosankan .
Dan ....
                          Cling💡💡

Aha ... Aku punya ide . Em baiklah ini akan sangat menyenangkan. Hehehhe

And POV Lian

Pasar .. ya di sinilah Lian berada , dengan banyak nya perjuangan yang harus dia lakukan . Dari memohon mohon kepada Yon , dan harus mengelabui semua penjaga di kediaman melati . Ah iyha Lian pergi seorang diri . Lian juga memakai pakaian yang sederhana agar tidak terlalu mencolok .dan Lian juga memakai cadar

" Waow ramai sekali pasar nya . " Seru Lian

" Emm apa yang harus ku beli ? " Pikir Lian ,

" Ah sudahlah , sebaiknya aku pergi saja berkeliling"
Setelah itu Lian pun pergi  . Walaupun dia memakai pakaian yang sederhana dan memakai cadar . Lian tetap menjadi perhatian karena aura dan harum khas Lian yang menyeruak. Setiap langkahnya harum khas Lian selalu mengundang perhatian .
Tapi Lian bodo amatan , dia tidak peduli .

" Hei lihat lah dia ! Siapa dia ? "

" Aku tidak tahu . Aku rasa aku tidak pernah melihat nya."

" Kau benar . Walaupun dia memakai pakaian yang sederhana dan memakai cadar . Dia tetap terlihat cantik , aku yakin itu."

" Emm harum sekali dia , harumnya aroma yang dia keluarkan sangatlah menenangkan dan candu "

Itulah bisik bisik orang orang yang melihan Lian .
Sedangkan yang dibicarakan, sedang asik makan makanan roti kacang .

" Emm nyam . Ini enak sekali !. " Seru Lian ...
" Ah ini berapa harganya bibi ?"  Tanya Lian kepada penjual sate disana

" ini harganya 2 perak satu bungkus nona" jawab bibi itu dengan senyum ramah nya

" Em aku beli 10 bungkus bibi " Lian

" Ini nona . " Bibi itu

" Ah ini uangnya bibi" Lian sambil memberikan 3 koin emas kepada bibi itu

" Ini terlalu banyak nona" bibi itu

" Tidak apa bibi , anggap saja itu rejeki bibi" Lian

" Terima kasih nona , nona sangat baik " bibi itu

" Baiklah bibi saya  pergi dulu" Lian

Lian pun pergi dan saat dia berkeliling dia tidak sengaja melihat seorang anak laki-laki yang sedang menangis memeluk lututnya .
Lian yang tidak tega pun mendekati anak itu .

" Hei ..  kau kenapa hm ?" Tanya Lian dengan lembut

Anak laki-laki itu yang merasa ada seseorang yang memanggilnya pun mendongakkan kepalanya.
Dan terlihatlah wajahnya yang kotor mata yang sembab .
Lian jadi tidak tega melihatnya oohh kasihan sekali anak itu...

" S saya l lapar bibi hiks " jawab anak laki laki itu terbata bata

Lian merasa kasian mendengar hal itu

" Makanlah ini nak , maaf bibi hanya punya ini  " Lian memberikan sate yang dibelinya tadi

" Terima kasih bibi " anak laki-laki itu menerima makanan dari Lian dengan senyum tulusnya ..

Tapi entah kenapa anak laki laki itu tidak memakan makanan yang di berikan Lian .
Lian yang bingung pun bertanya ..

" Kenapa kau tidak memakannya nak? Bukankah kau lapar? " Tanya Lian bingung

" Tidak bibi , saya akan membagi makanan ini kepada teman teman saya yang lainnya. Tidak mungkin saya makan enak sedangkan mereka kelaparan . Saya tidak tega bibi " jawab anak laki laki itu yang membuat hati Lian Ter enyuh . Bagaimana bisa ada anak yang baik dan tulus seperti itu

" Baiklah antarkan aku ketempat teman teman mu itu hm" Lian

" Untuk apa bibi?" Tanya anak laki laki itu bingung

" Tidak pa pa antarkan saja aku " jawab Lian

Setelah itu Lian dan anak laki laki itu yang bisa kita panggil Nion anak laki laki itu berusia sekitar 10 tahun , dia terlihat sangat kurus ..

⚜️⚜️

Skip sampai

Disana Lian bisa melihat bahwa disana ada banyak anak yang terlihat kurus lusuh , Lian benar benar kasihan kepada mereka .

" Hai anak anak " panggil Lian kepada semua anak anak .

Semua anak yang ada disana pun menoleh kepada Lian .

Lian pun menghampiri mereka dan memberikan sate yang masih banyak .

" Ini makanlah !" Lian

" Terima kasih bibi" ucap mereka tulus

" Iyha sama sama" Lian
" Dan ini ada sedikit uang yang ada didalam kantung ini kalian bisa menggunakan nya untuk membeli beberapa kebutuhan kalian" ucap Lian sambil memberikan kantung yang berisi 100 keping emas .

" Terimakasih bibi . Apa yang bisa kita lakukan untuk menebus bantuan dari bibi?" Tanya salah satu anak

" Tidak perlu , aku iklas memberikannya " ucap Lian tulus

" Semoga saja kebaikan bibi kelak akan dibalas oleh yang di atas" ucap salah satu anak

Lian menanggapi nya hanya dengan senyum
" Baiklah aku harus pergi , jaga diri kalian baik baik " ucap Lian dan pergi dari sana

Lian pun melanjutkan perjalanan nya dengan sesekali makan jajanan yang dia beli .

Brukh

Lian tidak sengaja menabrak seseorang .
" Aakk .. ah maaf maafkan aku. " Ucap Lian

Orang yang Lian tabrak hanya diam , Lian yang merasa tidak ada balasan pun mendongakkan kepalanya . Dan...

" K KAU .." ucap Lian sepontan , dengan mata yang membulat sempurna dan mulut yang menganga.

" Sudah selesai berkeliling nya permaisuri?"  Tanya orang itu dingin

" Y yang mulia k kaisar ..." Lian

Ya dia adalah Xuan , tanpa Lian sadari sedari tadi saat dia berkeliling pasar dia sudah diawasi oleh Xuan. Dan darimana Xuan tau bahwa Lian keluar ? Itu karena semenjak Lian sadar dari pingsannya Xuan menyuruh perajurit bayangan nya untuk mengawasi Lian dan memberitahu apa saja yang dilakukan Lian kepada Xuan .

" Ayo kita pulang " Xuan dingin..

" A  apa ? Aku tidak mau yang mulia . " Tolak Lian

" Kenapa? " Tanya Xuan

" Karena aku masih ingin jalan-jalan ." Jawab Lian dengan mata yang berbinar .

" Kalau kau ingin pulang, pulang saja sana " lanjut nya

" Huhff Zhen akan ikut permaisuri ." Xuan

" Hei kalau kita berdua tidak usah bicara dengan formal hmm !" Perintah Lian

" Hm "Xuan singkat

" Baiklah ayo kita pergi"  ucap Lian dengan menggandeng tangan Xuan . Dan Xuan yang digandeng oleh Lian merasa ada desiran yang tidak pernah dia rasakan ditubuhnya.

" Kau harus mentraktir ku Xuan . Tidak ada penolakan !" Tekan Lian se enak jidad nya

Dan Xuan hanya pasrah toh hartanya sangat lah banyak jadi dia tidak akan jatuh miskin hanya karena menuruti keinginan Lian .

Transmigrasi PermaisuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang